Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali melakukan pemusnahan ladang ganja di areal perbukitan daerah Desa Meurah Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar. |
StatusAceh.Net - Badan Narkotika Nasional (BNN) mempunyai program mengalihfungsikan ladang ganja di Provinsi Nanggroe Aceh Darusaalam menjadi lahan pertanian melalui program Grand Desain Alternative Development (GDAD).
Kepala BNN, Heru Winarko, mengatakan bekas ladang-ladang ganja itu akan ditanam berbagai tanaman, salah satunya jahe merah. Untuk itu, pihaknya menggandeng sejumlah instansi termasuk PT Bintang Toedjoe sebagai upaya merealisasi hal tersebut.
"Nanti, kita tanam jahe kalau memungkinkan kontur tanah itu ditanam jahe kita kembangkan, untuk bisa bermanfaat. Jahe ekspor, juga untuk kebutuhan dalam negeri," ujar Heru, ditemui di kantor BNN, Selasa (14/8/2018).
Menurut dia, menanam jahe dapat lebih bermanfaat untuk mata pencaharian warga dibandingkan kopi dan jagung. Sebab, menanam kopi dan jagung sudah banyak pesaing.
Untuk itu, melalui deputi Pemberdayaan Masyarakat, pihaknya akan melakukan upaya pemberdayaan sehingga masyarakat dapat meninggalkan kebiasaan lama menanam ganja.
"Tempat yang rawan narkoba kita latih untuk menanam jahe merah. Mata pencaharian menjadi ada. Kami jajaki mengalihkan ladang ganja di Aceh, kita coba kerjasama," tambahnya.
Sebelumnya, BNN mengalihfungsikan ladang ganja di Aceh menjadi lahan pertanian melalui program Grand Desain Alternative Development (GDAD). BNN menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya.
Program GDAD diharapkan menjadi langkah awal BNN untuk mengalihfungsikan lahan di Aceh yang kerap digunakan untuk menanam ganja menjadi agrowisata.
Sumber: Tribunnews.com
Kepala BNN, Heru Winarko, mengatakan bekas ladang-ladang ganja itu akan ditanam berbagai tanaman, salah satunya jahe merah. Untuk itu, pihaknya menggandeng sejumlah instansi termasuk PT Bintang Toedjoe sebagai upaya merealisasi hal tersebut.
"Nanti, kita tanam jahe kalau memungkinkan kontur tanah itu ditanam jahe kita kembangkan, untuk bisa bermanfaat. Jahe ekspor, juga untuk kebutuhan dalam negeri," ujar Heru, ditemui di kantor BNN, Selasa (14/8/2018).
Menurut dia, menanam jahe dapat lebih bermanfaat untuk mata pencaharian warga dibandingkan kopi dan jagung. Sebab, menanam kopi dan jagung sudah banyak pesaing.
Untuk itu, melalui deputi Pemberdayaan Masyarakat, pihaknya akan melakukan upaya pemberdayaan sehingga masyarakat dapat meninggalkan kebiasaan lama menanam ganja.
"Tempat yang rawan narkoba kita latih untuk menanam jahe merah. Mata pencaharian menjadi ada. Kami jajaki mengalihkan ladang ganja di Aceh, kita coba kerjasama," tambahnya.
Sebelumnya, BNN mengalihfungsikan ladang ganja di Aceh menjadi lahan pertanian melalui program Grand Desain Alternative Development (GDAD). BNN menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Aceh, dan instansi terkait lainnya.
Program GDAD diharapkan menjadi langkah awal BNN untuk mengalihfungsikan lahan di Aceh yang kerap digunakan untuk menanam ganja menjadi agrowisata.
Sumber: Tribunnews.com
loading...
Post a Comment