StatusAceh.Net - Mata uang Turki, lira terus mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Lira telah jatuh ke rekor terendah yang mencapai 6,24 per dolar pada Jumat pekan lalu. Mata uang Turki ini telah anjlok hingga 66% sejak awal tahun ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun berupaya menguatkan dan menenangkan rakyatnya dalam menanggapi persoalan ini. Bahkan Erdogan mengatakan, walaupun dolar AS terus menguat, namun Turki masih memiliki Allah di sisinya.
"Jika mereka memiliki dolar mereka, kita memiliki masyarakat, kita memiliki Allah," kata Erdogan serperti dikutip dari CNBC, Senin (13/8/2018).
Pelemahan mata uang lira terhadap dolar AS ini sendiri terjadi karena kebijakan Presiden Donald Trump yang menggandakan tarif impor bajak dan aluminium dari Turki.
Melalui akun Twitternya, pada Jumat pekan lalu Trump mengumumkan bahwa tarif impor aluminium akan meningkat menjadi 20% dan tarif impor baja akan dinaikkan menjadi 50%.
Selain karena itu, mata uang lira sempat turun saat Erdogan dilantik menjadi presiden. Sebab, ia mengangkat Berat Elbayrak, menantunya sendiri, sebagai Menteri Keuangan Turki.
Dalam pidatonya, Erdogan juga mengatakan bahwa negaranya akan terus tumbuh meskipun mata uang lira terus mengalami pelemahan. Dia bahkan mengingatkan bahwa ekonomi Turki telah tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal pertama 2018.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menghalangi kami dari tujuan kami. Meskipun serangan dilakukan melalui kurs mata uang, kami akan terus tumbuh pada kuartal kedua dan mengakhiri 2018 dengan rekor yang lebih tinggi," jelasnya. | Detik.com
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun berupaya menguatkan dan menenangkan rakyatnya dalam menanggapi persoalan ini. Bahkan Erdogan mengatakan, walaupun dolar AS terus menguat, namun Turki masih memiliki Allah di sisinya.
"Jika mereka memiliki dolar mereka, kita memiliki masyarakat, kita memiliki Allah," kata Erdogan serperti dikutip dari CNBC, Senin (13/8/2018).
Pelemahan mata uang lira terhadap dolar AS ini sendiri terjadi karena kebijakan Presiden Donald Trump yang menggandakan tarif impor bajak dan aluminium dari Turki.
Melalui akun Twitternya, pada Jumat pekan lalu Trump mengumumkan bahwa tarif impor aluminium akan meningkat menjadi 20% dan tarif impor baja akan dinaikkan menjadi 50%.
Selain karena itu, mata uang lira sempat turun saat Erdogan dilantik menjadi presiden. Sebab, ia mengangkat Berat Elbayrak, menantunya sendiri, sebagai Menteri Keuangan Turki.
Dalam pidatonya, Erdogan juga mengatakan bahwa negaranya akan terus tumbuh meskipun mata uang lira terus mengalami pelemahan. Dia bahkan mengingatkan bahwa ekonomi Turki telah tumbuh sebesar 7,4% pada kuartal pertama 2018.
"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menghalangi kami dari tujuan kami. Meskipun serangan dilakukan melalui kurs mata uang, kami akan terus tumbuh pada kuartal kedua dan mengakhiri 2018 dengan rekor yang lebih tinggi," jelasnya. | Detik.com
loading...
Post a Comment