Ilustrasi, Gajah Betina Mati di Aceh Timur (Foto: Dok.BKSDA Provinsi Aceh) |
Pidie - Seekor gajah jinak ditemukan mati di area Conservation Respon Unit (CRU) Mila, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa lalu (14/8). Kasus hewan berbelalai mati itu sudah kesekian kali pada tahun ini.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sapto Aji Prabowo mengatakan, gajah mati yang ditemukan tersebut diketahui berjenis kelamin betina dan berusia 40 tahun.
"Gajah jinak berjenis kelamin betina bernama Retno. Ditemukan mati di CRU Mila Pidie, kemarin sore," kata Sapto kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (15/8).
Setelah mendapat dan mengetahui penemuan gajah mati itu, tim dari BKSDA Aceh langsung ke lokasi dan melakukan otopsi. Ini dilakukan guna untuk mencari tahu serta memastikan penyebab gajah jinak tersebut mati.
"Sudah diotopsi oleh dokter hewan. Bahwa dokter melaporkan kasus seperti ini baru pertama, sehingga belum dapat mendiagnosa secara pasti (penyebab kematian gajah)," ujarnya.
Sapto menuturkan, berdasarkan hasil otopsi yang dilalukam dokter dari BKSDA didapati ada pendarahan di organ dalam gajah. Seperti pada jantung, ginjal dan dinding usus. Yang mencirikan keracunan atau toxicosis.
"Tapi belum tentu diracun. Di sisa makanan tidak ada tanda-tanda atau jejak khas racun," ungkap dia.
Selain pada organ dalam, pada kaki dan perut hewan yang dimaksud terdapat luka yang diduga kuat karena terjatuh dan kemudian berusaha bangun atau bangkit. Pada saat itu diketahui gajah terikat dengan rantai sehingga menyebabkan terluka. Adanya temuan fakta di lokasi menimbulkan ada dua penyebab kematian gajah tersebut.
"Jadi kesimpulan awal ada dua. Yakni toxicosis atau karena racun dan tekanan fisik karena jatuh dan gagal bangun," terangnya.
Guna menindaklanjuti lebih jauh, Tim dokter dari BKSDA Aceh kini telah mengambil sampel organ dan makanan untuk dianalisa. Di lokasi kejadian atau TKP tidak ditemukan sisa makanan, benda mencurigakan atau racun.
"Sehingga kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya. Racun bisa saja dari makanan alam, atau dari air," tandasnya.
Seperti diketahui selain Retno, pada Januari lalu gajah jinak lain bernama Bunta juga ditemukan mati di Dusun Jamur Batang, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur Sabtu (9/6). Gajah ini mati karena dibunuh dengan cara diracun.| Jawapos
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sapto Aji Prabowo mengatakan, gajah mati yang ditemukan tersebut diketahui berjenis kelamin betina dan berusia 40 tahun.
"Gajah jinak berjenis kelamin betina bernama Retno. Ditemukan mati di CRU Mila Pidie, kemarin sore," kata Sapto kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (15/8).
Setelah mendapat dan mengetahui penemuan gajah mati itu, tim dari BKSDA Aceh langsung ke lokasi dan melakukan otopsi. Ini dilakukan guna untuk mencari tahu serta memastikan penyebab gajah jinak tersebut mati.
"Sudah diotopsi oleh dokter hewan. Bahwa dokter melaporkan kasus seperti ini baru pertama, sehingga belum dapat mendiagnosa secara pasti (penyebab kematian gajah)," ujarnya.
Sapto menuturkan, berdasarkan hasil otopsi yang dilalukam dokter dari BKSDA didapati ada pendarahan di organ dalam gajah. Seperti pada jantung, ginjal dan dinding usus. Yang mencirikan keracunan atau toxicosis.
"Tapi belum tentu diracun. Di sisa makanan tidak ada tanda-tanda atau jejak khas racun," ungkap dia.
Selain pada organ dalam, pada kaki dan perut hewan yang dimaksud terdapat luka yang diduga kuat karena terjatuh dan kemudian berusaha bangun atau bangkit. Pada saat itu diketahui gajah terikat dengan rantai sehingga menyebabkan terluka. Adanya temuan fakta di lokasi menimbulkan ada dua penyebab kematian gajah tersebut.
"Jadi kesimpulan awal ada dua. Yakni toxicosis atau karena racun dan tekanan fisik karena jatuh dan gagal bangun," terangnya.
Guna menindaklanjuti lebih jauh, Tim dokter dari BKSDA Aceh kini telah mengambil sampel organ dan makanan untuk dianalisa. Di lokasi kejadian atau TKP tidak ditemukan sisa makanan, benda mencurigakan atau racun.
"Sehingga kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya. Racun bisa saja dari makanan alam, atau dari air," tandasnya.
Seperti diketahui selain Retno, pada Januari lalu gajah jinak lain bernama Bunta juga ditemukan mati di Dusun Jamur Batang, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur Sabtu (9/6). Gajah ini mati karena dibunuh dengan cara diracun.| Jawapos
loading...
Post a Comment