Banda
Aceh
-- Proses seleksi calon anggota Komisi Informasi Aceh periode 2016-2020 yang dilakukan oleh Tim
Seleksi KIA kini memasuki tahapan penting, yaitu masuk tahapan wawancara. Tahapan ini penting untuk dibuka
dan publik bisa melihat serta mendengarkan tahapan tersebut secara langsung
guna mengetahui calon-calon yang memiliki pengetahuan, wawasan dan keterampilan
dalam tahapan tersebut.
Sebelumnya Tim Seleksi sudah melakukan verifikasi dan pengumuman calon yang lulus
administrasi dan kemudian diikuti dengan tahapan ujian tulis, maka tahapan
psikotes,
dinamika kelompok serta wawancara menjadi fase yang sangat menentukan. Berdasarkan pengumuman Tim Seleksi pada Kamis, 31 Maret 2016, dari 52 peserta diumumkan 25 nama yang lulus ujian seleksi
tertulis secara otomatis akan bersaing kembali secara ketat
sehingga lulus pada tahapan uji psikotes, dinamika kelompok dan wawancara.
Mencermati hal
tersebut, Masyarakat
Transparansi Aceh (MaTA) mendesak Tim Seleksi KIA untuk membuka kepada
publik tahapan penting tersebut, khususnya tahapan wawancara yang dilakukan
langsung oleh Tim Seleksi. Ini sebagai upaya melahirkan Komisi Informasi Aceh
yang dipercaya oleh publik, maka sudah sepatutnya proses wawancara yang
dilakukan oleh Tim Seleksi juga dibuka kepada publik.
Wawancara secara terbuka
dipandang sangat penting untuk memastikan para calon yang nantinya akan lulus
dan dikirimkan untuk mengikuti tahapan akhir yaitu uji kelayakan dan kepatutan (fit and propert test) di DPRA
benar-benar calon yang memiliki kapasitas dan integritas yang baik. Sebagai
Komisi yang dibentuk dengan semangat keterbukaan maka sudah sepatutnya pula Tim
Seleksi membuka forum wawancara tersebut sebagai forum yang dapat dihadiri dan
dipantau secara langsung oleh publik.
Dengan membuka
kepada publik maka cara demikian merupakan upaya cerdas dari Tim Seleksi
periode kali ini yang kemudian dapat memperkecil intervensi atau adanya calon Komisioner “titipan” dari pihak-pihak tertentu. Apabila ini dilakukan akan menjadi pembelajaran berharga bagi Aceh
bagaimana mekanisme seleksi Komisioner yang dilakukan bukan “di ruang gelap”
melainkan secara terbuka dapat dihadiri oleh publik.
MaTA berpendapat
bahwa dengan sudah diumumkannya nama-nama calon yang lulus seleksi ujian tulis maka
semakin kuat potensi terjadinya segala bentuk intervensi dari siapa pun yang
dapat mempengaruhi keputusan Tim Seleksi hingga pada tahapan memastikan 10
hingga 15 nama kandidat yang akan diuji kelayakan dan kepatutatnya oleh Komisi I DPRA. Oleh sebab itu, penting bagi Tim Seleksi untuk membuka proses
wawancara dimaksud sehingga publik juga dapat mendengar langsung tanggapan para
calon atas masukan/tanggapan publik atas rekam jejaknya.
Kepada Tim Seleksi kami meminta untuk berani melakukan terobosan ini sebagai bagian untuk memastikan lahirnya
para komisioner terbaik untuk menjadi punggawa KIA Periode 2016-2020 demi mewujudkan
keterbukaan informasi di Aceh yang lebih baik ke depan.[Riil]
loading...
Post a Comment