![]() |
Syamaun, dikeroyok karena menonton saluran Youtube. Foto: Darmansyah Muda |
Aceh Barat - Syamaun Datok (60 Tahun), bekas kombatan dan anggota Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab), dikeroyok sekelompok pria hingga tak sadarkan diri. Kejadian tersebut Jumat malam, sekitar pukul 22.00 WIB.
Syamaun menurutkan kronologi pengeroyokan yang dialaminya di sebuah warung di Dusun Cot Lawang, Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan. Saat tengah asyik menyeruput kopi, tiba-tiba, seorang pria yang dikenalinya bernama Si To menghampiri dan mengajaknya pindah ke seberang jalan, persis di Simpang BKKBN.
"Awalnya saya menolak. Saya bilang saya mau ngopi dulu. Saya bilang, ‘di sini saja kita ngobrol.’ Tapi dia terus memaksa. Sampai di tempat itu, saya dikerumuni sejumlah pria," kata Syamaun Sabtu (2/4).
Lantas seorang bernama Si Yong menanyakan alasan Syamaun menonton saluran Youtube tentang video pengakuan seorang wanita yang pernah berhubungan dengan salah seorang pejabat di Aceh Barat. Tak sempat memberikan penjelasan, Syamaun dihajar hingga pingsan. Dari banyak pengeroyok, Syamaun hanya mengenali dua orang.
"Jumlahnya saya tidak tahu. Saya hanya kenal dua orang, Si To dan Si Yong. Nama asli mereka saya juga tidak tahu,” ucapnya.
Saat siuman, Syamaun, dibantu warga di sekitar daerah itu, segera melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Resor Aceh Barat. "Lalu saya dibawa ke rumah sakit untuk divisum," kata dia.
Menanggapi persoalan itu, Ketua Forkab Aceh Barat, Maturidi, membantah bahwa Syamaun adalah anggota Forkab. “Kalau anggota itu masuk dalam kepengurusan, sedangkan anak Forkab itu memang sebagai mantan kombatan yang secara otomatis tergabung dalam Forkab.”
Maturidi juga tak berani ikut campur, apalagi, sepengetahuan dia, persoalan ini adalah persoalan pribadi. Biar polisi saja yang menyelesaikannya. (Sumber: AJNN.Net)
Syamaun menurutkan kronologi pengeroyokan yang dialaminya di sebuah warung di Dusun Cot Lawang, Desa Drien Rampak, Kecamatan Johan Pahlawan. Saat tengah asyik menyeruput kopi, tiba-tiba, seorang pria yang dikenalinya bernama Si To menghampiri dan mengajaknya pindah ke seberang jalan, persis di Simpang BKKBN.
"Awalnya saya menolak. Saya bilang saya mau ngopi dulu. Saya bilang, ‘di sini saja kita ngobrol.’ Tapi dia terus memaksa. Sampai di tempat itu, saya dikerumuni sejumlah pria," kata Syamaun Sabtu (2/4).
Lantas seorang bernama Si Yong menanyakan alasan Syamaun menonton saluran Youtube tentang video pengakuan seorang wanita yang pernah berhubungan dengan salah seorang pejabat di Aceh Barat. Tak sempat memberikan penjelasan, Syamaun dihajar hingga pingsan. Dari banyak pengeroyok, Syamaun hanya mengenali dua orang.
"Jumlahnya saya tidak tahu. Saya hanya kenal dua orang, Si To dan Si Yong. Nama asli mereka saya juga tidak tahu,” ucapnya.
Saat siuman, Syamaun, dibantu warga di sekitar daerah itu, segera melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Resor Aceh Barat. "Lalu saya dibawa ke rumah sakit untuk divisum," kata dia.
Menanggapi persoalan itu, Ketua Forkab Aceh Barat, Maturidi, membantah bahwa Syamaun adalah anggota Forkab. “Kalau anggota itu masuk dalam kepengurusan, sedangkan anak Forkab itu memang sebagai mantan kombatan yang secara otomatis tergabung dalam Forkab.”
Maturidi juga tak berani ikut campur, apalagi, sepengetahuan dia, persoalan ini adalah persoalan pribadi. Biar polisi saja yang menyelesaikannya. (Sumber: AJNN.Net)
loading...
Post a Comment