![]() |
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf meyampaikan sambutan saat menghadiri maulid di Dayah Radhatul Jihad, Gayo Lues, Minggu 13 Maret 2016. |
GAYO LUES - Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengatakan kawasan tengah, terutama Gayo Lues, sangat layak dijadikan kota santri, tanpa mengesampingkan sekolah umum. Hal ini disampaikan Wagub Mualem dalam sambutannya pada acara peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Dayah Radhatul Jihad, Gampong Desa Maju, Kecamatan Blang Peugayon, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (13/3).
"Dayah dan pesantren di sini harus dikembangkan menjadi lebih baik karena penduduk Gayo Lues 99 persen muslim," ujar Mualem.
Dihadapan ribuan wali murid dan undangan, Mualem juga meminta agar orang tua tak menjadikan dayah dan pesantren sebagai lembaga pendidikan pilihan terakhir bagi pendidikan anak-anaknya, karena tidak diterima di lembaga-lembaga pendidikan umum. Jadikan dayah atau pesantren sebagai prioritas pertama untuk melahirkan generasi berilmu dan berakhlak mulia.
“Janganlah memilih pendidikan dayah atau pesantren karena anaknya tidak diterima di sekolah-sekolah umum,” pinta Mualem
Mualem mengaku sangat cinta pada masyarakat wilayah tengah ini. Khususnya Gayo Lues, dan terus memperjuangkan anggaran untuk peningkatkan kualitas sarana pendidikan. Menurut Mualem, Gayo Luwes harus dibebaskan dari stigma kawasan terisolir. Langkah nyata yang akan dilakukan, lanjut Mualem, memperjuangkan anggaran yang lebih besar untuk infrastruktur dan sarana dasar bagi masyarakat.
Selain itu, harap Mualem, masyarakat Gayo Lues harus terus berjuang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu membangun daerahnya dengan tangannya sendiri.
"Dayah sebagai sarana pendidikan Islam memiliki konstribusi besar dalam pengembangan SDM yang mampu menjadikan Gayo Luwes lebih cepat bertumbuh dibandingkan daerah lainnya.," ujarnya Mualem.
Mualem juga mengungkapkan bahwa komit untuk pembangunan di Aceh bagian tengah. Mualem menyadari akan mendapatkan tantangan, dan tantangan tersebut harus kita hadapi bersama.
“Tak mungkin membangun semulus membalik telapak tangan, tapi harus bersiap menghadapi tantangan,” pungkas Mualem di akhir sambutannya.
Hadir dalam acara maulid ini, bupati Gayo Lues, wakil bupati Aceh Tenggara, anggota DPR RI Irmawan, anggota DPR Aceh Muhammad Amru, Adam Mukhlis serta muspida dan muspida plus serta ribuan undangan lainnya.(Rillis)
"Dayah dan pesantren di sini harus dikembangkan menjadi lebih baik karena penduduk Gayo Lues 99 persen muslim," ujar Mualem.
Dihadapan ribuan wali murid dan undangan, Mualem juga meminta agar orang tua tak menjadikan dayah dan pesantren sebagai lembaga pendidikan pilihan terakhir bagi pendidikan anak-anaknya, karena tidak diterima di lembaga-lembaga pendidikan umum. Jadikan dayah atau pesantren sebagai prioritas pertama untuk melahirkan generasi berilmu dan berakhlak mulia.
“Janganlah memilih pendidikan dayah atau pesantren karena anaknya tidak diterima di sekolah-sekolah umum,” pinta Mualem
Mualem mengaku sangat cinta pada masyarakat wilayah tengah ini. Khususnya Gayo Lues, dan terus memperjuangkan anggaran untuk peningkatkan kualitas sarana pendidikan. Menurut Mualem, Gayo Luwes harus dibebaskan dari stigma kawasan terisolir. Langkah nyata yang akan dilakukan, lanjut Mualem, memperjuangkan anggaran yang lebih besar untuk infrastruktur dan sarana dasar bagi masyarakat.
Selain itu, harap Mualem, masyarakat Gayo Lues harus terus berjuang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu membangun daerahnya dengan tangannya sendiri.
"Dayah sebagai sarana pendidikan Islam memiliki konstribusi besar dalam pengembangan SDM yang mampu menjadikan Gayo Luwes lebih cepat bertumbuh dibandingkan daerah lainnya.," ujarnya Mualem.
Mualem juga mengungkapkan bahwa komit untuk pembangunan di Aceh bagian tengah. Mualem menyadari akan mendapatkan tantangan, dan tantangan tersebut harus kita hadapi bersama.
“Tak mungkin membangun semulus membalik telapak tangan, tapi harus bersiap menghadapi tantangan,” pungkas Mualem di akhir sambutannya.
Hadir dalam acara maulid ini, bupati Gayo Lues, wakil bupati Aceh Tenggara, anggota DPR RI Irmawan, anggota DPR Aceh Muhammad Amru, Adam Mukhlis serta muspida dan muspida plus serta ribuan undangan lainnya.(Rillis)
loading...
Post a Comment