StatusAceh.Net - Banjir melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara, akibat hujan deras dan meluapnya beberapa sungai. Banjir yang terjadi sejak kemarin itu, hingga kini masih menggenangi permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauza mengatakan, di kabupatennya masih ada tujuh kecamatan yang terendam, yakni Pante Bidari, Ranto Peureulak, Banda Alam, Idi Tunong, Julok, Nurussalam dan Darul Ihsan.
"Paling parah terjadi di Pante Bidari, ketinggian air di beberapa titik mencapai dua meter," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin (8/2/2016).
Sementara, di kecamatan lain ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga satu meter. Banjir ikut merendam ratusan hektar area persawahan yang membuat petani terancam gagal panen. "Nilai kerugiannya sedang dalam pendataan," sebutnya.
Akibatnya, sekira empat ribu warga Aceh Timur yang rumahnya terendam kini mengungsi ke beberapa titik seperti perbukitan, masjid dan rumah-rumah saudaranya yang luput dari genangan. "Pemerintah sudah membuka dapur umun di lokasi pengungsian dan mensiagakan personel," ujarnya.
Sementara, di Kabupaten Aceh Utara sedikitnya ada enam kecamatan dilanda banjir yaitu Langkahan, Lhoksukon, Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Meurah Mulia. "Yang agak parah di Langkahan dan Matangkuli," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Fauzan Hamzah.
Politikus Partai Aceh itu meminta Pemkab melalui BPBD dan Dinas Sosial segera menangani banjir, mengevakuasi warga yang kampungnya tenggelam.
Anggota DPRK Aceh Utara dari Daerah Pemilihan Langkahan, Ismai A Rahman menyebutkan, di Langkahan ada dua desa terparah di landa banjir yaitu Gampong Lubok Pusaka dan Buket Linteung. "Sekarang airnya lagi naik karena di atas lagi hujan, warga sudah siap-siap mengungsi sekarang," sebutnya.
Di beberapa titik yang bebes banjir, kata dia, pemerintah kini sudah menyiapkan tenda pengungsian untuk menampung pengungsi.(OKZ)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauza mengatakan, di kabupatennya masih ada tujuh kecamatan yang terendam, yakni Pante Bidari, Ranto Peureulak, Banda Alam, Idi Tunong, Julok, Nurussalam dan Darul Ihsan.
"Paling parah terjadi di Pante Bidari, ketinggian air di beberapa titik mencapai dua meter," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin (8/2/2016).
Sementara, di kecamatan lain ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga satu meter. Banjir ikut merendam ratusan hektar area persawahan yang membuat petani terancam gagal panen. "Nilai kerugiannya sedang dalam pendataan," sebutnya.
Akibatnya, sekira empat ribu warga Aceh Timur yang rumahnya terendam kini mengungsi ke beberapa titik seperti perbukitan, masjid dan rumah-rumah saudaranya yang luput dari genangan. "Pemerintah sudah membuka dapur umun di lokasi pengungsian dan mensiagakan personel," ujarnya.
Sementara, di Kabupaten Aceh Utara sedikitnya ada enam kecamatan dilanda banjir yaitu Langkahan, Lhoksukon, Matangkuli, Pirak Timu, Tanah Luas, Meurah Mulia. "Yang agak parah di Langkahan dan Matangkuli," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Fauzan Hamzah.
Politikus Partai Aceh itu meminta Pemkab melalui BPBD dan Dinas Sosial segera menangani banjir, mengevakuasi warga yang kampungnya tenggelam.
Anggota DPRK Aceh Utara dari Daerah Pemilihan Langkahan, Ismai A Rahman menyebutkan, di Langkahan ada dua desa terparah di landa banjir yaitu Gampong Lubok Pusaka dan Buket Linteung. "Sekarang airnya lagi naik karena di atas lagi hujan, warga sudah siap-siap mengungsi sekarang," sebutnya.
Di beberapa titik yang bebes banjir, kata dia, pemerintah kini sudah menyiapkan tenda pengungsian untuk menampung pengungsi.(OKZ)
loading...
Post a Comment