Patung Arjuna yang di bakar |
Purwakarta - Intelektual Muda NU, Akhmad Sahal mengungkapkan bahwa penghancuran patung Arjuna di Purwakarta merupakan ciri dari kebangkitan ISIS di Indonesia. Bahkan menurut dia, pengusiran pengikut Ahmadiah dan kampanye negatif terhadap pengikut Syiah juga menjadi penanda bagi munculnya keislaman ala Wahabi, ISIS dan Taliban.
"Bakar patung di Purwakarta, Ahmadiyah diusir di Bangka, kampanye berangus Syiah, bukti2 keislaman ala Wahabi-ISIS-Taliban marak di RI :((," tulis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat itu melalui aku twitternya @Sahal_AS.
"Bakar patung di Purwakarta, Ahmadiyah diusir di Bangka, kampanye berangus Syiah, bukti2 keislaman ala Wahabi-ISIS-Taliban marak di RI :((," tulis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat itu melalui aku twitternya @Sahal_AS.
Lebih dari itu, Sahal melontarkan kritik keras bagi mereka yang dinggapnya bercirikan keislaman ala Wahabi dan ISIS tersebut.
"Anti patung, tp mereka tdk sadar bahwa mereka juga memberhalakan jenggot dan celana cingkrang," tulisnya.
Kritik keras Akhmad sahal itu menanggapi penghacuran patung Wayang Arjuna yang berada di Situ Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta dibakar orang tak dikenal, Kamis (11/02) sekitar pukul 04.00 WIB.
Patung Arjuna yang sudah berdiri sejak lima tahun lalu itu merupakan ikon kepariwisataan Kabupaten Purwakarta.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku heran dengan ulah orang tak dikenal yang membakar patung itu. Kata dia, Arjuna merupakan salah satu tokoh wayang yang bernilai epik kepahlawanan karena Arjuna diceritakan sebagai Panglima Perang Pandawa dalam Perang Baratayudha.
"Ya aneh saja kalau patung wanita telanjang ya silakan dihancurkan tapi ini kan patung wayang. Tokoh warisan kebudayaan Nusantara yang digunakan para wali songo untuk mendakwahkan agama Islam," kata Dedi.
Dedi berujar kejadian perusakan patung ini bukan kali pertama terjadi. Sambil berseloroh Dedi mengatakan mungkin para perusak patung ksatria pandawa ini adalah pendukung Durna, tokoh wayang yang memiliki karakter perusak dan pengadu domba.
"Semua yang pernah dihancurkan ini adalah tokoh Amarta, Semar, Yudhistira. Mungkin pelakunya pasukan Durna yang kalah perang di Baratayudha," ujar Dedi sambil tertawa.
Dari segi keyakinan beragama, Dedi menambahkan, bahwa patung tersebut tidaklah mengubah tata cara beragama masyarakat pada umumnya.
"Tinggal Anda bandingkan saja dulu Purwakarta seperti apa? Dan kini seperti apa? Maka akan bereslah cara berfikir kita sebab sampai saat ini enggak ada tuh patung yang disembah di Purwakarta," ujar Dedi.(RIMA)
loading...
Post a Comment