![]() |
Syahdanial alias Kolonel yang membuka usaha menjahit |
Aceh Utara - Syahdanial (42) alias Kolonel atau Konel,
merupakan korban konflik yang pernah mendapatkan pemukulan dari aparat Brimob
BKO di tahun 2003 di Simpang jam depan PT PIM yang juga salah seorang warga Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara.,
Konel di tuduh oleh
Aparat merupakan penampung persembunyian para Kombatan GAM salah satunya
Almarhum Kak Din Ulee Peulisi Sagoe Budjang Salem Daerah Tsa Wilajah
Pasee,
Konel telah menekuni usaha sederhana dengan menyewa tempat yang terbuat dari kayu berukuran 2 meter untuk pembuatan jok mobil dan bangku sofa yang sudah hampir 25
tahun, namun derita yang di alami oleh Konel tidak setimpal dengan
jumlah dana yang saat ini di kelola oleh Pemerintah Aceh.
![]() |
Tempat usaha menjahit jok mobil dan bangku sofa milik kolonel yang terlihat sangat sederhana |
"Bek 'an ji
bantu modal usaha, ganto gigoe mantong hana pat coek peng, (jangankan
mereka bantu modal usaha, buat ganti gigi saja gak tau ambil uang
dimana)," tutur Konel kepada Reporter StatusAceh.Net, Senin, (08/02/16)
Perdamaian Aceh yang sudah berjalan lebih kurang 10 tahun, namun tidak
ada kenikmatan yang menghampirinya dari para pemimpin GAM yang kini
duduk santai di kursi parlemen,
"Harapan saya untuk pemimpin selanjutnya jangan
terlalu memandang ke atas sementara yang di bawah seperti kami rakyat
kecil sangat mengharapkan kepedulian di dalam mengembangkan usaha kecil," tuturnya.
Pendapatan Konel dalam sehari - hari hanya Rp 70.000,- dan dia harus
menyekolahkan anaknya 3 orang, belum lagi biaya lainnya,
Konel juga mengandaikan, jika mereka (Pemerintah Aceh-Red) ingin
merasakan penderitaan yang dia alami, dia ingin mereka menukar posisi
kedudukan sesaat saja biar mereka tau bagaimana rasanya hidup sebagai
orang kecil.
"Saya tidak memahami membuat proposal karna yang duduk dan
yang terpilih merupakan orang - orang yang pernah saya bantu ketika
konflik dulu," tambah Konel.
Reporter: Bustami
loading...
Post a Comment