Aceh Besar - Air Terjun Peucari di Aceh menyajikan keindahan yang sedap dipandang mata. Traveler yang liburan ke sana bisa seru-seruan main air ataupun hunting foto.
Air Terjun Peucari di Aceh Besar, kami tahu tempat ini dari postingan seorang teman di media sosial. Sambil ngopi-ngopi dengan beberapa orang teman, jadilah kami atur trip kemari. Jadwal di pilih hari libur karena sebagian yang ikut kebanyakan kerja.
Terletak di dalam Hutan Jantho, untuk mencapainya kami menggunakan kendaraan pribadi. Dan pastinya untuk kemari ada baiknya menggunakan jasa penduduk lokal selain lokasi yang lumayan jauh juga sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu.
Air Terjun Peucari di Aceh Besar, kami tahu tempat ini dari postingan seorang teman di media sosial. Sambil ngopi-ngopi dengan beberapa orang teman, jadilah kami atur trip kemari. Jadwal di pilih hari libur karena sebagian yang ikut kebanyakan kerja.
Terletak di dalam Hutan Jantho, untuk mencapainya kami menggunakan kendaraan pribadi. Dan pastinya untuk kemari ada baiknya menggunakan jasa penduduk lokal selain lokasi yang lumayan jauh juga sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu.
Kami berangkat dari Banda Aceh dengan kendaraan pribadi. Sebelumnya kami telah menghubungi salah seorang penduduk lokal yang nantinya akan menjadi tour guide perjalanan kami.
Beliau kami kenal berkat seorang teman lainnya. Dalam perjalanan kami membawa bekal berupa nasi dan perlengkapan untuk memasak di sana. karena lokasi jauh sangat disarankan untuk menyiapkan perbekalan dan berangkat lebih pagi.
Sekitar satu jam perjalan untuk sampai ke Air Terjun Peucari. Berhenti sebentar di Jantho, kami membeli perlengkapan dapur untuk memasak. Selesai belanja kami menuju lokasi air terjun dengan dipandu oleh penduduk setempat yang telah kami hubungi sebelumnya.
Sampai di desa perkampungan terakhir (Desa Bueng) kami memarkirkan kenderaan kami di mushalla setempat, selanjutnya perjalan akan di lalui dengan berjalan kaki. Mulailah perjalan sebenarnya, setelah melewati persawahan kami memasuki perkebunan warga yang memang menjadi rute untuk ke air terjun tersebut.
Dengan kontur tanah yang sedikit naik turun kami mulai melewati perkebunan kemiri, karet dan beberapa jenis perkebunan palawija warga lainnya.
Selesai perkebunan, mulailah kami menyeberangi beberapa anak sungai yang berair lumayan deras. Dengan kedalaman mulai semata kaki sampai selulut.
Sungai tersebut harus disusuri dengan berjalan kaki secara perlahan dan kadang kami juga melewati hutan untuk mencapai lokasi. Karena beberapa waktu yang lalu hujan jadi keadaan sedikit licin dan membuat kami lebih berhati-hati.
Setelah berjalan kurang lebih 2 atau 3 jam, karena jalan santai dan banyak berhenti, sampailah kami di lokasi. Kami melihat beberapa pemuda pemudi yang juga datang untuk menikmati air terjun ini. Kami berusaha ke bagian atas air terjun tersebut karena di atasnya lebih bagus.
Berhasil mencapai lokasi yang diinginkan, kami menurunkan barang bawaan, dan mencari tempat untuk menyiapkan perbekalan. waktu menunjukkan jatah makan siang telah tiba, seperti biasa yang bagian dapur menyiapkan makanan untuk makan siang kami.
Sebagian dari kami ada yang berenang menikmati sejuknya air dan ada yang mulai mengabadikan foto-foto menarik di sekitar lokasi air terjun. Kami cuma punya sedikit waktu di lokasi karena kami berangkat sudah telat dari Banda Aceh.
Selesai menikmati air terjun, memotret dan mandi kami bergegas pulang karena hari sudah mulai sore dan kebetulan mendung tipis. Perjalanan pulang melewati rute yang sama dan dengan waktu yang lebih cepat karena kami tidak mau terlalu malam di dalam hutan.
Dalam perjalan pulang kami bertemu beberapa penduduk lokal yang hendak berburu dan mencari kayu di dalam hutan. Sampai ke desa terdekat hari sudah gelap.
Sedikit membersihkan diri di musala terdekat dan melaksanakan kewajiban. Kemudian kami pamit kepada tour guide dan melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh dengan perasaan sangat puas dan senang.(*)
Sumber: detik.com
loading...
Post a Comment