![]() |
Ilustrasi |
Pidie - Dua ekor gajah kembali mengganggu persawahan warga di Gampong Simpang Turue, Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie dalam sepakan ini. Akibatnya pemilik sawah harus selalu waspada untuk menghalau hewan bertubuh besar agar tidak mengganggu sawah warga.
"Gajah turun ke sawah kami beberapa hari ini, saya ada lihat sekitar dua ekor gajah masuk ke sawah," kata seorang warga, Rasyidin, Rabu (23/5).
Katanya, biasanya gajah liar tersebut masuk ke persawahan warga pada malam hari. Sehingga warga terpaksa harus bergadang untuk menjaga sawah tak dirusak oleh hewan dilindungi ini.
Akibat gajah turun ke persawahan warga, tanaman padi yang masih usia satu bulan dirusak oleh gajah. Ia berharap, pemerintah segera turun ke lokasi dan mencegah konflik satwa gajah dengan manusia.
Bahkan beberapa hari lalu, sebutnya, gajah tersebut nyaris merusak rumah warga yang berada berdekatan dengan sawah. Akan tetapi, hewan berbelali panjang itu hanya menerobos pagar saja, sehingga tidak merusak rumah warga.
"Beruntungnya gajah hanya menerobos pagar di samping rumah saja," jelasnya.
Konflik satwa gajah tidak hanya terjadi di Kecamatan Mane. Akan tetapi selama ini gajah turun ke perkampungan juga sering terjadi di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Tangse, tepatnya di kemumikan Beungga.
Seringnya gajah turun ke perkembungan dan perkebunan warga tidak terlepas maraknya pelaku ilegal loging dalam hutan. Banyak kayu sudah ditebang membuang koridor satwa liar ini terganggu, hingga mereka turun ke perkambungan karena habitatnya sudah terganggu.
Di Kecamatan Mane ada terdapat Conservation Respons Unit (CRU) dan memiliki empat ekor gajah jinak. Dengan gajah tersebut pihak CRU sering menghalau gajah liar agar kembali ke habitatnya.
Petugas CRU dan dibantu warga setempat juga sering menghalau gajah dengan menggunakan petasan. Termasuk gajah yang masuk ke persawahan warga beberapa hari ini, petugas CRU sudah menghalau menggunakan petasan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Sapto Aji Prabowo mengaku turun gajah ke persawahan warga sudah terjadi sejak 5 hari lalu. Petugas sudah menghalau gajah itu menggunakan petasan.
"Kepala resort dan anggotanya sudah ke sana dan dibantu masyarakat sudah menggiring dengan menggunakan petasan," kata Sapto Aji Prabowo.
Sebelumnya warga Gampong Pucok, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, berhasil menyelamatkan seekor anak gajah berusia satu tahun yang terjerat kaki kirinya. Anak gajah nahas itu pertama kali ditemukan warga, Selasa (1/5) pukul 21.45 Wib.
Setelah dirawat sementara di CRU Kecamatan Mane, petugas BKSDA Aceh langsung membawa bayi gajah tersebut ke Pusat Pelatihan Gajah (PLG), Saree, Kabupaten Aceh Besar untuk menjalankan perawatan intensif. Saat ini anak gajah tersebut masih sedang masa pemulihan.
"Pastinya tidak tau kami (kawanan gajah yang anaknya terjerat kakinya sedang masa penyembuhan), tetapi ada kemungkinan (satu kawanan dengan gajah sekarang)," tutupnya. | Merdeka.com
"Gajah turun ke sawah kami beberapa hari ini, saya ada lihat sekitar dua ekor gajah masuk ke sawah," kata seorang warga, Rasyidin, Rabu (23/5).
Katanya, biasanya gajah liar tersebut masuk ke persawahan warga pada malam hari. Sehingga warga terpaksa harus bergadang untuk menjaga sawah tak dirusak oleh hewan dilindungi ini.
Akibat gajah turun ke persawahan warga, tanaman padi yang masih usia satu bulan dirusak oleh gajah. Ia berharap, pemerintah segera turun ke lokasi dan mencegah konflik satwa gajah dengan manusia.
Bahkan beberapa hari lalu, sebutnya, gajah tersebut nyaris merusak rumah warga yang berada berdekatan dengan sawah. Akan tetapi, hewan berbelali panjang itu hanya menerobos pagar saja, sehingga tidak merusak rumah warga.
"Beruntungnya gajah hanya menerobos pagar di samping rumah saja," jelasnya.
Konflik satwa gajah tidak hanya terjadi di Kecamatan Mane. Akan tetapi selama ini gajah turun ke perkampungan juga sering terjadi di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Tangse, tepatnya di kemumikan Beungga.
Seringnya gajah turun ke perkembungan dan perkebunan warga tidak terlepas maraknya pelaku ilegal loging dalam hutan. Banyak kayu sudah ditebang membuang koridor satwa liar ini terganggu, hingga mereka turun ke perkambungan karena habitatnya sudah terganggu.
Di Kecamatan Mane ada terdapat Conservation Respons Unit (CRU) dan memiliki empat ekor gajah jinak. Dengan gajah tersebut pihak CRU sering menghalau gajah liar agar kembali ke habitatnya.
Petugas CRU dan dibantu warga setempat juga sering menghalau gajah dengan menggunakan petasan. Termasuk gajah yang masuk ke persawahan warga beberapa hari ini, petugas CRU sudah menghalau menggunakan petasan.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Sapto Aji Prabowo mengaku turun gajah ke persawahan warga sudah terjadi sejak 5 hari lalu. Petugas sudah menghalau gajah itu menggunakan petasan.
"Kepala resort dan anggotanya sudah ke sana dan dibantu masyarakat sudah menggiring dengan menggunakan petasan," kata Sapto Aji Prabowo.
Sebelumnya warga Gampong Pucok, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie, berhasil menyelamatkan seekor anak gajah berusia satu tahun yang terjerat kaki kirinya. Anak gajah nahas itu pertama kali ditemukan warga, Selasa (1/5) pukul 21.45 Wib.
Setelah dirawat sementara di CRU Kecamatan Mane, petugas BKSDA Aceh langsung membawa bayi gajah tersebut ke Pusat Pelatihan Gajah (PLG), Saree, Kabupaten Aceh Besar untuk menjalankan perawatan intensif. Saat ini anak gajah tersebut masih sedang masa pemulihan.
"Pastinya tidak tau kami (kawanan gajah yang anaknya terjerat kakinya sedang masa penyembuhan), tetapi ada kemungkinan (satu kawanan dengan gajah sekarang)," tutupnya. | Merdeka.com
loading...
Post a Comment