Banda Aceh - Setelah debat terbuka terakhir antar-pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Aceh yang digelar di gedung Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa 31 Januari 2017 sekitar pukul 13:30 WIB muncul tema baru dengan perseteruan program JKA antara Zakaria Saman dan Irwandi Yusuf , tidak seperti debat publik tahap II yang menjadi isu hangat adalah dana eks kombatan GAM Rp, 650 Milyar yang masih dalam penyidikan Kejati Aceh.
Irwandi Yusuf berkisah dan sangat tidak puas tentang jawaban Paslon Gubernur Aceh nomor urut 4 dan juga lelucon Apa Karya yang dinilai mengejek JKA yang pernah di cetusnya di massa memimpin Aceh Priode 2007-2012.
Berikut kutipan Redaksi StatusAceh.Net dari akun Facebook Irwandi Yusuf:
"Banyak orang mengkritik lelucon sangar saya terhadap Apa Karia. Sebenarnya jawaban saya bercampur humor dewasa level dewa itu sebagai respon thd kampanye Apa Karia yang bertubi2 mengejek JKA yang saya gagas itu adalah Jalan Kereta Api yang terlantar di Aceh Utara (tdk ada kaitannya dgn saya) minggu belakangan ini. Apa Karia selama ini terkenal karena mengolok2 lawan politiknya. Tak kurang Wali Nanggroe juga dioloknya. Tapi yang itu tadi memang saya maksudkan hanya sebatas guyonan orang dewasa. Kalau Apa Karia tersinggung, ya jangan tersinggunglah. Tapi kalau benar2 tersinggung, saya minta maaf se-maaf2nya.
Adapun tanggapan Zaini Abdullah thd guyonan keras itu seperti yang ditulis AJNN sebenarnya lebih karena Abu Doto tidak bisa menjawab pertanyaan saya. Saya mengatakan bahwa semasa Aceh dibawah kepemimpinan saya, 2007-2012, angka kemiskinan turun dari 30an persen menjadi 18.9%. Sedangkan semasa Zikir yang hampir 5 tahun angka kemiskinan Aceh hanya turun 2% padahal dana otsusnya telah naik 2 x lipat. Selain itu, ketika saya tanyakan mengapa Abu Doto membatalkan 2 program besar yang sudah saya rancang sangat baik, yaitu program jalan tol sebagai urat nadi ekonomi Aceh karena dimasa pembangunannya saja dapat menampung setidaknya 100.000 tenaga kerja selama 7 tahun belum lagi multiplier effects-nya; dan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Seulawah yg juga bisa menampung belasan ribu tenaga kerja padahal saya sdh berhasil melobi pemerintah Jerman utk memberikan dana gratis Rp 133 Milyar dan uang itu sdh berada di Aceh, Abu Doto tidak bisa menjawabnya. Mengapa mengapa Abu Doto membatalkannya...... Beliau tidak bisa menjawabnya.
Abu Doto terpaksa ploh bron terhadap saya dengan menumpang guyonan cadas saya thd Apa Karia,lewat AJNN yg dikelola oleh Akhiruddin Mahyuddin yang juga merupakan Timsesnya".
Adapun tanggapan Zaini Abdullah thd guyonan keras itu seperti yang ditulis AJNN sebenarnya lebih karena Abu Doto tidak bisa menjawab pertanyaan saya. Saya mengatakan bahwa semasa Aceh dibawah kepemimpinan saya, 2007-2012, angka kemiskinan turun dari 30an persen menjadi 18.9%. Sedangkan semasa Zikir yang hampir 5 tahun angka kemiskinan Aceh hanya turun 2% padahal dana otsusnya telah naik 2 x lipat. Selain itu, ketika saya tanyakan mengapa Abu Doto membatalkan 2 program besar yang sudah saya rancang sangat baik, yaitu program jalan tol sebagai urat nadi ekonomi Aceh karena dimasa pembangunannya saja dapat menampung setidaknya 100.000 tenaga kerja selama 7 tahun belum lagi multiplier effects-nya; dan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Seulawah yg juga bisa menampung belasan ribu tenaga kerja padahal saya sdh berhasil melobi pemerintah Jerman utk memberikan dana gratis Rp 133 Milyar dan uang itu sdh berada di Aceh, Abu Doto tidak bisa menjawabnya. Mengapa mengapa Abu Doto membatalkannya...... Beliau tidak bisa menjawabnya.
Abu Doto terpaksa ploh bron terhadap saya dengan menumpang guyonan cadas saya thd Apa Karia,lewat AJNN yg dikelola oleh Akhiruddin Mahyuddin yang juga merupakan Timsesnya".
loading...
Post a Comment