![]() |
Persiraja akan diambil alih Asprov PSSI Aceh sebelum diserahkan ke pemkot untuk dibentuk pengurus baru. (ARIFUL USMAN/RAKYAT-ACEH) |
Sport - Asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Aceh akan mengambil alih klub Persiraja Banda Aceh jelang bergulirnya kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan digelar akhir Maret.
Hal tersebut disampaikan sekretaris PSSI Aceh, Khaidir TM saat dihubungi Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Kamis (3/2). Dia menyatakan dalam pekan ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengurus di bawah pimpinan Musri Idris yang sudah mengundurkan diri beberapa waktu lalu. "Saya sedang menunggu SK pengurus Persiraja yang akan dikembalikan," kata dia.
Namun, lanjut Khaidir, dia mendapat kabar jika Musri Idris sedang dirawat di rumah sakit dan harus menunggu kondisi wakil ketua Persiraja nonaktif itu sembuh kembali. "Saya dapat informasi pak Musri sedang sakit dan 4 hari tidak masuk kantor, makanya harus saya tunggu beliau sehat dulu," imbuhnya.
Khaidir menuturkan jika SK Persiraja sudah ditangan dia akan menyampaikan ke media dan segera menggelar seleksi pemain demi klub berjuluk Laskar Rencong tetap berkompetisi musim ini.
Nantinya, usai tim dibentuk maka PSSI akan menyerahkan ke pemkot Banda Aceh untuk mencari pengurus baru yang akan menangani Persiraja musim ini.
"Sementara kami ambil alih jelang kompetisi, kita selaku induk sepak bola Aceh ada tanggung jawab moral terhadap sepak bola, klub-klub yang sedang ada masalah kita selesaikan dan cari jalan keluar, tidak bisa lepas tangan," ungkapnya.
Apalagi, tambah Khaidir, Persiraja merupakan klub besar Aceh yang sudah dikenal seantero nasional dan tahun ini menjadi salah satu kontestan liga 2 yang kembali digelar PSSI baru di bawah pimpinan Edy Rahmayadi.
"Hanya dua klub Aceh yang turun di kompetisi nasional, yakni Persiraja dan PSBL langsa, kalau liga tarkam kami tidak terlalu berpikir, tapi ini liga resmi," demikian Khaidir.
Bendahara Persiraja, T Nurmiadi Boy mengatakan, siapa saja boleh memimpin Persiraja, asal klub Ibu kota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini tetap berkompetisi. "Siapapun boleh pimpin Persiraja, kalau Persiraja mau diambil alih PSSI ya gak apa-apa," ujarnya.
Lanjut Boy, sepekan lalu dia sengaja mengatakan di media akan segera menggelar seleksi pemain karena sebagai salah satu pengurus aktif dia ingin menyelamatkan nasib Persiraja yang berada dalam masa kritis jelang kompetisi bergulir.
"Saya khawatir pemain Aceh udah banyak yang bergabung dengan klub luar dan beberapa pemain Persiraja musim lalu juga ada yang bertanya tentang kapan persiapan tim," tambahnya.
Di akhir pembicaraan, Boy menyebut jika SK Persiraja diserahkan ke Asprov Aceh, dia berharap petinggi PSSI dapat menanyakan dan memastikan semua pengurus, apakah semua mundur atau hanya wakil ketua saja. "Hingga detik ini saya belum mundur dari pengurus, saya harap PSSI menghubungi setiap jajaran pengurus yang tertera dalam surat tersebut," tutupnya. (Jawapos/JPG)
Hal tersebut disampaikan sekretaris PSSI Aceh, Khaidir TM saat dihubungi Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Kamis (3/2). Dia menyatakan dalam pekan ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengurus di bawah pimpinan Musri Idris yang sudah mengundurkan diri beberapa waktu lalu. "Saya sedang menunggu SK pengurus Persiraja yang akan dikembalikan," kata dia.
Namun, lanjut Khaidir, dia mendapat kabar jika Musri Idris sedang dirawat di rumah sakit dan harus menunggu kondisi wakil ketua Persiraja nonaktif itu sembuh kembali. "Saya dapat informasi pak Musri sedang sakit dan 4 hari tidak masuk kantor, makanya harus saya tunggu beliau sehat dulu," imbuhnya.
Khaidir menuturkan jika SK Persiraja sudah ditangan dia akan menyampaikan ke media dan segera menggelar seleksi pemain demi klub berjuluk Laskar Rencong tetap berkompetisi musim ini.
Nantinya, usai tim dibentuk maka PSSI akan menyerahkan ke pemkot Banda Aceh untuk mencari pengurus baru yang akan menangani Persiraja musim ini.
"Sementara kami ambil alih jelang kompetisi, kita selaku induk sepak bola Aceh ada tanggung jawab moral terhadap sepak bola, klub-klub yang sedang ada masalah kita selesaikan dan cari jalan keluar, tidak bisa lepas tangan," ungkapnya.
Apalagi, tambah Khaidir, Persiraja merupakan klub besar Aceh yang sudah dikenal seantero nasional dan tahun ini menjadi salah satu kontestan liga 2 yang kembali digelar PSSI baru di bawah pimpinan Edy Rahmayadi.
"Hanya dua klub Aceh yang turun di kompetisi nasional, yakni Persiraja dan PSBL langsa, kalau liga tarkam kami tidak terlalu berpikir, tapi ini liga resmi," demikian Khaidir.
Bendahara Persiraja, T Nurmiadi Boy mengatakan, siapa saja boleh memimpin Persiraja, asal klub Ibu kota Provinsi Nangroe Aceh Darussalam ini tetap berkompetisi. "Siapapun boleh pimpin Persiraja, kalau Persiraja mau diambil alih PSSI ya gak apa-apa," ujarnya.
Lanjut Boy, sepekan lalu dia sengaja mengatakan di media akan segera menggelar seleksi pemain karena sebagai salah satu pengurus aktif dia ingin menyelamatkan nasib Persiraja yang berada dalam masa kritis jelang kompetisi bergulir.
"Saya khawatir pemain Aceh udah banyak yang bergabung dengan klub luar dan beberapa pemain Persiraja musim lalu juga ada yang bertanya tentang kapan persiapan tim," tambahnya.
Di akhir pembicaraan, Boy menyebut jika SK Persiraja diserahkan ke Asprov Aceh, dia berharap petinggi PSSI dapat menanyakan dan memastikan semua pengurus, apakah semua mundur atau hanya wakil ketua saja. "Hingga detik ini saya belum mundur dari pengurus, saya harap PSSI menghubungi setiap jajaran pengurus yang tertera dalam surat tersebut," tutupnya. (Jawapos/JPG)
loading...
Post a Comment