MEDAN- Sudah jatuh ketimpa tangga,itulah sebuah ungkapan yang dirasakan oleh Joni warga Kota Sigli Kab. Pidie yang tak lain adalah Narapidana (napi) Rutan Kelas I Medan yang menjadi korban penganiayaan oleh 4 napi bos narkoba yani agung,boy,hutabarat dan satu napi lainnya belum diketahui identitanya pada Rabu (1/2/2017).
Akibatnya sejumlah luka dan memar diderita oleh napi asal aceh ini atas kebrutalan 4 napi lainnya yang menghuni blok i kamar 1 rutan tanjung gusta yang melakukan penganiayaan terhadap joni dikamarnya kamar C1.
Bukannya mendapat perawatan serta diberi keadilan atas nasib buruk yang menimpanya,pihak rutan lansung memindahkan joni ke lapas kelas I medan dalam keadaan babak belur pada malam harinya sekira pukul 21:00 WIB.
Insiden penganiayaan oleh 4 napi bos narkoba terhadap napi asal aceh pidie ini sekiranya pukul 16:30 WIB tiba-tiba 4 napi penghuni kamar i4 mendatangi kamar hunian joni.
Dengan membawa senjata tajam yakni besi dan sikat gigi yang telah di runcingkan dan sebilah obeng masuk kedalam kamar hunian tanpa basa basi lansung memukuli dan menginjak injak joni dengan brutal.
Beberapa penghuni lainnya yang ingin membantu lansung diancam oleh ke 4 napi tersebut menggunakan senjata tajam yang dipegang oleh napi pelaku sehingga terpaksa tidak dapat berbuat banyak.
Dari salahsatu napi yang berada di blok i yang sempat menyaksikan menuturkan ke 4 napi tersebut tidak memberi kesempatan pada joni untuk bertanya mengapa sampai dirinya dipukuli,insiden kekerasan tersebut mengundang perhatian para napi penghuni rutan lainnya yang kemudian melerai
“ Wah kasihan kalau lihat sijoni kemarin,tidak ada rasa kemanusiaan orang si agung itu,dipijak-pijak,terus dipukuli,untung napi luar dan dalam blok i masuk kekamar lansung di pisah “,ungkap salahsatu napi yang kebetulan ikut menyaksikan insiden penganiayaan tersebut.
Sumber lain menyebutkan tidak berapa lama kemudian petugas membawa joni dan 4 napi lainnya ke ruang Kepala Pengamanan Rutan untuk dilakukan pemeriksaan olwh petugas rutan sekiranya pukul 17:00 WIB.
Bukannya mendapat keadilan dan perawatan medis oleh petugas,joni imendadak pada sekiranya pukul 21:00 WIB lansung dipindahkan ke Lapas Kelas I Medan dengan kondisi babak belur.
“ Kami lihat saat jonj turun sempat kami tanya apa ada di obati,joni bilang tidak ada,terus joni bilang saya diatas bukannya dikasih keadilan malah para pegawai menyalahkan saya,malam ini saya dipindahkan ke lapas dewasa “,beber sumber seperti dituturkan oleh joni padanya usai turun dari pemeriksaan petugas.
Sementara itu Kepala Rutan Kelas I Medan Budi Situngkir membenarkan adanya insiden penganiayaan terhadap joni.
Menurut karutan pihaknya telah mendamaikan antara joni dan 4 napi lainnya.
Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan pihaknya memindahkan joni ke lapas kelas I medan sedang salahsatu napi pelaku juga ikut dipindahkan ke lapas binjai.
“ Kita tidak membenarkan adanya pemukulan ataupun penganiayaan didalam rutan,kita sudah damaikan mereka,untuk antisipasi kita pindahkan joni ke lapas kelas I medan dan napi pelaku satu kita pindahkan ke lapas binjai,sedangkan tiga lainnya tidak bisa kita pindahkan karena belum turun vonisnya masih berstatus tahanan “,jelas budi situngkir melalui sambungan telepon selulernya.
Redaksi: T. Sayed Azhar
Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment