Lhokseumawe – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi mahasiswa/i Universitas Malikussaleh ( KAMI UNIMAL) melakukan aksi damai di Biro Rektorat utama Reuleut Timue Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara, Senin, 16 Mei 2016.
Amatan Reporter StatusAceh.Net sekitar pukul 9:00 WIB pagi mahasiswa sudah berkumpul dan berorasi di depan Biro Rektorat, karena merasa tidak dilayani oleh pihak Rektorat sekitar pukul 11:00 WIB sejumlah mahasiswa menerobos kedalam untuk menjumpai rektor yang dikawal oleh puluhan aparat kepolisian.
Bahkan, Kegiatan aksi tersebut hampir ricuh disaat ratusan mahasiswa unimal mendesak untuk naik keatas Aula untuk menemui pihak rektorat
Koordinator aksi Muhammad Irvanni mengatakan, aksi tersebut dilakukan oleh para mahasiswa dan diikuti oleh semua ketua bem yang ada di ruang lingkup Unimal.
“Aksi ini melibatkan semua mahasiswa dan organisasi BEM di Unimal, dan tujuan kami menuntuk pihak Rektorat untuk memperjelas pembayaran UKT , dan ada kejenggalan administrasi dalam penerimaan mahasiswa baru,” tuturnya.
Irvanni menjelaskan ada empat petisi tuntutan yang di ajukan kepada pihak Rektorat Unimal yang di antaranya, meminta Rektor untuk;
1. Merevisi poin no 4 yang tertera didalam syarat penerimaan mahasiswa baru tahun 2016.
2.Melibatkan secara aktif peran mahasiswa sebaga agent of Control dalam penentuan UKT.
3.Melibatkan secara aktif mahasiswa dalam mengambil kebijakan dan keputusan yang ditetapkan oleh kampus UNIMAL
4. Melampirkan Print out rincian biaya kuliah tunggal (BKT) Mahasiswa/i baru.
Menurutnya, kebijakan kampus terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT) dianggap merampas hak mahasiswa terutama calon mahasiswa baru .
“Kebijakan yang kita kritisi hari ini adalah sebuah kebijakan yang menindas hak-hak anak muda calon pemimpin bangsa kedepan dalam penuntut ilmu sebagai generasi intelektual, kebijakan ini juga mencidrai marwah unimal sebagai universitas negri miliknya rakyat,untuk rakyat, dan untuk mencerdaskan anak-anak rakyat karena mereka harus terbebani dengan UKT yang tidak tepat sasaran dan tidak jelas transparansinya,”katanya kepada wartawan.
Setelah aksi tersebut, Irvanni menambahkan, bahwa pihak Rektorat telah menghapus satu poin dari empat petisi yang di tuntutnya.
“Alhamdulillah poin yang kita desak yaitu poin no 4 untuk adek-adek mahasiswa baru sudah dihapuskan, bila tidak dihapuskan maka kami mahasiswa tidak akan pulang selain itu proses pengawalan kami terhadap unimal tidak hanya sampai hari ini, tetapi ini tetap akan berlanjut mengingat kondisi permasalahan Unimal masih sangat banyak dan masih harus dikritisi supaya unimal ini menjadi sebuah Universitas yang transparatif, mencerdaskan, nyaman dan menjadi kebanggaan bagi seluruh komponen masyarakat terutama dalam meningkatkan SDM para pemuda-pemudi,” tambah Irvanni selaku koordinator Aksi. [TM]
loading...
Post a Comment