Banda Aceh -- Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah, memaparkan kondisi Aceh pascakonflik dan Tsunami kepada delegasi militer dari 13 negara.
Aceh kata gubernur telah sepenuhnya pulih dan sudah saatnya, para investor berinvestasi di Aceh. "Aceh wilayah yang sangat strategis," ujar gubernur dalam jamuan makan bersama atase pertahanan negara sahabat, di pendopo gubernur, Senin (16/05) malam.
Dunia internasional, kata gubernur berperan besar dalam proses pemulihan Aceh. Bantuan internasional, sangat berperan dalam proses recovery Aceh. "Mereka (sebagian di antaranya adalah militer) datang tanpa undangan untuk membantu Aceh. Kami tidak akan melupakan jasa bapak-ibu semua yang telah membantu Aceh," kata gubernur.
Tsunami yang menghantam Aceh pada tahun 2004 lalu menewaskan sekitar 200 ribu orang. Infrastruktur di Aceh hancur lebur. Seluruh aktivitas masyarakat dan perekonomian menjadi lumpuh. Berbagai negara saat itu membantu proses rekonstruksi. Sejak tahun 2005 hingga tahun 2009, lebih dari 50 triliun dana internasional mengalir di Aceh, untuk biaya rekonstruksi. Tercatat sekitar 74 triliun yang 21 triliun di antaranya berasal dari Pemerintah Indonesia.
Setelah Tsunami, Aceh merasakan rasa aman. Konflik antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Indonesia reda, setelah perjanjian perdamaian diteken di Helsinki Finlandia. Aceh menjadi bagian Indonesia dan mendapat otonomi yang luas. "Ini keistimewaan Aceh," ujar gubernur.
Di hadapan para delegasi negara sahabat, Gubernur Zaini menyatakan, banyak hal yang bisa diinvestasikan di Aceh. Mulai dari sungai yang arusnya kencang dan cocok untuk dikembangkan sebagai listrik tenaga hidro, hingga wisata laut yang diklaim lebih indah dari Eropa. "Aceh lebih cantik dari Eropa. Ini wilayah yang asli," ujar gubernur.
Sementara Dean of Milat Corps Colonel Andrian Cambell Black, menyebutkan Aceh adalah daerah yang luar biasa. Semua negara terperangah melihat Aceh begitu cepat pulih mesti dilanda konflik berkepanjangan dan diluluhlantakkan Tsunami. "Sangat luar biasa melihat Aceh seperti ini," ujar Colonel Cambell.
Cambell mengatakan, ia bersama delegasi 13 negara yang hadir ke Aceh sangat ingin berkunjung ke berbagai wilayah di Aceh, termasuk ke Museum Tsunami dan PLTD Apung, dua objek wisata tsunami yang dipromosikan oleh Gubernur Zaini.
"Percayalah. Bukan hanya kami, sangat banyak orang di luar yang sangat ingin datang ke Aceh," ujar Cambell.
Cambell menambahkan, ia dan semua rombongan yang hadir akan selalu mengingat kunjungan tersebut, karena kunjungan itu dirasa begitu sangat spesial. "Makanan Aceh sangat lezat sekali," kata Cambell.
ombonganRombongan dari 13 negara tersebut dihidangkan kuah asam keueng, ayam tangkap, keumamah, asam tirom hingga kerupuk meuling. Semuanya adalah makanan khas Aceh. Campbell yang berasal dari United Kingdom duduk makan mengapit di sisi Gubernur Zaini bersama General Alejandro Itturia Luna dari Mexico.
Melalui pertemuan atase militer antar negara itu, gubernur berharap bisa memperkuat jalinan persahabatan antara Indonesia dan negara lain. (Rill)
Aceh kata gubernur telah sepenuhnya pulih dan sudah saatnya, para investor berinvestasi di Aceh. "Aceh wilayah yang sangat strategis," ujar gubernur dalam jamuan makan bersama atase pertahanan negara sahabat, di pendopo gubernur, Senin (16/05) malam.
Dunia internasional, kata gubernur berperan besar dalam proses pemulihan Aceh. Bantuan internasional, sangat berperan dalam proses recovery Aceh. "Mereka (sebagian di antaranya adalah militer) datang tanpa undangan untuk membantu Aceh. Kami tidak akan melupakan jasa bapak-ibu semua yang telah membantu Aceh," kata gubernur.
Tsunami yang menghantam Aceh pada tahun 2004 lalu menewaskan sekitar 200 ribu orang. Infrastruktur di Aceh hancur lebur. Seluruh aktivitas masyarakat dan perekonomian menjadi lumpuh. Berbagai negara saat itu membantu proses rekonstruksi. Sejak tahun 2005 hingga tahun 2009, lebih dari 50 triliun dana internasional mengalir di Aceh, untuk biaya rekonstruksi. Tercatat sekitar 74 triliun yang 21 triliun di antaranya berasal dari Pemerintah Indonesia.
Setelah Tsunami, Aceh merasakan rasa aman. Konflik antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Pemerintah Indonesia reda, setelah perjanjian perdamaian diteken di Helsinki Finlandia. Aceh menjadi bagian Indonesia dan mendapat otonomi yang luas. "Ini keistimewaan Aceh," ujar gubernur.
Di hadapan para delegasi negara sahabat, Gubernur Zaini menyatakan, banyak hal yang bisa diinvestasikan di Aceh. Mulai dari sungai yang arusnya kencang dan cocok untuk dikembangkan sebagai listrik tenaga hidro, hingga wisata laut yang diklaim lebih indah dari Eropa. "Aceh lebih cantik dari Eropa. Ini wilayah yang asli," ujar gubernur.
Sementara Dean of Milat Corps Colonel Andrian Cambell Black, menyebutkan Aceh adalah daerah yang luar biasa. Semua negara terperangah melihat Aceh begitu cepat pulih mesti dilanda konflik berkepanjangan dan diluluhlantakkan Tsunami. "Sangat luar biasa melihat Aceh seperti ini," ujar Colonel Cambell.
Cambell mengatakan, ia bersama delegasi 13 negara yang hadir ke Aceh sangat ingin berkunjung ke berbagai wilayah di Aceh, termasuk ke Museum Tsunami dan PLTD Apung, dua objek wisata tsunami yang dipromosikan oleh Gubernur Zaini.
"Percayalah. Bukan hanya kami, sangat banyak orang di luar yang sangat ingin datang ke Aceh," ujar Cambell.
Cambell menambahkan, ia dan semua rombongan yang hadir akan selalu mengingat kunjungan tersebut, karena kunjungan itu dirasa begitu sangat spesial. "Makanan Aceh sangat lezat sekali," kata Cambell.
ombonganRombongan dari 13 negara tersebut dihidangkan kuah asam keueng, ayam tangkap, keumamah, asam tirom hingga kerupuk meuling. Semuanya adalah makanan khas Aceh. Campbell yang berasal dari United Kingdom duduk makan mengapit di sisi Gubernur Zaini bersama General Alejandro Itturia Luna dari Mexico.
Melalui pertemuan atase militer antar negara itu, gubernur berharap bisa memperkuat jalinan persahabatan antara Indonesia dan negara lain. (Rill)
loading...
Post a Comment