SAWANG- Tudingan pihak PLN
Rayon gandapura penyebab padamnya arus listrik di empat desa yakni
Gampong Lhokcut, gunci, kubu dan blangcut akibat adanya dahan pohon rambutan
seorang warga gampong kubu terbukti merupakan fitnah dan pembohongan publik.
Hal ini dibuktikan saat petugas tehnisi lapangan PLN
gandapura yang turun ke lokasi gamp[ong kubu mendapati tidakadanya ranting
maupun dahan pohon rambutan yang tersangkut maupun mengenai kawat penghantar
arus milik PLN, Minggu (15/7/2018..)
Sekiranya pukul 00:15
WIB petugas tehnisi PLN yang mengendarai mobil operational PLN Gandapoura tiba
di rumah Husaini di gampong Kubu,dengan disaksikan Geuchik gampong dan warga
setempat petugas melakukan pemeriksaan namun tidak mendapati adanya cabang
maupun dahan pohon rambutan.
“ Tidak ada ranting naupun cabang yang terkena kabel aliran
listrik,sudah kami periksa jadi bukan disini penyebab padamnya arus listrik ‘,ungkap
pak min salahsatu petugas PLN yang ikut melakukan pemeriksaan.
Sementara itu Geuchik Gampong Kubu yang berada dilokasi
menceritakan dirinya malam ini dilaporkan oleh Pihak PLN gandapura kendala
tidak hidupnya aliran listrik di gampong kubu dan beberapa desa lainnya adanya
warganya yang tidak memberikan izin untuk dipotongnya dahan pohon rambutan yang
yang menimpa kabel arus listrik.
“ Setelah saya jumpai bang ni, saya sampaikan demikian
kemudian beliau bilang tidak ada dahan ataupun cabang rambutan yang terkena
kabel listrik dan saya juga melihat demikian “,ujar Geuchuk demikian.
Masih ditempat yang sama,Husaini warga kubu pemilik pohon
rambutan yang menjadi korban tudingan maupun fiitnah pihak PLN mengaku sangat
kecewa dan kesal, pasalnya akibat beredarnya ditengah-tengah masyarakat dirinya
melarang pemotongan cabang rambutan yang menjadi penyebab padamnya listrik 4
desa merasa malu serta menjadi hujastan dan cemooh masyarakat 4 desa.
“ Saya malu sekali,seakan-akan saya melarang mereka memotong dahan rambutan,coba lihat mana ada dahan satupun yang terkena kabel listrik, ini semua masyarakat 4 desa menghujat saya, sekarang terbukti jika tidak benar seperti orang PLN bilang sama masyarakat “,ujar husaini geram.
Husaini merasa jika akibat perbuatan pihak PLN menyatakan
pohon rambutanya adalah penyebab pemadaman listrik dalam dua hari terakhir
merupakan perbuatan yang mencemarkan nama baiknya pada 4 desa khususnya masyarakat Sawang.
Atas apa yang dialaminya ini dirinya akan melaporkan sikap
serta pelayanan PLN Gandaopura ke kantor PLN Banda Aceh dan Jakarta.
“ Tentu saya tidak terima lah, saya dirugikan sekali,malu
saya sama masyarakat lain, seakan-akan saya adalah biang kerok padamnya listrik
ternyata tidak benar, saya akan lihat sikap mereka esok jika PLN Gandapura
tidak ada niat baik saya akan laporkan ini ke kantor PLN Banda Aceh dan Jakarta
“,tegasnya.
Saat ditanya keinginannya untuk melaporkan pencemaran nama
baiknya ke pihak berwajib, husaini mengatakan tidaqk menutup kemunkinan akan
dilakukanya jika pihak PLN tidak segera merehabilitir nama baiknya pada
masyarakat 4 desa khusunya kecamatan sawang.
" Kita lihat besok,bagaimana mereka mengambil sikap, jika
memang mereka tidak menyadari kesalahannya yakni akibat penjelasan mereka ke
masyarakat saya melarang mereka memotong dahan pohan rambutan ysng tersangkut
di kabel listrik, maka tidak menutup kemunkinan saya bawa ke ranah hukum “,pungkas
husaini saat ditemui dihalaman kediaman rumahnya saat petugas PLN memeriksa
kabel listrik dihalaman rumah husaini.
Sebelumnya diketahui sejak Jum’at (14/7 ) hingga Minggu (15/70)
per pukul 00:15 WIB 4 desa di kecamatan sawang arus listrik padam, pihak PLN
Gandapura padamnya aliran listrik di 4 desa dan tidak bisa dihidupkan kembali disebabkan
adanya dahan dan ranting pohon rambutan milik warga kubu yang menimpa kabel listrik tegangan tinggi, sehingga saat
dihudupkan kembali listrtik akan kembali mati dikarenakan adanya konsleting
didahan rambutan yang terkena kabel listrik.
Pihak PLN telah mengklaim telah dua kali meminta kepada pemilik pohn rambiutan untuk dibersihkan namun sang pemilik pohon tersebut tidak mengizinkannya.
“ Menurut petugas rintis yang bertugas tadi pagi melaporkan
jika kendala di desa kubu pada pohon rambutan, mereka mengatakan telah dua kali
minta izin sama pemiliknya namun tidak diberikan nah kita tidak berani potong,
prtugas rintis juga memfotonya dan mengirimka kekentor “, ungkap salah seorang
petugas piket dikantor PLN gandapura yang menjawab konfirmasi Redaksi melalui
sambungan telepoin seluler.
Sementara itu Kepala Rayon PLN Gandapura Isra Febrianti yang dihubungi redaksi melalui sambungan telepon seluler miliknya tidak bersedia menjawab konfirmasi,bahkan beberapa pesan singkat yang dikirimkan redaksi tidak satupun dibalas.
Redaksi: T. Sayed Azhar
Sementara itu Kepala Rayon PLN Gandapura Isra Febrianti yang dihubungi redaksi melalui sambungan telepon seluler miliknya tidak bersedia menjawab konfirmasi,bahkan beberapa pesan singkat yang dikirimkan redaksi tidak satupun dibalas.
Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment