![]() |
Andrian Syahputra (sebelah kiri) (klikkabar.com). ©2017 Otonomi.co.id |
StatusAceh.Net - Andrian Syahputra, santri Pesantren Modern Babun Najah
Ulee Kareng Banda Aceh, akan menjadi Duta Muda Indonesia atau Duta
Perdamaian tingkat internasional di Amerika Serikat (AS). Hal itu
dikarenakan ia terpilih untuk mengikuti program Pertukaran Pelajar
American Field Service (AFS) Year Program dan Kennedy-Lugar Youth
Exchange and Study (KL-YES).
Andrian dan dua siswa lainnya dari Aceh telah melewati seleksi ketat di tingkat daerah, provinsi, dan nasional yang dilakukan Yayasan Bina Antarbudaya dan AFS Intercultural Program dan U.S Departement of State.
Menurut Ketua Bina Antarbudaya Capter Aceh, Issana Burhan, Andrian akan menetap selama 11 bulan di AS dan akan tinggal di Springview, Nebraska bersama orang tua angkatnya. Ia akan berlajar di Sekolah Keya Paha County High School.
“Ketiga siswa yang lolos ini akan mengikuti orientasi nasional selama 1 minggu di Jakarta bersama 120 lebih siswa terpilih lainnya dari seluruh Indonesia dan akan berangkat ke Amerika Serikat pada tanggal 8 Agustus 2017 ini,” kata dia dikutip dari klikkabar.com, Selasa, 1 Agustus 2017.
Selain belajar dan menjadi duta perdamaian, Andiran diharuskan untuk menguasai salah satu kesenian Aceh seperti Saman, Likok Pulo, Ratoh Duek, dan bermain alat musik tradisional untuk ditampilkan selama tinggal di AS nanti.
Andrian sangat bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut. Ia berjanji, setelah menimba ilmu 11 bulan di negeri Paman Sam itu akan berkontribusi lebih aktif di Pesantren Babun Najah.
“Alhamdulillah dan rasa terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua, majlis asatiz/ah dan guru atas bimbingan dan dukungan semuanya, sehingga saya bisa mewujudkan mimpi untuk belajar ke luar negeri. Tentunya perasaan bahagia tidak terlepas dari dukungan mereka semua,” kata Andrian.
Ia berharap, setelah menimba ilmu di sana selama 11 bulan dapat berkonstribusi lebih aktif untuk mahad tercinta khususnya dalam memotivasi adik-adik kelasnya untuk terus mempelajari bahasa asing lebih bersungguh-sungguh.
Untuk diketahui, pertukaran pelajar Bina Antarbudaya sendiri terbuka bagi seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMA/Sederajat. Bina Antarbudaya memiliki dua program utama untuk pertukaran pelajar yaitu program beasiswa penuh KL-YES ke Amerika Serikat dan AFS Year Program ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Argentina, Mexico, India, China dan beberapa negara lainnya.
Menurut Project Officer Seleksi tahun 2017, Ratu Aisyah mengatakan, tujuan utama program itu adalah pembelajaran antarbudaya dan mutual understanding, diharapkan peserta tidak hanya menjadi Duta Perdamaian di AS tapi juga dapat mengenalkan budaya Indonesia, khususnya Aceh di mata internasional. (Klikkabar|otonomi)
Andrian dan dua siswa lainnya dari Aceh telah melewati seleksi ketat di tingkat daerah, provinsi, dan nasional yang dilakukan Yayasan Bina Antarbudaya dan AFS Intercultural Program dan U.S Departement of State.
Menurut Ketua Bina Antarbudaya Capter Aceh, Issana Burhan, Andrian akan menetap selama 11 bulan di AS dan akan tinggal di Springview, Nebraska bersama orang tua angkatnya. Ia akan berlajar di Sekolah Keya Paha County High School.
“Ketiga siswa yang lolos ini akan mengikuti orientasi nasional selama 1 minggu di Jakarta bersama 120 lebih siswa terpilih lainnya dari seluruh Indonesia dan akan berangkat ke Amerika Serikat pada tanggal 8 Agustus 2017 ini,” kata dia dikutip dari klikkabar.com, Selasa, 1 Agustus 2017.
Selain belajar dan menjadi duta perdamaian, Andiran diharuskan untuk menguasai salah satu kesenian Aceh seperti Saman, Likok Pulo, Ratoh Duek, dan bermain alat musik tradisional untuk ditampilkan selama tinggal di AS nanti.
Andrian sangat bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut. Ia berjanji, setelah menimba ilmu 11 bulan di negeri Paman Sam itu akan berkontribusi lebih aktif di Pesantren Babun Najah.
“Alhamdulillah dan rasa terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua, majlis asatiz/ah dan guru atas bimbingan dan dukungan semuanya, sehingga saya bisa mewujudkan mimpi untuk belajar ke luar negeri. Tentunya perasaan bahagia tidak terlepas dari dukungan mereka semua,” kata Andrian.
Ia berharap, setelah menimba ilmu di sana selama 11 bulan dapat berkonstribusi lebih aktif untuk mahad tercinta khususnya dalam memotivasi adik-adik kelasnya untuk terus mempelajari bahasa asing lebih bersungguh-sungguh.
Untuk diketahui, pertukaran pelajar Bina Antarbudaya sendiri terbuka bagi seluruh siswa kelas X (sepuluh) SMA/Sederajat. Bina Antarbudaya memiliki dua program utama untuk pertukaran pelajar yaitu program beasiswa penuh KL-YES ke Amerika Serikat dan AFS Year Program ke Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Argentina, Mexico, India, China dan beberapa negara lainnya.
Menurut Project Officer Seleksi tahun 2017, Ratu Aisyah mengatakan, tujuan utama program itu adalah pembelajaran antarbudaya dan mutual understanding, diharapkan peserta tidak hanya menjadi Duta Perdamaian di AS tapi juga dapat mengenalkan budaya Indonesia, khususnya Aceh di mata internasional. (Klikkabar|otonomi)
loading...
Post a Comment