![]() |
Foto: Muklis Azmi |
Lhokseumawe - Dua unit rumah dan satu warung kopi berkonstruksi semi permanen di Desa Meunasah Blang, Kec. Muara Dua, Lhokseumawe, Senin (31/7/2017) pukul 04.30 WIB, hangus terbakar. Insiden ini diduga akibat korsleting listrik.
“Waktu saya bangun, saya melihat api mulai membakar rumah saya,” kata Nuryati, seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban kebakaran tersebut.
Wanita berstatus janda ini menambahkan, dirinya bersama empat anaknya saat itu terbangun karena mendengar kegaduhan warga yang melihat api mulai membakar rumahnya. Kemudian langsung bergegas ke luar rumah, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
“Sebentar saja, rumah kami habis terbakar,” ungkap Nuryati.
Pemilik warung kopi Dahlan Idris mengatakan, saat kebakaran drinya tengah berada di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian, sehingga dirinya pun tak sempat menyelamat barang di warungnya itu.
Dirinya juga menduga kebakaran berawal dari percikan api pada jaringan listrik yang ada di depan warungnya.
“Kami sudah pernah memperingatkan pihak PLN bahwa sering terjadi percikan api listrik di sini, tapi PLN tidak menggubrisnya,” jelas Dahlan.
Keterangan yang dihimpun RRI, beberapa saat usai kebakaran sejumlah mobil pemadam kebakaran Pemko Lhokseumawe dan Pemkab Aceh Utara tiba di lokasi. Mereka langsung memangkas api yang sempat sedikit membakar rumah lainnya yang berdampingan.
Selain itu juga tidak ada korban jiwa. Semua korban berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara Ketua Tagana Lhokseumawe Samsul Bahri mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan masa panik berupa sandang dan pangan, termasuk mendirikan tenda pengungsian apabila dibutuhkan.
“Dua rumah itu milik Nuryati. Namun satunya lagi kosong karena tidak ada yang menyewa,” pungkasnya.(RRI)
“Waktu saya bangun, saya melihat api mulai membakar rumah saya,” kata Nuryati, seorang ibu rumah tangga yang menjadi korban kebakaran tersebut.
Wanita berstatus janda ini menambahkan, dirinya bersama empat anaknya saat itu terbangun karena mendengar kegaduhan warga yang melihat api mulai membakar rumahnya. Kemudian langsung bergegas ke luar rumah, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
“Sebentar saja, rumah kami habis terbakar,” ungkap Nuryati.
Pemilik warung kopi Dahlan Idris mengatakan, saat kebakaran drinya tengah berada di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian, sehingga dirinya pun tak sempat menyelamat barang di warungnya itu.
Dirinya juga menduga kebakaran berawal dari percikan api pada jaringan listrik yang ada di depan warungnya.
“Kami sudah pernah memperingatkan pihak PLN bahwa sering terjadi percikan api listrik di sini, tapi PLN tidak menggubrisnya,” jelas Dahlan.
Keterangan yang dihimpun RRI, beberapa saat usai kebakaran sejumlah mobil pemadam kebakaran Pemko Lhokseumawe dan Pemkab Aceh Utara tiba di lokasi. Mereka langsung memangkas api yang sempat sedikit membakar rumah lainnya yang berdampingan.
Selain itu juga tidak ada korban jiwa. Semua korban berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api. Sedangkan kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Sementara Ketua Tagana Lhokseumawe Samsul Bahri mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan masa panik berupa sandang dan pangan, termasuk mendirikan tenda pengungsian apabila dibutuhkan.
“Dua rumah itu milik Nuryati. Namun satunya lagi kosong karena tidak ada yang menyewa,” pungkasnya.(RRI)
loading...
Post a Comment