![]() |
Foto: Agus Setyadi/detikcom |
Aceh Besar - Jamaluddin (37) melepas rantai di pohon tempat anak gajah diikat dengan hati-hati. Seketika, hewan bertubuh besar berusia sekitar satu tahun itu berlari-lari. Tingkah lucunya mengundang tawa mahout yang merawatnya.
Saat pertama dibawa ke Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Saree, Aceh Besar, Aceh, kondisi bayi gajah sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dan tidak sanggup berdiri. Ia mengalami gizi buruk karena terpisah dari induk, habitat dan kawanannya.
Tim mahout dan tim dokter menanganinya dengan sigap. Obat-obatan, makanan dan minuman diberikan untuk memulihkan kondisinya. Memasuki hari kedua berada di 'rumah baru', bayi gajah yang ditemukan di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh itu sudah mulai agresif lagi. Ia suka menyerang jika ada orang yang berdiri di dekatnya.
Beberapa mahout bahkan pernah tersungkur diseruduknya. Namun itu menjadi ajang perkenalan bagi para mahout. Melihat tingkah hewan berjuluk 'Po Meurah' mulai aktif, Jamal memilih hati-hati berada di dekatnya. Alasannya, dalam sehari Jamal sudah beberapa kali dikejar bayi gajah jantan tersebut.
Usai mengikat kembali gajah di tempat lain yang mudah dipantau,Jamal meninggalkan lokasi. Ia pulang ke rumahnya yang masih berada di KompleksPKGSaree. Beberapamahout juga ikut jejak langkahJamal pulang ke kediaman masing-masing.
"Gajah ini sudah mulai bagus dibandingkan hari pertama tiba di sini. Perawatannya kami lihat dalam tiga bulan ke depan. Ini kami belum tahu makanan yang dia suka makanya sekarang apa saja kami kasih," kata Jamal saat ditemui di PKG Saree, Rabu (18/1/2017).
Di PKG Saree, Jamal menjabat sebagai ketua mahout. Ia sudah 20 tahun merawat gajah mulai saat masih liar hingga jinak dan terlatih. Suka duka menangani hewan dilindungi tersebut sudah dirasakannya. Berada bersama gajah menjadi tugas sehari-hari.
Jamal berkisah untuk melatih seekor gajah liar menjadi jinak dan memiliki keahlian mengusir gajah liar lain bukan perkara mudah. Ia harus mengerjakannya bareng-bareng dengan mahout lain. Di PKG Saree, ada satu tempat khusus yang dibuat sebagai lokasi pelatihan gajah.
Saat pertama dibawa ke Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Saree, Aceh Besar, Aceh, kondisi bayi gajah sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering dan tidak sanggup berdiri. Ia mengalami gizi buruk karena terpisah dari induk, habitat dan kawanannya.
Tim mahout dan tim dokter menanganinya dengan sigap. Obat-obatan, makanan dan minuman diberikan untuk memulihkan kondisinya. Memasuki hari kedua berada di 'rumah baru', bayi gajah yang ditemukan di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh itu sudah mulai agresif lagi. Ia suka menyerang jika ada orang yang berdiri di dekatnya.
Beberapa mahout bahkan pernah tersungkur diseruduknya. Namun itu menjadi ajang perkenalan bagi para mahout. Melihat tingkah hewan berjuluk 'Po Meurah' mulai aktif, Jamal memilih hati-hati berada di dekatnya. Alasannya, dalam sehari Jamal sudah beberapa kali dikejar bayi gajah jantan tersebut.
Usai mengikat kembali gajah di tempat lain yang mudah dipantau,Jamal meninggalkan lokasi. Ia pulang ke rumahnya yang masih berada di KompleksPKGSaree. Beberapamahout juga ikut jejak langkahJamal pulang ke kediaman masing-masing.
"Gajah ini sudah mulai bagus dibandingkan hari pertama tiba di sini. Perawatannya kami lihat dalam tiga bulan ke depan. Ini kami belum tahu makanan yang dia suka makanya sekarang apa saja kami kasih," kata Jamal saat ditemui di PKG Saree, Rabu (18/1/2017).
Di PKG Saree, Jamal menjabat sebagai ketua mahout. Ia sudah 20 tahun merawat gajah mulai saat masih liar hingga jinak dan terlatih. Suka duka menangani hewan dilindungi tersebut sudah dirasakannya. Berada bersama gajah menjadi tugas sehari-hari.
Jamal berkisah untuk melatih seekor gajah liar menjadi jinak dan memiliki keahlian mengusir gajah liar lain bukan perkara mudah. Ia harus mengerjakannya bareng-bareng dengan mahout lain. Di PKG Saree, ada satu tempat khusus yang dibuat sebagai lokasi pelatihan gajah.
Baca Selanjutnya....
loading...
Post a Comment