![]() |
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/1). (CNN Indonesia/Ervina Anggraini) |
StatusAceh.Net - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memastikan soal rencana pertemuan dengan perwakilan Facebook. Pertemuan ini bakal berlangsung pada akhir Januari.
Agenda utama pertemuan tersebut tak lain upaya pemberantasan berita dan informasi hoax yang banyak beredar di media sosial.
"Nanti akhir Januari kami akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Facebook Asia Pasifik, jadi bukan dengan Zuck [CEO Mark Zuckerberg]," ucap Rudiantara di seminar Indonesia Technology Forum 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/1).
Mengenai pemilihan waktu di akhir Januari, ia beralasan hal itu sesuai dengan momentum maraknya informasi hoax yang ada saat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Facebook dituding berperan dalam penyebaran berita palsu di beberapa negara. Di Jerman, Facebook diminta mengurangi konten hoax dan mengancam denda kepada penyedia layanan over the top (OTT).
"Mumpung Jerman yang merepresentasikan Eropa serius mau memberantas berita hoax, jadi kita manfaatkan momentum untuk menyelesaikan hal serupa," imbuh menteri yang kerap disapa Chief RA.
Rudiantara turut menambahkan, pemerintah tidak hanya fokus pada kemunculan situs-situs penyebar hoax, tetapi juga tiap konten berita palsu yang beredar.
Sekadar diketahui, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menuturkan Facebook telah merespons permintaan pemerintah untuk bersama pemerintah menyelesaikan masalah penyebaran berita hoax.
"Kami ingin seperti di Jerman yang sedang membuat undang-undang memerangi penyebaran berita hoax di media sosial, nah sebelum mengarah kesana kita ajak diskusi dulu, yang kita ingin tahu bagaimana media sosial memerangi hoax ini," ucapnya beberapa waktu lalu. (CNN)
Agenda utama pertemuan tersebut tak lain upaya pemberantasan berita dan informasi hoax yang banyak beredar di media sosial.
"Nanti akhir Januari kami akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Facebook Asia Pasifik, jadi bukan dengan Zuck [CEO Mark Zuckerberg]," ucap Rudiantara di seminar Indonesia Technology Forum 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/1).
Mengenai pemilihan waktu di akhir Januari, ia beralasan hal itu sesuai dengan momentum maraknya informasi hoax yang ada saat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Facebook dituding berperan dalam penyebaran berita palsu di beberapa negara. Di Jerman, Facebook diminta mengurangi konten hoax dan mengancam denda kepada penyedia layanan over the top (OTT).
"Mumpung Jerman yang merepresentasikan Eropa serius mau memberantas berita hoax, jadi kita manfaatkan momentum untuk menyelesaikan hal serupa," imbuh menteri yang kerap disapa Chief RA.
Rudiantara turut menambahkan, pemerintah tidak hanya fokus pada kemunculan situs-situs penyebar hoax, tetapi juga tiap konten berita palsu yang beredar.
Sekadar diketahui, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menuturkan Facebook telah merespons permintaan pemerintah untuk bersama pemerintah menyelesaikan masalah penyebaran berita hoax.
"Kami ingin seperti di Jerman yang sedang membuat undang-undang memerangi penyebaran berita hoax di media sosial, nah sebelum mengarah kesana kita ajak diskusi dulu, yang kita ingin tahu bagaimana media sosial memerangi hoax ini," ucapnya beberapa waktu lalu. (CNN)
loading...
Post a Comment