Banda Aceh - Kasus hilangnya beberapa orang di Yogyakarta akhirnya terungkap. Mereka diduga ikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Ini bukan kasus pertama, karena sebelumnya aksi serupa juga pernah terjadi di Aceh.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali mengatakan, pola perekrutan anggota dilakukan Gafatar di Aceh dulunya persis dengan kabar hilangnya orang-orang di Yogya yang belakangan sudah ditemukan.
“Bedanya di Aceh dulu anak-anak muda yang direkrut sehingga hilang seminggu dua minggu dari rumah tidak begitu jadi perhatian, tidak sampai heboh. Sudah dianggap biasalah anak muda tidak pulang ke rumah seminggu,” katanya kepada Okezone di Banda Aceh, Selasa (12/1/2016).
“Nah, kenapa di sana (Yogya) heboh? Karena yang direkrut termasuk orang-orang yang sudah berkeluarga seperti dokter Rica (Tri Handayani), jadi mudah ketahuan,” lanjut Faisal.
Berdasarkan penelusuran pihaknya, beberapa anak muda Aceh yang direkrut Gafatar dulu, sempat hilang tidak pulang ke rumah. Mereka rata-rata mahasiswa, sebagian pernah terlibat dalam Komunitas Millata Abraham dulu. Sesekali mereka dibawa ke luar Aceh.
“Mereka dicuci otaknya dengan pemahaman organisasi, dengan pendekatan logika,” ujarnya.(OKZ)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali mengatakan, pola perekrutan anggota dilakukan Gafatar di Aceh dulunya persis dengan kabar hilangnya orang-orang di Yogya yang belakangan sudah ditemukan.
“Bedanya di Aceh dulu anak-anak muda yang direkrut sehingga hilang seminggu dua minggu dari rumah tidak begitu jadi perhatian, tidak sampai heboh. Sudah dianggap biasalah anak muda tidak pulang ke rumah seminggu,” katanya kepada Okezone di Banda Aceh, Selasa (12/1/2016).
“Nah, kenapa di sana (Yogya) heboh? Karena yang direkrut termasuk orang-orang yang sudah berkeluarga seperti dokter Rica (Tri Handayani), jadi mudah ketahuan,” lanjut Faisal.
Berdasarkan penelusuran pihaknya, beberapa anak muda Aceh yang direkrut Gafatar dulu, sempat hilang tidak pulang ke rumah. Mereka rata-rata mahasiswa, sebagian pernah terlibat dalam Komunitas Millata Abraham dulu. Sesekali mereka dibawa ke luar Aceh.
“Mereka dicuci otaknya dengan pemahaman organisasi, dengan pendekatan logika,” ujarnya.(OKZ)
loading...
Post a Comment