![]() |
Polisi berjaga di lokasi ledakan. Hari ini keamanan ibu kota diperketat pascaserangan kemarin. (REUTERS/Beawiharta) |
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan aparat kepolisian sesungguhnya sudah memprediksi adanya serangan ke Jakarta pada akhir 2015 dan awal 2016.
"Saya sebetulnya waktu itu sudah dapat laporan, tapi intel kita tidak berani menangkap kan. Saya suruh cari tahu siapa, akhirnya langsung tahu. Polisi sudah tahu, tapi mungkin kita terlalu sopan. Kalau menurut saya, sama orang begitu tidak perlu sopanlah, tidak perlu ragu tembak saja itu semua (teroris)," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1).
Balai Kota DKI Jakarta yang berlokasi tak terlalu jauh dari area ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, terlihat memperoleh penjagaan tambahan pascaserangan teroris.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, meski pagi tadi tak ada aparat kepolisian atau militer yang berjaga di halaman depan Balai Kota saat Ahok tiba, saat ini polisi terlihat memasuki Balai Kota. Mereka juga berjaga di Jalan Kebon Sirih depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Penjagaan lebih ketat juga terlihat di pos polisi yang berada di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Namun setelah pos polisi tersebut, suasana jalan dan pengamanan terlihat tidak jauh berbeda dari hari-hari biasa.
Ahok, sapaan Basuki, berkata bahwa pengamanan ibu kota pascaledakan kemarin memang ditingkatkan. Namun pengamanan kali ini sama dengan yang dilakukan aparat kepolisian kala Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu.
"Ibu kota kita persis seperti suasana menjelang Natal dan Tahun Baru siaga I-nya. Tidak ada apa-apa, enggak perlu takut. Kalau mereka (teroris) berani muncul sekarang juga mereka mikir. Yang berani mati kan yang bodoh saja disuruh pasangin bom," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Ahok pun mengimbau bagi warga Jakarta dan wisatawan yang hendak berkunjung ke ibu kota untuk tidak merasa takut.
Kemarin ledakan terjadi di depan Starbucks, Thamrin, disusul baku tembak antara teroris dan polisi di dalam gedung Djakarta Theater XII dan kawasan perbelanjaan Lotus.
Total korban luka dan tewas, kata Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mencapai 16 orang, termasuk para pelaku teror.(CNN)
"Saya sebetulnya waktu itu sudah dapat laporan, tapi intel kita tidak berani menangkap kan. Saya suruh cari tahu siapa, akhirnya langsung tahu. Polisi sudah tahu, tapi mungkin kita terlalu sopan. Kalau menurut saya, sama orang begitu tidak perlu sopanlah, tidak perlu ragu tembak saja itu semua (teroris)," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1).
Balai Kota DKI Jakarta yang berlokasi tak terlalu jauh dari area ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, terlihat memperoleh penjagaan tambahan pascaserangan teroris.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, meski pagi tadi tak ada aparat kepolisian atau militer yang berjaga di halaman depan Balai Kota saat Ahok tiba, saat ini polisi terlihat memasuki Balai Kota. Mereka juga berjaga di Jalan Kebon Sirih depan Gedung DPRD DKI Jakarta.
Penjagaan lebih ketat juga terlihat di pos polisi yang berada di Tugu Tani, Jakarta Pusat. Namun setelah pos polisi tersebut, suasana jalan dan pengamanan terlihat tidak jauh berbeda dari hari-hari biasa.
Ahok, sapaan Basuki, berkata bahwa pengamanan ibu kota pascaledakan kemarin memang ditingkatkan. Namun pengamanan kali ini sama dengan yang dilakukan aparat kepolisian kala Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu.
"Ibu kota kita persis seperti suasana menjelang Natal dan Tahun Baru siaga I-nya. Tidak ada apa-apa, enggak perlu takut. Kalau mereka (teroris) berani muncul sekarang juga mereka mikir. Yang berani mati kan yang bodoh saja disuruh pasangin bom," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Ahok pun mengimbau bagi warga Jakarta dan wisatawan yang hendak berkunjung ke ibu kota untuk tidak merasa takut.
Kemarin ledakan terjadi di depan Starbucks, Thamrin, disusul baku tembak antara teroris dan polisi di dalam gedung Djakarta Theater XII dan kawasan perbelanjaan Lotus.
Total korban luka dan tewas, kata Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, mencapai 16 orang, termasuk para pelaku teror.(CNN)
loading...
Post a Comment