Banda Aceh - Ruko yang ditempati oleh pengusaha ayam petelur warga Tionghoa di Kawasan Kampung, Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh digranat oleh orang tak dikenal sekitar pukul 04.15 WIB, Selasa (8/3).
Direskrimum Polda Aceh Kombes Nurfallah menyebutkan penggranatan ruko milik Arman (52) terjadi saat dia dan istrinya bernama Yeni sedang tidur di lantai dua ruko itu.
"Korban Arman yang tidur di lantai dua ruko terkejut dan turun mengecek, dia mengira yang meledak adalah trafo listrik," ungkap Kombes Nurfallah melalui selularnya.
Namun setelah dicek, ternyata pintu ruko mereka yang terbuat dari besi mengalami kerusakan dengan lantai berlubang. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut polisi.
Sekitar pukul 05.30, tim Gegana Polda Aceh tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. tim juga menyisir sekitar lokasi kejadian.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah material dari bahan peledak tersebut. "Berdasarkan material yang ditemukan, bahan peledaknya diduga kuat granat," kata Kombes Pol Nurfallah.
Menurut keterangan korban, ruko yang ditempat bersangkutan disewa. Korban tidak menetap di Banda Aceh. Korban tinggal di Gampong Meudun, Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.
"Yang tinggal di ruko hanyalah istri dan dua anaknya, berusia tujuh dan 10 tahun. Sementara Arman hanya pulang kerumahnya tiga kali dalam sebulan dari tempat usaha ayam petelurnya di Lamno," kata Kombes Pol Nurfallah.
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Aceh. Polisi masih mengusut motif penggranatan rumah pengusaha ayam petelur tersebut. (AJNN.Net)
Direskrimum Polda Aceh Kombes Nurfallah menyebutkan penggranatan ruko milik Arman (52) terjadi saat dia dan istrinya bernama Yeni sedang tidur di lantai dua ruko itu.
"Korban Arman yang tidur di lantai dua ruko terkejut dan turun mengecek, dia mengira yang meledak adalah trafo listrik," ungkap Kombes Nurfallah melalui selularnya.
Namun setelah dicek, ternyata pintu ruko mereka yang terbuat dari besi mengalami kerusakan dengan lantai berlubang. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut polisi.
Sekitar pukul 05.30, tim Gegana Polda Aceh tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. tim juga menyisir sekitar lokasi kejadian.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah material dari bahan peledak tersebut. "Berdasarkan material yang ditemukan, bahan peledaknya diduga kuat granat," kata Kombes Pol Nurfallah.
Menurut keterangan korban, ruko yang ditempat bersangkutan disewa. Korban tidak menetap di Banda Aceh. Korban tinggal di Gampong Meudun, Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya.
"Yang tinggal di ruko hanyalah istri dan dua anaknya, berusia tujuh dan 10 tahun. Sementara Arman hanya pulang kerumahnya tiga kali dalam sebulan dari tempat usaha ayam petelurnya di Lamno," kata Kombes Pol Nurfallah.
Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Aceh. Polisi masih mengusut motif penggranatan rumah pengusaha ayam petelur tersebut. (AJNN.Net)
loading...
Post a Comment