StatusAceh.Net- Dizaman now, kehidupan manusia semakin praktis dengan adanya berbagai kemajuan tehnologi canggih yang tersedia bebas.
Namun sebagai makhluk sosial tentu saja kita tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain. Buktinya, bila kita mati, tentu tidak mungkin bisa menggali kuburan untuk diri sendiri.
Karena pekerjaan itu tetap saja hanya orang lain yang bisa mengerjakannya untuk kita.
Maka pada hakikatnya hidup manusia dalam dunia tetap saja membutuhkan pertolongan orang lain.
Bahkan para penjahat sekali pun pintar membangun persatuan antar sesamanya untuk mencapai target.
Begitu pun para pahlawan masa kini sudah tidak mungkin lagi bekerja sendirian tapi sudah harus bersatu agar mampu mengalahkan kekuatan penjahat.
Sekilas kisah fiksi superhero seperti Batman, Wonder Woman pun terpaksa harus bersatu dengan Superman agar mampu mengalahkan kekuatan musuhnya.
Superhero lain seperti Thor, Hulk, Iron Man, Spiderman dan lainnya juga sudah bersatu dalam nama Avengers.
Sehingga bila mereka bersatu, tentu seumpama lima robot Power Ranger yang bergabung utuh menjadi satu untuk kedamaian bumi.
Akan tetapi bila mereka bercerai berai, maka sang robot akan jadi cacat tanpa bisa bertempur lantaran kekurangan bagian anggota tubuhnya.
Bayangkan saja kepincangan robot yang bergerak tanpa kaki atau tangan tentu sangat mudah dikalahkan lawan.
Bila dikaji ulang, padahal para superhero dalam dunia fiksi itu telah meniru cara nenek moyang bangsa Indonesia dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika atau bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Bahkan faktanya, telah terukir dalam sejarah para pahlawan dari berbagai daerah Indonesia ketika melawan para penjajah Belanda, Jepang, Portugis dan Inggris.
Antara lain seperti, daerah Aceh ada johan pahlawan Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Tgk Chik Di Tiro, Cut Mutia dan masih banyak lagi.
Berkat perjuangan dan tumpah darah mereka jua, akhirnya telah mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan dan kedamaian yang sedang kita nikmati sekarang.
Ingatlah, bangsa yang besar itu adalah bangsa yang selalu mengingat dan menghargai jasa para pahlawannya.
Sementara itu, demi mewujudkan Pilkada Damai 2018 mendatang, Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan menegaskan polisi tidak mungkin bisa berhasil dalam bertugas bila tanpa adanya kerjasama dan peran serta masyarakat dari berbagai kalangan.
Sehingga salah satu cara tepat untuk dapat menciptakan Pilkada Damai 2018 adalah dengan membangun sinergitas Polri - TNI plus masyarakat, kalangan pers dan unsur lainnya.
Karena kita semua umpama lidi kecil yang mudah patah.
Tapi, jika lidi ini dikumpulkan dalam satu wadah, maka hanya dengan sebuah ikatan saja akan menjadi sebuah sapu yang tidak bisa dipatahkan.
Kapolres mengajak semua unsur harus dapat bersinergi dan menyatukan tujuan untuk dapat mewujudkan Pilkada Damai 2018.
Karena pilkada damai 2018 merupakan pesta demokrasi rakyat untuk kepentingan bersama guna menentukan nasib bangsa dan negara Indonesia dimasa mendatang.
Untuk itu, membangun sinergitas Polri - TNI adalah cara heroik untuk mewujudkan Pilkada Damai 2018.
Zainuddin. Abdullah
loading...
Post a Comment