![]() |
Field Trip Wartawan di Rawa Tripa (Ilustrasi) [Foto : Afifuddin - habadaily] |
“Masalah Rawa Tripa dalam KEL yang dulunya hutan gambut sekarang menjadi perkebunan kelapa sawit, bagaimana pesan di Rawa Tripa disampaikan secara menyeluruh sehingga perusahaan-perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan seperti perizinan dan membakar lahan gambut sekarang berhadapan dengan hukum,” kata Nizar
Banda Aceh - Program USAID LESTARI melestarikan keanekaragaman hayati sebagai upaya
penurunan emisi rumah kaca di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) sudah mulai
berjalan sejak Agustus 2015.
Di Aceh, USAID LESTARI menjalankan programnya di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Gayo Lues dan Aceh Tenggara termasuk Taman Nasional Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
Advocacy and Campaign Specialist LESTARI, Hizbullah Arief mengajak para jurnalis di Aceh untuk aktif menulis isu-isu lingkungan dalam Kawasan Ekosistem Leuser.
Di Aceh, USAID LESTARI menjalankan programnya di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Gayo Lues dan Aceh Tenggara termasuk Taman Nasional Leuser dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
Advocacy and Campaign Specialist LESTARI, Hizbullah Arief mengajak para jurnalis di Aceh untuk aktif menulis isu-isu lingkungan dalam Kawasan Ekosistem Leuser.
Saat kegiatan Media Gathering di Oasis Hotel Banda Aceh, Sabtu (30/1/2016), pemilik situs lingkungan hijauku.com
ini mengatakan, peran media dan wartawan sangat penting untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar,
khususnya masyarakat yang berada disekitar Leuser Aceh.
“Pesan yang paling ringan adalah bagaimana masyarakat membutuhkan air dengan menjaga lingkungan,” katanya dihadapan sedikitnya 25 wartawan lingkungan di Aceh.
Ia mengajak wartawan lingkungan di Aceh membentuk jaringan yang bisa berbagi informasi lingkungan secara positif.
Nara sumber lain, Muhammad Nizar dari Green Journalist mengatakan wartawan lingkungan bukan saja memberitakan pesan apa yang disampaikan oleh sumber dan peristiwa yang telah terjadi tetapi juga bagaimana wartawan ikut menggali isu lingkungan yang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Masalah Rawa Tripa dalam KEL yang dulunya hutan gambut sekarang menjadi perkebunan kelapa sawit, bagaimana pesan di Rawa Tripa disampaikan secara menyeluruh sehingga perusahaan-perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan seperti perizinan dan membakar lahan gambut sekarang berhadapan dengan hukum,” kata Nizar berbagi pengalaman Green Journalist saat fokus terhadap isu lingkungan di Rawa Tripa.
Pada kesempatan itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Adi Warsidi memetakan bagaimana peran wartawan saat meliput isu lingkungan. Mengutip Bill Kovack dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalistik, Adi Warsidi mengatakan wartawan itu mengejar kebenaran dan berkomitmen kepada masyarakat dan kepentingan publik. Sedangkan ruh-nya wartawan adalah disiplin melakukan verifikasi.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari itu dihadiri sedikitnya 25 wartawan lingkungan di Banda Aceh, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Jaya dan Aceh Besar.(acehterkini.com)
“Pesan yang paling ringan adalah bagaimana masyarakat membutuhkan air dengan menjaga lingkungan,” katanya dihadapan sedikitnya 25 wartawan lingkungan di Aceh.
Ia mengajak wartawan lingkungan di Aceh membentuk jaringan yang bisa berbagi informasi lingkungan secara positif.
Nara sumber lain, Muhammad Nizar dari Green Journalist mengatakan wartawan lingkungan bukan saja memberitakan pesan apa yang disampaikan oleh sumber dan peristiwa yang telah terjadi tetapi juga bagaimana wartawan ikut menggali isu lingkungan yang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Masalah Rawa Tripa dalam KEL yang dulunya hutan gambut sekarang menjadi perkebunan kelapa sawit, bagaimana pesan di Rawa Tripa disampaikan secara menyeluruh sehingga perusahaan-perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan seperti perizinan dan membakar lahan gambut sekarang berhadapan dengan hukum,” kata Nizar berbagi pengalaman Green Journalist saat fokus terhadap isu lingkungan di Rawa Tripa.
Pada kesempatan itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Adi Warsidi memetakan bagaimana peran wartawan saat meliput isu lingkungan. Mengutip Bill Kovack dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalistik, Adi Warsidi mengatakan wartawan itu mengejar kebenaran dan berkomitmen kepada masyarakat dan kepentingan publik. Sedangkan ruh-nya wartawan adalah disiplin melakukan verifikasi.
Kegiatan yang berlangsung setengah hari itu dihadiri sedikitnya 25 wartawan lingkungan di Banda Aceh, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Jaya dan Aceh Besar.(acehterkini.com)
loading...
Post a Comment