![]() |
Saat Kunjungan Aggota DPRK Aceh Utara |
Aceh Utara- Proyek pembangunan Bendungan Irigasi Alue Geurutut di Kecamatan Sawang bukan saja menjadi konflik berupa penolakan oleh masyarakat di 3 (tiga) Desa Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara namun kini kehadiran proyek bendungan alue geurutut tersebut berdampak pada lingkungan yakni tercemarnya air sungai.
Sejumlah warga desa kecamatan sawang mengeluhkan keruhnya air sungai dalam beberapa minggu terakhir ini akibat pengambilan galian C ilegal di sungai desa Blangcut,Kec.Sawang Kab. Aceh utara,Minggu (24/1).
Dari sejumlah warga desa menuturkan akibat pengambilan galian C ilegal oleh beberapa warga demi kepentingan proyek bendungan irigasi alue geurutut masyarakat di 3 desa kesulitan dalam mempergunakan air sungai untuk kepentingan sehari-hari seperti mencuci,air minum dan lainnya.
Seperti dituturkan oleh lisna warga desa kubu,sudah 3 hari ini saya mencuci pakaian anak-anak dirumah karena air ciko (keruh)karena dikorek batu sama beko diatas sungai blangcut” ujarnya.
Lain lagi hal yang disampaikan ridwan,” nyoe ka padit uroe kaciko ie gara-gara dicok batee lam krueng diateuh lam krueng blangcut,meunyoe sabe-sabe lage nyoe ie krueng hanjeut tapergunakan le ureung gampong, (ini sudah beberapa hari air sudah keruh disebabkan pengambilan batu diatas dalam sungai desa blang cut,jika begini selalu,air sungai tidak dapat kita pergunakan oleh orang desa), ungkap ridwan.
Hingga berita ini diturunkan Reporter belum dapat menghubungi pihak-pihak yang berwenang ataupun terkait dalam tercemarnya dan Ciko ( keruh) air sungai di aliran desa blangcut.
Reporter : T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment