StatusAceh.Net - Korban tewas akibat terjangkit virus corona di China jumlahnya terus meningkat. Hingga Rabu, 5 Februari 2020, setidaknya ada 490 orang di negara itu yang meninggal dunia karena virus mematikan tersebut.
Hari sebelumnya, korban tewas sebanyak 425 orang dengan jumlah kasus terinfeksi 20.438. Adapun kasus terinfeksi hingga hari ini mencapai 24.324 kasus.
Akibat bertambahnya angka kematian dan kasus terinfeksi, Inggris dan Prancis mengintensifkan peringatan kepada warga mereka di negeri Tirai Bambu itu untuk segera meninggalkan negara tersebut. Hal itu dilakukan demi meminimalkan risiko terinfeksi.
"Jika Anda berada di Tiongkok dan bisa keluar, Anda harus melakukannya," kata Kementerian Luar Negeri Inggris, dikutip dari New York Times, Rabu, 5 Februari 2020.
Mereka juga menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke pusat penyebaran virus Corona, di Wuhan, Provinsi Hubei dan ke seluruh daratan China, kecuali untuk perjalanan penting. Itu mengecualikan untuk Hong Kong dan Macau.
"Masih adanya warga negara Inggris di Provnsi Hubei yang ingin dievakuasi, kami akan terus berusaha keras untuk memfasilitasinya," ujar Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.
Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengeluarkan peringatan serupa. Mereka meminta warganya untuk tidak tinggal di China, mengingat kondisi di negara itu saat ini.
"Sebagai tindakan pencegahan, disarankan agar warga negara Prancis yang tidak punya alasan penting untuk tinggal di China untuk meninggalkan negara itu sementara waktu," bunyi peringatan tersebut.
Kasus di luar China
Lebih dari 20 negara terpapar virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan darurat global terkait wabah virus mematikan tersebut. Sejumlah negara sudah membatasi perjalanan dan menunda penerbangan dari dan menuju China.
Adapun kasus kematian di luar China akibat virus corona bertambah. Setelah sebelumnya seorang pria di Filipina meninggal karena virus itu, kini kabar kematian karena virus corona terjadi di Hong Kong.
Dikutip dari Channel New Asia, kematian pertama akibat virus corona dilaporkan terjadi di Hong Kong. Seorang pria berusia 39 tahun di negara itu meninggal dunia karena virus corona.
Media di Hong Kong menulis bahwa pria tersebut mengalami masalah kesehatan. Dan sebelum meninggal dunia, dia telah mengunjungi lokasi pertama ditemukannya wabah mematikan tersebut, yakni di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Januari 2020 lalu. Selain pria itu, ibunya yang berusia 72 tahun juga terinfeksi.
Sementara itu, Singapura mengonfirmasi empat kasus pertama penularan virus corona terhadap warga yang tidak melakukan perjalanan ke Wuhan. Salah satu korban terinfeksi adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
WNI tersebut tertular oleh majikannya yang melakukan kontak dengan orang yang baru datang dari China. Total kasus terinfeksi virus corona di singapura hingga saat ini tercatat mencapai 24 orang. | Vivanews
Hari sebelumnya, korban tewas sebanyak 425 orang dengan jumlah kasus terinfeksi 20.438. Adapun kasus terinfeksi hingga hari ini mencapai 24.324 kasus.
Akibat bertambahnya angka kematian dan kasus terinfeksi, Inggris dan Prancis mengintensifkan peringatan kepada warga mereka di negeri Tirai Bambu itu untuk segera meninggalkan negara tersebut. Hal itu dilakukan demi meminimalkan risiko terinfeksi.
"Jika Anda berada di Tiongkok dan bisa keluar, Anda harus melakukannya," kata Kementerian Luar Negeri Inggris, dikutip dari New York Times, Rabu, 5 Februari 2020.
Mereka juga menyarankan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke pusat penyebaran virus Corona, di Wuhan, Provinsi Hubei dan ke seluruh daratan China, kecuali untuk perjalanan penting. Itu mengecualikan untuk Hong Kong dan Macau.
"Masih adanya warga negara Inggris di Provnsi Hubei yang ingin dievakuasi, kami akan terus berusaha keras untuk memfasilitasinya," ujar Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.
Kementerian Luar Negeri Prancis juga mengeluarkan peringatan serupa. Mereka meminta warganya untuk tidak tinggal di China, mengingat kondisi di negara itu saat ini.
"Sebagai tindakan pencegahan, disarankan agar warga negara Prancis yang tidak punya alasan penting untuk tinggal di China untuk meninggalkan negara itu sementara waktu," bunyi peringatan tersebut.
Kasus di luar China
Lebih dari 20 negara terpapar virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan darurat global terkait wabah virus mematikan tersebut. Sejumlah negara sudah membatasi perjalanan dan menunda penerbangan dari dan menuju China.
Adapun kasus kematian di luar China akibat virus corona bertambah. Setelah sebelumnya seorang pria di Filipina meninggal karena virus itu, kini kabar kematian karena virus corona terjadi di Hong Kong.
Dikutip dari Channel New Asia, kematian pertama akibat virus corona dilaporkan terjadi di Hong Kong. Seorang pria berusia 39 tahun di negara itu meninggal dunia karena virus corona.
Media di Hong Kong menulis bahwa pria tersebut mengalami masalah kesehatan. Dan sebelum meninggal dunia, dia telah mengunjungi lokasi pertama ditemukannya wabah mematikan tersebut, yakni di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Januari 2020 lalu. Selain pria itu, ibunya yang berusia 72 tahun juga terinfeksi.
Sementara itu, Singapura mengonfirmasi empat kasus pertama penularan virus corona terhadap warga yang tidak melakukan perjalanan ke Wuhan. Salah satu korban terinfeksi adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di sana.
WNI tersebut tertular oleh majikannya yang melakukan kontak dengan orang yang baru datang dari China. Total kasus terinfeksi virus corona di singapura hingga saat ini tercatat mencapai 24 orang. | Vivanews
loading...
Post a Comment