warga di Kecamatan Cot Gle, Aceh Besar melakukan aksi demonstrasi menghentikan aktivitas angkutan truk dan alat berat pada proyek pembangunan tol Aceh, Rabu (19/06/2019). (KOMPAS.COM/ RAJA UMAR) |
Aceh Besar - Sejumlah warga di Kecamatan Kuta Cot Gle, Kabupaten Aceh Besar menghentikan aktivitas truk angkutan dan alat berat di lokasi pengerjaan proyek jalan Tol Aceh di kawasan Desa Buen, Simek.
Aksi penghentian tersebut sebagai bentuk protes warga karena PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek dianggap tidak menampung tenaga kerja warga lokal yang berada di di sekitar pembangunan jalan Tol Aceh.
“Kami melakukan aksi ini menuntut agar pihak PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek jalan tol menampung tenaga kerja warga di sekitar lokasi,” kata Hasbani, koordinator aksi warga Kecamatan Cot Gle, Kabupaten Aceh Basar, Rabu (19/6/2019).
Dari pantauan Kompas,com, warga kemudian mengizinkan truk angkutan dan alat berat beroperasi kembali setelah perwakilan dari PT Asri Kemasindo menemui warga dan menampung tuntutan warga yang akan disampaikan ke manajemen perusahaan.
“Tadi warga sempat menghentikan aktivitas truk dan alat berat selama dua jam di lokasi pembangunan jalan tol di kawasan Desa Bueng Simek. Setelah kami tampung tuntutan mereka untuk kami sampaikan ke pimpinan, aktivitas sudah kembali seperti biasa,” kata Rudi Admaja,
Kepala Pelaksana Lapangan dari PT Asri Kemasindo, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. Rudi mengaku tidak bisa langsung memenuhi tuntutan warga, yang meminta agar 30 orang warga di Kecamatan Cot Gle diperkerjakan pada proyek pembangunan jalan tol sebagai sopir truk dan operator alat berat.
“ Warga menuntut 30 orang dari Kecamatan Cot Gle diperkerjakan sebagai sopir truk dan operator. Tuntutan mereka sementara saya tampung, selanjutnya akan saya sampaikan kepada pimpinan. Sesuai dengan perjanjian akan kami sampaikan kepada warga pada Senin mendatang,” ujarnya.
Sumber: Kompas.com
Aksi penghentian tersebut sebagai bentuk protes warga karena PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek dianggap tidak menampung tenaga kerja warga lokal yang berada di di sekitar pembangunan jalan Tol Aceh.
“Kami melakukan aksi ini menuntut agar pihak PT Asri Kemasindo selaku pelaksana pembangunan proyek jalan tol menampung tenaga kerja warga di sekitar lokasi,” kata Hasbani, koordinator aksi warga Kecamatan Cot Gle, Kabupaten Aceh Basar, Rabu (19/6/2019).
Dari pantauan Kompas,com, warga kemudian mengizinkan truk angkutan dan alat berat beroperasi kembali setelah perwakilan dari PT Asri Kemasindo menemui warga dan menampung tuntutan warga yang akan disampaikan ke manajemen perusahaan.
“Tadi warga sempat menghentikan aktivitas truk dan alat berat selama dua jam di lokasi pembangunan jalan tol di kawasan Desa Bueng Simek. Setelah kami tampung tuntutan mereka untuk kami sampaikan ke pimpinan, aktivitas sudah kembali seperti biasa,” kata Rudi Admaja,
Kepala Pelaksana Lapangan dari PT Asri Kemasindo, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. Rudi mengaku tidak bisa langsung memenuhi tuntutan warga, yang meminta agar 30 orang warga di Kecamatan Cot Gle diperkerjakan pada proyek pembangunan jalan tol sebagai sopir truk dan operator alat berat.
“ Warga menuntut 30 orang dari Kecamatan Cot Gle diperkerjakan sebagai sopir truk dan operator. Tuntutan mereka sementara saya tampung, selanjutnya akan saya sampaikan kepada pimpinan. Sesuai dengan perjanjian akan kami sampaikan kepada warga pada Senin mendatang,” ujarnya.
Sumber: Kompas.com
loading...
Post a Comment