Lhoksukon - Penyebab kaburnya 73 napi dan kerusuhan di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh terkuak. Mereka kabur didalangi seorang napi kasus pembunuhan di Aceh Utara.
Napi itu bernama Safrizal. Dia membunuh seorang Imum desa di Kecamatan Sawang dan divonis hukuman penjara seumur hidup.
"Kalau pemicunya tidak ada. Mereka memang ada niat kabur sendiri," kata Kepala Rutan Lhoksukon, Yusnal dikonfirmasi detikcom, Minggu malam.
Dia menyebutkan kejadian itu terjadi pada waktu pengambilan makan malam untuk para napi pada pukul 16.00 WIB.
Para napi itu didalangi oleh seorang napi kasus pembunuhan yang divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan. Dia mengajak dan mengancam para napi lainnya untuk kabur. Soalnya, dia sudah mempersenjatai diri dengan gosok gigi yang sudah diruncingkan.
Kemudian, para napi itu kabur dengan mendobrak tiga lapis pintu rutan dengan memakai bangku besi. Setelah berhasil keluar, mereka kabur ke berbagai tempat di kawasan rutan.
"Setelah sempat kabur, 21 dari 73 napi berhasil kita tangkap lagi. Mereka kita tangkap di kawasan pemukiman dan persawahan warga," sebut Yusnal.
Yusnal menyebutkan pihaknya saat ini bersama Polres Aceh Utara, dan Kodim Aceh Utara terus memburu napi yang masih berkeliaran di luar.
Diberitakan sebelumnya jumlah napi yang kabur 75 orang, namun sebetulnya 73 orang. 21 diantaranya sudah berhasil ditangkap lagi.
Kondisi Rutan Lhoksukon Kembali Kondusif
Kondisi pasca kericuhan disertai kaburnya 73 napi di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh kembali kondusif. Para petugas gabugan terus berjaga-jaga baik di luar maupun dalam rutan.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Riskian Milyardin mengatakan pihaknya dibantu TNI dan dari Brimob melakukan penjagaan ketat usai terjadi peristiwa kaburnya napi di Rutan Lhoksukon. Ian menyebutkan saat ini, kondisinya mulai kondusif tanpa ada keributan.
"Sudah kondusif. Petugas saat ini terus melakukan penjagaan baik di dalam maupun seputaran Rutan Lhoksukon," kata Kapolres AKBP Ian Riskian kepada detikcom, Minggu (17/6/2019) malam.
Petugas juga terus memburu para napi tersebut ke sejumlah tempat diseputaran Kecamatan Lhoksukon. Termasuk, melakukan razia di sejumlah Polsek yang ada di Aceh Utara.
"Kita melakukan berbagai upaya untuk mengejar para napi yang masih kabur. Kita gelar razia, termasuk seluruh Polres yang ada di jajaran Polda Aceh untuk mempersempit ruang gerak mereka yang kabur. Mulai dari Banda Aceh hingga perbatasan Medan, Sumut," sebut Ian. | Detik.com
Napi itu bernama Safrizal. Dia membunuh seorang Imum desa di Kecamatan Sawang dan divonis hukuman penjara seumur hidup.
"Kalau pemicunya tidak ada. Mereka memang ada niat kabur sendiri," kata Kepala Rutan Lhoksukon, Yusnal dikonfirmasi detikcom, Minggu malam.
Dia menyebutkan kejadian itu terjadi pada waktu pengambilan makan malam untuk para napi pada pukul 16.00 WIB.
Para napi itu didalangi oleh seorang napi kasus pembunuhan yang divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan. Dia mengajak dan mengancam para napi lainnya untuk kabur. Soalnya, dia sudah mempersenjatai diri dengan gosok gigi yang sudah diruncingkan.
Kemudian, para napi itu kabur dengan mendobrak tiga lapis pintu rutan dengan memakai bangku besi. Setelah berhasil keluar, mereka kabur ke berbagai tempat di kawasan rutan.
"Setelah sempat kabur, 21 dari 73 napi berhasil kita tangkap lagi. Mereka kita tangkap di kawasan pemukiman dan persawahan warga," sebut Yusnal.
Yusnal menyebutkan pihaknya saat ini bersama Polres Aceh Utara, dan Kodim Aceh Utara terus memburu napi yang masih berkeliaran di luar.
Diberitakan sebelumnya jumlah napi yang kabur 75 orang, namun sebetulnya 73 orang. 21 diantaranya sudah berhasil ditangkap lagi.
Kondisi Rutan Lhoksukon Kembali Kondusif
Kondisi pasca kericuhan disertai kaburnya 73 napi di Rutan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh kembali kondusif. Para petugas gabugan terus berjaga-jaga baik di luar maupun dalam rutan.
Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Riskian Milyardin mengatakan pihaknya dibantu TNI dan dari Brimob melakukan penjagaan ketat usai terjadi peristiwa kaburnya napi di Rutan Lhoksukon. Ian menyebutkan saat ini, kondisinya mulai kondusif tanpa ada keributan.
"Sudah kondusif. Petugas saat ini terus melakukan penjagaan baik di dalam maupun seputaran Rutan Lhoksukon," kata Kapolres AKBP Ian Riskian kepada detikcom, Minggu (17/6/2019) malam.
Petugas juga terus memburu para napi tersebut ke sejumlah tempat diseputaran Kecamatan Lhoksukon. Termasuk, melakukan razia di sejumlah Polsek yang ada di Aceh Utara.
"Kita melakukan berbagai upaya untuk mengejar para napi yang masih kabur. Kita gelar razia, termasuk seluruh Polres yang ada di jajaran Polda Aceh untuk mempersempit ruang gerak mereka yang kabur. Mulai dari Banda Aceh hingga perbatasan Medan, Sumut," sebut Ian. | Detik.com
loading...
Post a Comment