Jakarta - Polri akan mengerahkan 451.234 polisi yang tersebar di seluruh daerah untuk mengamankan Pemilu 2019. Karo PID Divisi Humas Polri Brigjen Adnas mengungkapkan, hal itu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama Pemilu 2019.
“Tentu pengamanan pemilu ini akan kita lakukan dengan langkah-langkah penyiapan dan butuh tenaga, yaitu 451.234 personel. Polisi tentu tidak sendiri dibantu TNI dan unsur-unsur lainnya,” ujar Adnas di sela-sela diskusi Polri yang dihelat di Hotel Amarossa, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
Oleh sebab itu, kata dia, pengamanan tersebut juga akan dibantu dengan TNI yang jumlahnya mencapai dua per tiga personel yang diterjunkan Polri. Pihaknya pun akan dibantu oleh 1.737.216 anggota Perlindungan Masyarakat (Limnas) di seluruh penjuru tanah air.
Adnas menjelaskan, tindakan pengamanan jelang Pemilu 2019 tersebut dinamakan dengan Operasi Mantap Brata. Adapun operasi tersebut akan berlaku efektif mulai Kamis, 20 September mendatang, atau tepat saat penetapan capres-cawapres maupun caleg.
“Tentu akan banyak sekali ancaman dan gangguan yang akan terjadi,” tambah dia.
Menurutnya, potensi ancaman dan operasi yang dilakukan Polri itu dilakukan berdasarkan kerja intelijen di lapangan. Ada sejumlah aspek yang dilihat dalam mengurai titik-titik mana saja yang akan menjadi pusat kericuhan.
“Tentu ini kita lakukan penelitian, pe-maping-an, baik di lokasi-lokasi kelompok, tim sukses, kemudian partai, kemudian hal-hal gang memungkinkan gangguan kambtibas kita akan lakukan langkah-langkah cegah dini,” tutupnya. | Kumparan
loading...
Post a Comment