StatusAceh.Net - Saat GAM dulu meminta agar di Aceh ada partai lokal untuk orang Aceh, salah satu tujuannya adalah untuk membawa kepentingan lokal di Aceh menjadi main stream.
Sebab kalau politisi di Aceh selalu mengikuti agenda nasional, maka agenda lokal akan lemah dan tidak ada yang memperjuangkan.
Demikian juga halnya dengan organisasi-organisasi di Aceh yang berafiliasi ke Jakarta. Kita ingin mereka main sesuai dengan kepentingan Aceh, tidak terpengaruh oleh agenda dari Jakarta.
Misalnya sebuah organisasi, terbelah dua di Jakarta, mestinya perpecahan itu, tidak terjadi di Aceh. Untuk apa kita bersengketa padahal kita di Aceh bisa bersaudara.
Contoh dalam hal KNPI. Gubernur non-aktif, Irwandi Yusuf jauh-jauh hari menyerukan kepada KNPI dan ormas KNPI untuk meninggalkan perseteruan orang di Jakarta dan manyatukan diri sebagai sebuah keluarga. Namun seruan ini belum didengar, mengakibatkan adanya polemik masalah dana yang dianggarkan di APBA.
Saya mempunyai beberapa pandangan tentang hal ini.
Pertama, hendaknya kedua organisasi ini, bisa menyelesaikan masalah internal. Dengan bersatu, akan lebih besar dan kuat. Tidak ada alasan untuk tidak menyatukan diri. Biarlah orang di Jakarta bersengketa, kita di sini berbaik-baik sesama. Aceh ini ada kekhususan, sehingga kesempatan untuk itu sangat terbuka.
Kedua, kita patut berbangga, Aceh dijadikan tuan rumah untuk kongres KNPI, dengan mengundang ribuan pemuda ke Aceh. Hajat besar ini tidak elok menggunakan dana publik. Saya yakin, dengan pengurus yang mempunyai link yang kuat di ibukota, pasti akan mampu mencari sumber dana lain atau sponsor untuk acara besar ini. Aceh sedang susah, memang tamu harus kita muliakan, alangkan ‘ceudah’ kalau tamu kita jamu dengan dana lain yang tersedia di mana-mana. Pimpinan KNPI harus mampu untuk mencari sumber-sumber lain di luar APBA. KNPI harus mandiri.
Ketiga, saya berpendapat bahwa ke depan KNPI harus menjadi organisasi yang memikirkan ekonomi ummat. Anak-anak muda brillian ini harus mampu memberikan solusi atas kepayahan ekonomi yang kita rasakan saat ini. Pemuda-pemuda jangan elitis, bermain di pusat-pusat kota, tapi harus mampu mendampingi masyarakat untuk menghidupkan sumber-sumber ekonomi di pelosok negeri.
Semoga saran dan pandangan ini menambah keluasan pandangan kepada para pemuda kita, KNPI khususnya dan organisasi-organisasi yang lainnya.
Salam Pemuda.
Achmad Danny
Pemuda Aceh Utara Yang Peduli Ummat.
Sebab kalau politisi di Aceh selalu mengikuti agenda nasional, maka agenda lokal akan lemah dan tidak ada yang memperjuangkan.
Demikian juga halnya dengan organisasi-organisasi di Aceh yang berafiliasi ke Jakarta. Kita ingin mereka main sesuai dengan kepentingan Aceh, tidak terpengaruh oleh agenda dari Jakarta.
Misalnya sebuah organisasi, terbelah dua di Jakarta, mestinya perpecahan itu, tidak terjadi di Aceh. Untuk apa kita bersengketa padahal kita di Aceh bisa bersaudara.
Contoh dalam hal KNPI. Gubernur non-aktif, Irwandi Yusuf jauh-jauh hari menyerukan kepada KNPI dan ormas KNPI untuk meninggalkan perseteruan orang di Jakarta dan manyatukan diri sebagai sebuah keluarga. Namun seruan ini belum didengar, mengakibatkan adanya polemik masalah dana yang dianggarkan di APBA.
Saya mempunyai beberapa pandangan tentang hal ini.
Pertama, hendaknya kedua organisasi ini, bisa menyelesaikan masalah internal. Dengan bersatu, akan lebih besar dan kuat. Tidak ada alasan untuk tidak menyatukan diri. Biarlah orang di Jakarta bersengketa, kita di sini berbaik-baik sesama. Aceh ini ada kekhususan, sehingga kesempatan untuk itu sangat terbuka.
Kedua, kita patut berbangga, Aceh dijadikan tuan rumah untuk kongres KNPI, dengan mengundang ribuan pemuda ke Aceh. Hajat besar ini tidak elok menggunakan dana publik. Saya yakin, dengan pengurus yang mempunyai link yang kuat di ibukota, pasti akan mampu mencari sumber dana lain atau sponsor untuk acara besar ini. Aceh sedang susah, memang tamu harus kita muliakan, alangkan ‘ceudah’ kalau tamu kita jamu dengan dana lain yang tersedia di mana-mana. Pimpinan KNPI harus mampu untuk mencari sumber-sumber lain di luar APBA. KNPI harus mandiri.
Ketiga, saya berpendapat bahwa ke depan KNPI harus menjadi organisasi yang memikirkan ekonomi ummat. Anak-anak muda brillian ini harus mampu memberikan solusi atas kepayahan ekonomi yang kita rasakan saat ini. Pemuda-pemuda jangan elitis, bermain di pusat-pusat kota, tapi harus mampu mendampingi masyarakat untuk menghidupkan sumber-sumber ekonomi di pelosok negeri.
Semoga saran dan pandangan ini menambah keluasan pandangan kepada para pemuda kita, KNPI khususnya dan organisasi-organisasi yang lainnya.
Salam Pemuda.
Achmad Danny
Pemuda Aceh Utara Yang Peduli Ummat.
loading...
Post a Comment