Lhokseumawe - Aceh Business Club (ABC) mendukung dan mengapresiasi acara Kenduri Kebangsaan yang akan digelar di Bireuen, Aceh, 22 Februari nanti. Acara itu akan dihadiri Presiden Jokowi dan 11 menteri Kabinet Indonesia Maju.
“Kami sangat mengapresiasi, menyampaikan penghargaan tinggi dan berterimakasih kepada Yayasan Sukma, Forum Bersama (Forbes) DPR, DPD, dan Pemerintah Aceh atas diadakan kenduri besar ini. Ini bentuk diplomasi Aceh pasca-Pilpres,” kata Presiden ABC, Sabri Aly, Senin (17/2).
Kenduri Kebangsaan yang akan menyembelih sepuluh ekor sapi dan dihidangkan dengan menu "Kuah Beulangong" ini, menurut Sabri, adalah cara Aceh memuliakan tamu penting. Dengan kenduri ini diharapkan, masyarakat terbelah menjadi dua saat Pilpres bisa disatukan kembali dalam Indonesia yang bersatu.
“Bersatu kembali itu penting. Karena tanpa persatuan, kita sulit membangun, bekerjasama dan berkiprah bersama,” kata Sabri.
Sabri menyampaikan terima kasih ke Presiden Jokowi yang sudah dipastikan akan hadir pada kenduri raya ini. Menurutnya, hal ini harus menjadi momentum untuk rekonsiliasi bagi rakyat Aceh dan menjadi momentum untuk bangkitnya bisnis Aceh di masa depan.
“Presiden, 11 menteri dan sejumlah pengusaha besar akan datang ke Bireun. Harus jadi momentum bagi para pebisnis untuk membuka link, baik bisnis agroindustri, peternakan, pariwisata, perdagangan, pertambangan maupun pendidikan,” harapnya.
“Kawan-kawan pengusaha, harus mengambil manfaat dari para menteri yang hadir seperti Menkopolhukam, Mendagri, Menteri BUMN, Menteri PUPR, Menteri KLhK, Menkominfo, Menteri Pertanian, Menteri Agama, Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) dan Menteri Pariwisata. Saatnya kita bicara bisnis, jangan terlalu larut dalam politik. Pengusaha harus berada di depan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Aceh,” tambahnya.
Menurut Sabri, Pemerintah Aceh bersama KADIN Aceh harus benar-benar dapat mengambil syafaat dari peristiwa langka, yang baru pertama terjadi sepanjang sejarah republik. “Pak Gubernur, kalau ada proyek terbengkalai sampaikan, kalau ada anggaran yang kurang, sampaikan. KADIN ayo kita bergandengan tangan untuk Aceh lebih sejahtera. Ini saatnya kita bangkit,” ajaknya.
Aceh, menurut Sabri, sangat mungkin keluar dari kemiskinan absolut kalau semua pihak kompak dan mau bekerja sama. “Ayo berhenti ribut di medsos, untuk urusan-urusan sepele yang gak penting. Ada yang lebih penting, kita keluar dari kemiskinan yang lama,” ujarnya.
“Aceh Business Club berterimakasih atas inisiatif dan gagasan besar Pak Surya Paloh, Pak Taufiqulhadi, Pak Nasir Djamil dan semua yang menyumbang pikiran untuk Aceh ini. Ini momentum sangat bagus. Business Club mendukung baik acaranya maupun follow up setelah hajatan besar ini nanti,” imbuhnya. | rmco.id
“Kami sangat mengapresiasi, menyampaikan penghargaan tinggi dan berterimakasih kepada Yayasan Sukma, Forum Bersama (Forbes) DPR, DPD, dan Pemerintah Aceh atas diadakan kenduri besar ini. Ini bentuk diplomasi Aceh pasca-Pilpres,” kata Presiden ABC, Sabri Aly, Senin (17/2).
Kenduri Kebangsaan yang akan menyembelih sepuluh ekor sapi dan dihidangkan dengan menu "Kuah Beulangong" ini, menurut Sabri, adalah cara Aceh memuliakan tamu penting. Dengan kenduri ini diharapkan, masyarakat terbelah menjadi dua saat Pilpres bisa disatukan kembali dalam Indonesia yang bersatu.
“Bersatu kembali itu penting. Karena tanpa persatuan, kita sulit membangun, bekerjasama dan berkiprah bersama,” kata Sabri.
Sabri menyampaikan terima kasih ke Presiden Jokowi yang sudah dipastikan akan hadir pada kenduri raya ini. Menurutnya, hal ini harus menjadi momentum untuk rekonsiliasi bagi rakyat Aceh dan menjadi momentum untuk bangkitnya bisnis Aceh di masa depan.
“Presiden, 11 menteri dan sejumlah pengusaha besar akan datang ke Bireun. Harus jadi momentum bagi para pebisnis untuk membuka link, baik bisnis agroindustri, peternakan, pariwisata, perdagangan, pertambangan maupun pendidikan,” harapnya.
“Kawan-kawan pengusaha, harus mengambil manfaat dari para menteri yang hadir seperti Menkopolhukam, Mendagri, Menteri BUMN, Menteri PUPR, Menteri KLhK, Menkominfo, Menteri Pertanian, Menteri Agama, Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) dan Menteri Pariwisata. Saatnya kita bicara bisnis, jangan terlalu larut dalam politik. Pengusaha harus berada di depan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di Aceh,” tambahnya.
Menurut Sabri, Pemerintah Aceh bersama KADIN Aceh harus benar-benar dapat mengambil syafaat dari peristiwa langka, yang baru pertama terjadi sepanjang sejarah republik. “Pak Gubernur, kalau ada proyek terbengkalai sampaikan, kalau ada anggaran yang kurang, sampaikan. KADIN ayo kita bergandengan tangan untuk Aceh lebih sejahtera. Ini saatnya kita bangkit,” ajaknya.
Aceh, menurut Sabri, sangat mungkin keluar dari kemiskinan absolut kalau semua pihak kompak dan mau bekerja sama. “Ayo berhenti ribut di medsos, untuk urusan-urusan sepele yang gak penting. Ada yang lebih penting, kita keluar dari kemiskinan yang lama,” ujarnya.
“Aceh Business Club berterimakasih atas inisiatif dan gagasan besar Pak Surya Paloh, Pak Taufiqulhadi, Pak Nasir Djamil dan semua yang menyumbang pikiran untuk Aceh ini. Ini momentum sangat bagus. Business Club mendukung baik acaranya maupun follow up setelah hajatan besar ini nanti,” imbuhnya. | rmco.id
loading...
Post a Comment