![]() |
Menteri BUMN Erick Tohir saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,beberapa waktu lalu. (Dok. Dery Ridwansah/ JawaPos.com) |
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikenal sebagai sosok Menteri yang memiliki terobosan dalam membenahi perusahaan pelat merah melalui perombakan jajaran direksi maupun komisaris.
Erick menyampaikan, pihaknya terbuka bagi siapapun yang memiliki kapabilitas dan profesionalisme untuk memimpin perusahaan BUMN. Ia mengaku, akan terus menjaga dirinya dari konflik kepentingan yang berpotensi merugikan negara.
“Dari awal saya bilang siapapun yang mau membantu BUMN sangat terbuka selama (punya) kapabilitas dan niatnya sama. Sama ketika najwa tanya Nadiem bagaimana ketika menjaga konflik of interest. Tapi selama kita niatnya baik bener objektif saya rasa hal itu ya kita jawab apa adanya,” ujarnya di Ciputra Artpreneur Jakarta, Rabu (19/2) malam.
Erick menjelaskan, dalam penunjukan pimpinan manajemen BUMN tidak menutup kemungkinan dari latar belakang yang berbeda dengan perusahaannya. Hal itu sepanjang orang tersebut memiliki kapabilitas yang baik dan dapat memimpin dengan amanah.
“Kalau kita memang terlepas dari mereka background nya apa tapi mereka punya kapabilitas dan selama kita pantau baik saya rasa ga ada salahnya,” ucapnya.
Meskipun demikian, kata Erick, setiap pilihan memang tidak ada yang sempurna. Akan tetapi, pihaknya berusaha melakukan yang terbaik tanpa adanya kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat.
“Meski hasilnya gak maksimal yang penting nggak ada pikiran apa-apa atau bahkan ada personal interest yang menjadi polemik lebih baik ngga usah disini. kita background nya profesional dan amanah yang harus kita jalankan,” tutupnya. | Jawapos
Erick menyampaikan, pihaknya terbuka bagi siapapun yang memiliki kapabilitas dan profesionalisme untuk memimpin perusahaan BUMN. Ia mengaku, akan terus menjaga dirinya dari konflik kepentingan yang berpotensi merugikan negara.
“Dari awal saya bilang siapapun yang mau membantu BUMN sangat terbuka selama (punya) kapabilitas dan niatnya sama. Sama ketika najwa tanya Nadiem bagaimana ketika menjaga konflik of interest. Tapi selama kita niatnya baik bener objektif saya rasa hal itu ya kita jawab apa adanya,” ujarnya di Ciputra Artpreneur Jakarta, Rabu (19/2) malam.
Erick menjelaskan, dalam penunjukan pimpinan manajemen BUMN tidak menutup kemungkinan dari latar belakang yang berbeda dengan perusahaannya. Hal itu sepanjang orang tersebut memiliki kapabilitas yang baik dan dapat memimpin dengan amanah.
“Kalau kita memang terlepas dari mereka background nya apa tapi mereka punya kapabilitas dan selama kita pantau baik saya rasa ga ada salahnya,” ucapnya.
Meskipun demikian, kata Erick, setiap pilihan memang tidak ada yang sempurna. Akan tetapi, pihaknya berusaha melakukan yang terbaik tanpa adanya kepentingan pribadi yang merugikan masyarakat.
“Meski hasilnya gak maksimal yang penting nggak ada pikiran apa-apa atau bahkan ada personal interest yang menjadi polemik lebih baik ngga usah disini. kita background nya profesional dan amanah yang harus kita jalankan,” tutupnya. | Jawapos
loading...
Post a Comment