![]() |
Foto Kemegahan Masjid Keuchik Leumik Yang Bercorak Timur Tengah |
Banda Aceh - Aceh memiliki satu lagi masjid yang indah dan megah. Bergaya timur tengah, inilah Masjid Haji Keuchik Leumiek yang dibangun seorang pengusaha.
Terletak di bantaran Sungai Krueng Aceh, di Desa Lampeupeng, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh, Masjid Keuchik Leumik menjadi lokasi wisata religi baru di Tanah Rencong. Saban hari, masjid ini ramai dikunjungi warga terutama ketika waktu salat tiba.
Masjid Keuchik Leumik dibangun Haji Harun Keuchik Leumik, seorang pengusaha Aceh dan kolektor benda bersejarah. Nama ayah Harun, yaitu Haji Keuchik Leumik disematkan sebagai nama masjid.
Harun membangun masjid ini di atas lahan seluas 2.500 meter persegi di Kompleks Balai Pengajian Haji Keuchik Leumiek yang memiliki luas total 3.500 meter. Proses pembangunannya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.
Masjid berukuran 34 X 22 meter persegi ini memiliki satu kubah besar dan empat kubah berukuran kecil. Satu menara menjulang tinggi di sampingnya.
Desain masjid dipilih bergaya Timur Tengah. Di beberapa bagian, arsitektur masjid menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Di bagian dalam masjid, beberapa kaligrafi berukuran besar menghiasai dinding depan. Lampu gantung yang dipasang di bagian dalam kubah menambah kemewahan masjid ini.
Selain itu, sejumlah pohon kurma ditanam di halaman masjid untuk menguatkan citra Timur Tengah. Pada malam hari, masjid terlihat lebih berwarna dengan kilauan cahaya lampu.
Sejak diresmikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 28 Januari 2019 lalu, keberadaan masjid Keuchik Leumik menjadi primadona baru di Tanah Rencong. Wisatawan menjadikan masjid ini sebagai lokasi baru untuk wisata religi selain Masjid Raya Baiturrahman.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan untuk belajar ilmu agama. Traveler yang ke sana, juga dapat melihat langsung keberadaan rumoh Aceh yang dibangun di halaman masjid.
Harun mengungkapkan, masjid tersebut dibangun dengan megah karena terinsipirasi dengan bangunan-bangunan masjid di Timur Tengah. Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2016 tersebut mampu menampung hingga seribu jamaah.
"Masjid ini dibangun oleh keluarga Haji Keuchik Leumik untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Nantinya, masjid ini juga akan difungsikan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan lain yang berguna bagi masyarakat," kata Harun saat peresmian masjid beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, luas lahan di lokasi masjid ini dibangun sebenarnya 3.500 hektare. Namun seribu meter digunakan untuk pembangunan balai dan tempat penampungan anak-anak korban tsunami.
"Saat ini ada 100 santri yang kita tampung dan kita danai semua kebutuhan hidup harian dan pendidikannya," ungkap Harun Keuchik Leumiek kepada detikcom baru-baru ini.
Tidak diketahui berapa dana yang dibutuhkan Harun untuk membangun masjid seindah ini. Dia menutup rapat-rapat soal total biaya yang dikeluarkannya. Hal itu, katanya untuk mencegah sifat ria. | Detik.com
Terletak di bantaran Sungai Krueng Aceh, di Desa Lampeupeng, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Aceh, Masjid Keuchik Leumik menjadi lokasi wisata religi baru di Tanah Rencong. Saban hari, masjid ini ramai dikunjungi warga terutama ketika waktu salat tiba.
Masjid Keuchik Leumik dibangun Haji Harun Keuchik Leumik, seorang pengusaha Aceh dan kolektor benda bersejarah. Nama ayah Harun, yaitu Haji Keuchik Leumik disematkan sebagai nama masjid.
Harun membangun masjid ini di atas lahan seluas 2.500 meter persegi di Kompleks Balai Pengajian Haji Keuchik Leumiek yang memiliki luas total 3.500 meter. Proses pembangunannya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun.
Masjid berukuran 34 X 22 meter persegi ini memiliki satu kubah besar dan empat kubah berukuran kecil. Satu menara menjulang tinggi di sampingnya.
Desain masjid dipilih bergaya Timur Tengah. Di beberapa bagian, arsitektur masjid menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Di bagian dalam masjid, beberapa kaligrafi berukuran besar menghiasai dinding depan. Lampu gantung yang dipasang di bagian dalam kubah menambah kemewahan masjid ini.
Selain itu, sejumlah pohon kurma ditanam di halaman masjid untuk menguatkan citra Timur Tengah. Pada malam hari, masjid terlihat lebih berwarna dengan kilauan cahaya lampu.
Sejak diresmikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 28 Januari 2019 lalu, keberadaan masjid Keuchik Leumik menjadi primadona baru di Tanah Rencong. Wisatawan menjadikan masjid ini sebagai lokasi baru untuk wisata religi selain Masjid Raya Baiturrahman.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga digunakan untuk belajar ilmu agama. Traveler yang ke sana, juga dapat melihat langsung keberadaan rumoh Aceh yang dibangun di halaman masjid.
Harun mengungkapkan, masjid tersebut dibangun dengan megah karena terinsipirasi dengan bangunan-bangunan masjid di Timur Tengah. Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2016 tersebut mampu menampung hingga seribu jamaah.
"Masjid ini dibangun oleh keluarga Haji Keuchik Leumik untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Nantinya, masjid ini juga akan difungsikan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan lain yang berguna bagi masyarakat," kata Harun saat peresmian masjid beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, luas lahan di lokasi masjid ini dibangun sebenarnya 3.500 hektare. Namun seribu meter digunakan untuk pembangunan balai dan tempat penampungan anak-anak korban tsunami.
"Saat ini ada 100 santri yang kita tampung dan kita danai semua kebutuhan hidup harian dan pendidikannya," ungkap Harun Keuchik Leumiek kepada detikcom baru-baru ini.
Tidak diketahui berapa dana yang dibutuhkan Harun untuk membangun masjid seindah ini. Dia menutup rapat-rapat soal total biaya yang dikeluarkannya. Hal itu, katanya untuk mencegah sifat ria. | Detik.com
loading...
Post a Comment