Mayjen Purnawirawan Soenarko |
JAKARTA – Menko Polhukam Wiranto menyatakan penangkapan mantan Danjen Kopassus Mayjen Purnawirawan Soenarko terkait dugaan penyelundupan senjata gelap dari Aceh dan pernyataannya yang dianggap meresahkan.
"Penangkapan Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko berkaitan dengan ucapan-ucapan beliau pada saat ada penjelasan kepada anak buahnya yang terekam dan diviralkan,” kata Wiranto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
“Lalu juga ada keterkaitan dengan adanya senjata gelap dari Aceh diduga diminta oleh yang bersangkutan untuk sesuatu yang kita tidak tahu. Itu yang sedang disidik kepolisian,” sambung mantan Panglima ABRI itu.
Soenarko punya hubungan khusus dengan Aceh. Dia pernah menjadi Panglima Kodam Iskandar Muda pada 2008-2009. Setelah pensiun dari militer, Soenarko juga pernah masuk jajaran pengurus Partai Aceh dan Partai Nanggroe Aceh, dua partai lokal bentukan mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Menurut Wiranto penangkapan Soenarko membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu.
“Itu membuktikan aparat tidak pandang bulu. Di sini supaya kita lihat hitam putih, jangan kaitkan dengan politik,” ujarnya.
Soenarko sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim atas tuduhan makar. Penyidik Polri bersama POM TNI kemudian menyelidiki dan dilakukan penangpan terhadap mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Aceh itu. | Okezone
"Penangkapan Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko berkaitan dengan ucapan-ucapan beliau pada saat ada penjelasan kepada anak buahnya yang terekam dan diviralkan,” kata Wiranto kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
“Lalu juga ada keterkaitan dengan adanya senjata gelap dari Aceh diduga diminta oleh yang bersangkutan untuk sesuatu yang kita tidak tahu. Itu yang sedang disidik kepolisian,” sambung mantan Panglima ABRI itu.
Soenarko punya hubungan khusus dengan Aceh. Dia pernah menjadi Panglima Kodam Iskandar Muda pada 2008-2009. Setelah pensiun dari militer, Soenarko juga pernah masuk jajaran pengurus Partai Aceh dan Partai Nanggroe Aceh, dua partai lokal bentukan mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Menurut Wiranto penangkapan Soenarko membuktikan bahwa penegakan hukum tak pandang bulu.
“Itu membuktikan aparat tidak pandang bulu. Di sini supaya kita lihat hitam putih, jangan kaitkan dengan politik,” ujarnya.
Soenarko sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim atas tuduhan makar. Penyidik Polri bersama POM TNI kemudian menyelidiki dan dilakukan penangpan terhadap mantan Panglima Kodam Iskandar Muda Aceh itu. | Okezone
loading...
Post a Comment