Banda Aceh - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mengintegrasikan data kependudukan, salah satunya menghapuskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) secara bertahap, dan digantikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh menjadi kampus pertama di Sumatera yang mengintegrasikan NIM ke NIK. "Ada beberapa kampus di Indonesia yang telah mengintegrasikan nomor identitas mahasiswanya ke dalam NIK. Unsyiah tercatat sebagai universitas pertama di Pulau Sumatera yang menandatangani kerja sama ini, saya sangat mengapresiasi langkah Unsyiah yang telah membantu Pemerintah memasuki era baru pencatatan kependudukan," ucap Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangannya, Sabtu (11/7).
Dia menuturkan, dengan single data tersebut, maka setiap orang akan terdata dengan baik.
"Jadi semua mahasiswa dan alumni akan terdata dengan baik, Unsyiah akan tahu mereka kerja di mana, tinggal di mana, keahliannya apa, hingga prestasinya. Ini memudahkan Unsyiah untuk men-tracking para alumninya," ungkap Zudan.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal menjelaskan, integrasi ini akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2020. Dengan demikian penyatuan nomor identitas bakal memudahkan verifikasi data mahasiswa dan efektivitas kerja.
"Langkah ini untuk mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan transformasi data menuju single identity number, jadi setiap orang memiliki satu nomor identitas untuk banyak keperluan, cara ini juga dapat membantu Unsyiah melacak dan menghimpun para alumni yang tersebar di berbagai daerah," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh menjadi kampus pertama di Sumatera yang mengintegrasikan NIM ke NIK. "Ada beberapa kampus di Indonesia yang telah mengintegrasikan nomor identitas mahasiswanya ke dalam NIK. Unsyiah tercatat sebagai universitas pertama di Pulau Sumatera yang menandatangani kerja sama ini, saya sangat mengapresiasi langkah Unsyiah yang telah membantu Pemerintah memasuki era baru pencatatan kependudukan," ucap Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangannya, Sabtu (11/7).
Dia menuturkan, dengan single data tersebut, maka setiap orang akan terdata dengan baik.
"Jadi semua mahasiswa dan alumni akan terdata dengan baik, Unsyiah akan tahu mereka kerja di mana, tinggal di mana, keahliannya apa, hingga prestasinya. Ini memudahkan Unsyiah untuk men-tracking para alumninya," ungkap Zudan.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal menjelaskan, integrasi ini akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2020. Dengan demikian penyatuan nomor identitas bakal memudahkan verifikasi data mahasiswa dan efektivitas kerja.
"Langkah ini untuk mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan transformasi data menuju single identity number, jadi setiap orang memiliki satu nomor identitas untuk banyak keperluan, cara ini juga dapat membantu Unsyiah melacak dan menghimpun para alumni yang tersebar di berbagai daerah," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
loading...
Post a Comment