BANDA ACEH - Sukses dengan penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition 2017 lalu di Kota Sabang, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh akan kembali menggelar atraksi sport tourism serupa yang akan menjamu freediver dari luar negeri, 2-9 November mendatang.
Dalam rangka mensukseskan kegiatan bertaraf internasional tersebut, Disbudpar Aceh terus menggeber kesiapan termasuk menggelar pertemuan dengan Kementerian Pariwisata, Rabu (9/5/2018).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Rahmadhani menyebutkan, pertemuan persiapan ini menjadi bagian penting guna menarik minat wisatawan khusus freediver luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia dan juga Sabang khususnya sebagai spot freediving yang telah dikenal oleh dunia.
"Dalam rapat persiapan ini dipimpin langsung Ketua Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari (TPPWB) Kemenpar RI Dwisuryo Indroyono Soesilo serta turut dihadiri anggota TPPWB Kemenpar RI, perwakilan BPKS Sabang di Jakarta, perwakilan POSSI Pusat, Telkom, dan konsultan freediving Stanley Sradaputta," sebut Rahmadhani yang didampingi Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar, Nurlaila Hamjah.
Seperti diketahui sebelumnya, kata Rahmadhani penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition di tahun 2017 sukses diselenggarakan yang dihadiri oleh 40 peserta dari 20 negara.
"Keberhasilan ini tentu perlu dilanjutkan pada tahun 2018, dan tahun ini even sport tourism ini juga sudah disiapkan dengan nama Aceh International Freediving Championship 2018 dengan lokasi utama di Teluk Balohan, Kota Sabang," imbuhnya.
Kehadiran Aceh International Freediving Championship 2018 ini tentunya diharapkan mampu menarik lebih banyak peserta dari berbagai negara, terlebih lagi sejumlah hadiah juga akan lebih besar dibanding tahun lalu.
Sabang yang dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata bahari dunia dan destinasi bagi yachter dan kapal pesiar (cruise) ini tentu harus mampu menjadi tuan rumah yang siap dalam menyambut perhelatan besar freediving ini.
"Adanya even khusus bagi freediver ini, menjadi trigger bagi Kota Sabang kedepan agar nantinya freediving center hadir di Pulau Weh tersebut dan mampu melahirkan freediver muda berbakat tanah air," ujar Rahmadhani.
Momen freediving ini, imbuh Rahmadhani sekaligus menjadi ajang memperkenalkan Sabang kepada para freediver dunia sebagai spot freediving terbaik di Indonesia dan dunia dengan ragam pesona keindahan dan keunikan alam bawah laut.
"Kemenpar sendiri dalam rangka mendukung hajatan freediving internasional ini akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp900 juta dan Rp150 juta dari pihak BPKS Sabang," ungkap Rahmadhani.
Untuk lebih mempromosikan Aceh International Freediving Championship 2018, peran media akan ditingkatkan dalam rangka memperkenalkan kegiatan freediving kepada masyarakat nasional dan internasional, salah satunya kerjasama dengan jaringan CNN dan TV nasional, live streaming serta unsur ABCGM agar even ini viral di media daring.[Rill]
Dalam rangka mensukseskan kegiatan bertaraf internasional tersebut, Disbudpar Aceh terus menggeber kesiapan termasuk menggelar pertemuan dengan Kementerian Pariwisata, Rabu (9/5/2018).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Rahmadhani menyebutkan, pertemuan persiapan ini menjadi bagian penting guna menarik minat wisatawan khusus freediver luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia dan juga Sabang khususnya sebagai spot freediving yang telah dikenal oleh dunia.
"Dalam rapat persiapan ini dipimpin langsung Ketua Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari (TPPWB) Kemenpar RI Dwisuryo Indroyono Soesilo serta turut dihadiri anggota TPPWB Kemenpar RI, perwakilan BPKS Sabang di Jakarta, perwakilan POSSI Pusat, Telkom, dan konsultan freediving Stanley Sradaputta," sebut Rahmadhani yang didampingi Kasi Analisa dan Pengembangan Segmen Pasar, Nurlaila Hamjah.
Seperti diketahui sebelumnya, kata Rahmadhani penyelenggaraan Sabang International Freediving Competition di tahun 2017 sukses diselenggarakan yang dihadiri oleh 40 peserta dari 20 negara.
"Keberhasilan ini tentu perlu dilanjutkan pada tahun 2018, dan tahun ini even sport tourism ini juga sudah disiapkan dengan nama Aceh International Freediving Championship 2018 dengan lokasi utama di Teluk Balohan, Kota Sabang," imbuhnya.
Kehadiran Aceh International Freediving Championship 2018 ini tentunya diharapkan mampu menarik lebih banyak peserta dari berbagai negara, terlebih lagi sejumlah hadiah juga akan lebih besar dibanding tahun lalu.
Sabang yang dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata bahari dunia dan destinasi bagi yachter dan kapal pesiar (cruise) ini tentu harus mampu menjadi tuan rumah yang siap dalam menyambut perhelatan besar freediving ini.
"Adanya even khusus bagi freediver ini, menjadi trigger bagi Kota Sabang kedepan agar nantinya freediving center hadir di Pulau Weh tersebut dan mampu melahirkan freediver muda berbakat tanah air," ujar Rahmadhani.
Momen freediving ini, imbuh Rahmadhani sekaligus menjadi ajang memperkenalkan Sabang kepada para freediver dunia sebagai spot freediving terbaik di Indonesia dan dunia dengan ragam pesona keindahan dan keunikan alam bawah laut.
"Kemenpar sendiri dalam rangka mendukung hajatan freediving internasional ini akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp900 juta dan Rp150 juta dari pihak BPKS Sabang," ungkap Rahmadhani.
Untuk lebih mempromosikan Aceh International Freediving Championship 2018, peran media akan ditingkatkan dalam rangka memperkenalkan kegiatan freediving kepada masyarakat nasional dan internasional, salah satunya kerjasama dengan jaringan CNN dan TV nasional, live streaming serta unsur ABCGM agar even ini viral di media daring.[Rill]
loading...
Post a Comment