Usianya baru 15 tahun, namun posturnya sudah mencuri perhatian. Dengan tinggi 189 cm dan berat 95 kg, Paniro Azmil Manaf tampil sebagai salah satu atlet muda paling menonjol pada Turnamen Developmental Basketball League (DBL) Jakarta 2025. Putra dari pasangan H. Muzakir Manaf (Mualem) dan Kumalasari ini menjadi sorotan bukan karena latar belakang keluarganya, tetapi karena bakat dan catatan prestasinya sejak duduk di bangku SMP.
Pada laga final DBL Jakarta yang digelar di GOR Indonesia Arena Jakarta, Jumat (21/11/2025), Paniro memperkuat SMA Jubilee Jakarta. Meski timnya harus mengakui keunggulan SMA Bukit Sion dengan skor 52–60, performa Paniro tetap mendapat perhatian besar dari penonton maupun sesama atlet. Pada momen tersebut, kedua orang tuanya hadir langsung untuk menyaksikan aksi sang putra di lapangan.
Di Aceh, publik olahraga bahkan termasuk KONI Aceh, jarang melihat atau mengetahui perkembangan Paniro. Padahal, sejak kecil ia sudah menekuni olahraga basket dan terus mengasah kemampuan hingga mampu bersaing di tingkat pelajar Jakarta, salah satu kompetisi pelajar paling ketat di Indonesia.
Lahir di Bogor, 10 Mei 2010, Paniro bermain di posisi center, dikenal memiliki dominasi kaki kanan serta pengalaman bermain di format 3×3 maupun basket reguler. Ia kini bersekolah di SMA Jubilee Jakarta dan telah mengoleksi prestasi sejak SMP, termasuk Juara I Kejuaraan Basket Jakarta Utara saat masih duduk di kelas VII.
Potensi besar ini membuat sejumlah pihak menilai bahwa KONI Aceh seharusnya melirik Paniro lebih awal untuk diproyeksikan sebagai atlet Aceh di berbagai kejuaraan nasional, termasuk PON NTT-NTB 2028 mendatang.
SMA Jubilee Jakarta, tempat Paniro menempuh pendidikan, merupakan sekolah berstandar internasional (SPK) yang memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum Cambridge dan Pearson. Sekolah ini berada di bawah Yayasan Citra Bangsa Mulia dan berlokasi di Jakarta Utara.
Fasilitasnya sangat lengkap:
– perpustakaan besar,
– laboratorium sains bersertifikasi Cambridge,
– lima laboratorium ICT,
– ruang aktivitas dan auditorium besar,
– serta fasilitas olahraga seperti kolam renang, lapangan futsal, dan lapangan basket standar kompetisi.
Sekolah ini melayani pendidikan kelas 10–12 dengan sistem SKS. Siswa dapat memilih peminatan Science Stream atau Commerce Stream berdasarkan nilai akademik SMP, psikotes, serta tes penempatan. Jubilee juga membuka akses bagi siswa untuk mengikuti ujian internasional seperti Cambridge IGCSE, AS Level, A Level, dan Pearson LCCI JETSET.
Manajemen Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Non Akademik SMA Jubilee, Djulianti Tjahja, sekaligus manajer tim basker Jubilee, menjelaskan:
“Sekolah kami sangat menekankan toleransi. Tidak ada perbedaan agama maupun suku. Kami sekolah nasional berstandar internasional.”
Developmental Basketball League (DBL), sebelumnya DetEksi Basketball League, merupakan liga basket pelajar terbesar di Indonesia. Dimulai pada 2004 di Surabaya oleh Azrul Ananda, DBL kini dikelola secara profesional oleh PT DBL Indonesia, perusahaan mandiri sejak 2018.
Kompetisi ini melibatkan pelajar SMP dan SMA dari berbagai daerah, menjadikannya ajang utama pencarian bibit-bibit atlet basket muda Indonesia.[Sumber: Modus Aceh]
