 |
| Tentara Israel berdiri di samping tank di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel [Ronen Zvulun / Reuters] |
StatusAceh.Net - Iran membantah tuduhan Israel bahwa mereka meluncurkan serangan roket terhadap pasukannya di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, menyebut klaim itu "palsu" dan "tak berdasar".
Pada hari Kamis, Israel meluncurkan gelombang serangan terhadap apa yang disebut sebagai target Iran di Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan Iran yang menargetkan wilayah Suriah yang diduduki Israel di Golan Heights untuk pertama kalinya. Itu adalah pertukaran militer paling luas antara dua musuh.
"Serangan rezim Zionis terhadap Suriah di bawah alasan yang dibuat dan tidak berdasar adalah pelanggaran kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah dan bertentangan dengan semua hukum dan peraturan internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasem.
Israel mengatakan pihaknya memukul lusinan sasaran militer Iran, serta lima instalasi anti-pesawat Suriah sebagai tanggapan terhadap pasukan Iran yang diduga meluncurkan 20 roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa pertahanan udara Suriah telah mencegat sebagian besar roket yang datang ke ibukota, Damaskus, tetapi juga menegaskan bahwa stasiun radar dan tempat penyimpanan senjata diserang.
Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa Suriah telah memberikan "tanggapan yang menghancurkan".
Qasem pada hari Jumat juga mengutuk diamnya komunitas internasional atas serangan Israel di Suriah.
"Iran sangat mengutuk ... serangan [Israel] terhadap Suriah. Keheningan komunitas internasional mendorong agresi Israel. Suriah memiliki hak untuk membela diri," kata Qasemi sebagaimana dikutip oleh televisi pemerintah Iran.
Zein Basravi dari Al Jazeera, melaporkan dari Teheran, mengatakan bahwa penting untuk dicatat apa yang tidak disebutkan dalam pernyataan itu.
"Tidak ada reaksi khusus terhadap tuduhan spesifik oleh Israel bahwa negara itu menghantam sejumlah besar sasaran Iran di dalam Suriah dan tidak ada tanggapan spesifik terhadap tuduhan Israel bahwa Iran berada di belakang api lintas perbatasan yang terjadi dan bahwa Iranlah yang menembak." pertama, jadi mereka masih memegang kartu mereka dekat dengan peti di sini di Teheran. "
'Iran melintasi garis merah'
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam dengan aksi lebih lanjut di Suriah, memperingatkan bahwa militer Israel akan menyerang setiap negara yang menargetkan negaranya termasuk serangan preemptive.
"Iran melintasi garis merah; tanggapan kami tepat," kata Netanyahu dalam konferensi pers.
"Tentara Israel melakukan serangan besar, serangan yang sangat luas terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah. Saya mengirim pesan yang jelas kepada rezim Assad bahwa tindakan kami ditujukan pada sasaran-sasaran Iran di dalam Suriah tetapi jika tentara Suriah akan bertindak melawan kami, kami akan bertindak melawannya. "
Israel telah lama memperingatkan akan ancaman Iran yang berkembang di dalam Suriah. Menteri Pertahanan negara itu Avigdor Lieberman mengatakan pada konferensi pers bahwa pasukan Israel telah menghancurkan hampir semua infrastruktur militer Iran di Suriah pada hari Kamis.
"Mereka harus ingat bahwa jika hujan di sini akan mengalir ke sana dan saya harap kita menyelesaikan bab ini dan semua orang mendapat pesan," kata Lieberman.
Basravi dari Al Jazeera mengatakan bahwa kementerian luar negeri Iran mendorong narasi yang sangat berbeda dengan pernyataan mereka.
"[Pernyataan itu] juga menunjukkan bahwa Israel, sebagai bagian dari kedalaman strategisnya di Suriah, mendukung kelompok-kelompok seperti Negara Islam dan front al-Nusra. Kami memiliki reaksi seperti itu dari para pemimpin di Iran dalam masa lalu berkaitan dengan keterlibatan Israel di negara ini. "
Ketika ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat, PBB, Rusia, Perancis, Jerman dan Inggris mendesak kedua negara untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres mendesak agar segera menghentikan "semua tindakan bermusuhan" untuk menghindari "kebakaran baru" di Timur Tengah.
Israel telah meminta Dewan Keamanan PBB dan sekretaris jenderal untuk mengutuk serangan Iran, tetapi Dewan Keamanan tetap sangat terbagi atas Suriah dan sangat tidak mungkin untuk mengeluarkan pernyataan. Hingga Jumat pagi, tidak ada anggota dewan yang meminta pertemuan.
Israel dan Iran telah lama bertarung satu sama lain melalui proksi, dan dengan pertukaran baru, masing-masing tampaknya mengirim peringatan bahwa bentrokan langsung di antara mereka dapat dengan cepat meningkat.(*)
Pada hari Kamis, Israel meluncurkan gelombang serangan terhadap apa yang disebut sebagai target Iran di Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan Iran yang menargetkan wilayah Suriah yang diduduki Israel di Golan Heights untuk pertama kalinya. Itu adalah pertukaran militer paling luas antara dua musuh.
"Serangan rezim Zionis terhadap Suriah di bawah alasan yang dibuat dan tidak berdasar adalah pelanggaran kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah dan bertentangan dengan semua hukum dan peraturan internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasem.
Israel mengatakan pihaknya memukul lusinan sasaran militer Iran, serta lima instalasi anti-pesawat Suriah sebagai tanggapan terhadap pasukan Iran yang diduga meluncurkan 20 roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa pertahanan udara Suriah telah mencegat sebagian besar roket yang datang ke ibukota, Damaskus, tetapi juga menegaskan bahwa stasiun radar dan tempat penyimpanan senjata diserang.
Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa Suriah telah memberikan "tanggapan yang menghancurkan".
Qasem pada hari Jumat juga mengutuk diamnya komunitas internasional atas serangan Israel di Suriah.
"Iran sangat mengutuk ... serangan [Israel] terhadap Suriah. Keheningan komunitas internasional mendorong agresi Israel. Suriah memiliki hak untuk membela diri," kata Qasemi sebagaimana dikutip oleh televisi pemerintah Iran.
Zein Basravi dari Al Jazeera, melaporkan dari Teheran, mengatakan bahwa penting untuk dicatat apa yang tidak disebutkan dalam pernyataan itu.
"Tidak ada reaksi khusus terhadap tuduhan spesifik oleh Israel bahwa negara itu menghantam sejumlah besar sasaran Iran di dalam Suriah dan tidak ada tanggapan spesifik terhadap tuduhan Israel bahwa Iran berada di belakang api lintas perbatasan yang terjadi dan bahwa Iranlah yang menembak." pertama, jadi mereka masih memegang kartu mereka dekat dengan peti di sini di Teheran. "
'Iran melintasi garis merah'
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam dengan aksi lebih lanjut di Suriah, memperingatkan bahwa militer Israel akan menyerang setiap negara yang menargetkan negaranya termasuk serangan preemptive.
"Iran melintasi garis merah; tanggapan kami tepat," kata Netanyahu dalam konferensi pers.
"Tentara Israel melakukan serangan besar, serangan yang sangat luas terhadap sasaran-sasaran Iran di Suriah. Saya mengirim pesan yang jelas kepada rezim Assad bahwa tindakan kami ditujukan pada sasaran-sasaran Iran di dalam Suriah tetapi jika tentara Suriah akan bertindak melawan kami, kami akan bertindak melawannya. "
Israel telah lama memperingatkan akan ancaman Iran yang berkembang di dalam Suriah. Menteri Pertahanan negara itu Avigdor Lieberman mengatakan pada konferensi pers bahwa pasukan Israel telah menghancurkan hampir semua infrastruktur militer Iran di Suriah pada hari Kamis.
"Mereka harus ingat bahwa jika hujan di sini akan mengalir ke sana dan saya harap kita menyelesaikan bab ini dan semua orang mendapat pesan," kata Lieberman.
Basravi dari Al Jazeera mengatakan bahwa kementerian luar negeri Iran mendorong narasi yang sangat berbeda dengan pernyataan mereka.
"[Pernyataan itu] juga menunjukkan bahwa Israel, sebagai bagian dari kedalaman strategisnya di Suriah, mendukung kelompok-kelompok seperti Negara Islam dan front al-Nusra. Kami memiliki reaksi seperti itu dari para pemimpin di Iran dalam masa lalu berkaitan dengan keterlibatan Israel di negara ini. "
Ketika ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat, PBB, Rusia, Perancis, Jerman dan Inggris mendesak kedua negara untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres mendesak agar segera menghentikan "semua tindakan bermusuhan" untuk menghindari "kebakaran baru" di Timur Tengah.
Israel telah meminta Dewan Keamanan PBB dan sekretaris jenderal untuk mengutuk serangan Iran, tetapi Dewan Keamanan tetap sangat terbagi atas Suriah dan sangat tidak mungkin untuk mengeluarkan pernyataan. Hingga Jumat pagi, tidak ada anggota dewan yang meminta pertemuan.
Israel dan Iran telah lama bertarung satu sama lain melalui proksi, dan dengan pertukaran baru, masing-masing tampaknya mengirim peringatan bahwa bentrokan langsung di antara mereka dapat dengan cepat meningkat.(*)
loading...
Post a Comment