![]() |
Ilustrasi, pabrik sabu rumahan yang digerebek petugas. Foto: dok/SINDOphoto |
DEPOK - Badan Narkotika Nasional menggerebek pabrik sabu yang dikelola dua narapidana kasus narkoba di Cinere Depok. BNN mengaku sudah mengintai jaringan pembuat sabu tersebut selama 1 bulan.
Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Arman Depari mengatakan, pihaknya sudah mengintai jaringan pembuat sabu di Cinere Depok selama satu bulan. Dan 4 pelaku yang diamankan pihaknya itu juga terkait dengan kasus terdahulu terutama di wilayah Sumatera.
Keempat tersangka yang diamankan di Komplek Ismaya Cinere kemarin malam dikendalikan oleh dua orang narapidana di dua lembaga pemasyarakatan (lapas) berbeda.
Satu orang di Lapas Aceh yaitu Dan serta satu orang di Lapas Cipinang yaitu Din. Kedua narapidana ini adalah otak dari pembuatan sabu di rumah ini.
"Mereka sudah beroperasi selama 6 bulan namun berpindah tempat. Bahan-bahan kimianya pun disimpan di beberapa lokasi berbeda," kata Arman di BNN Kota Depok, Selasa (11/4/2017).
Peranan kedua narapidana itu adalah sebagai pemasok dari balik tahanan. Mereka pula yang menjadi pendana jaringan ini dalam membeli bahan mentah. (Sindonews)
Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Arman Depari mengatakan, pihaknya sudah mengintai jaringan pembuat sabu di Cinere Depok selama satu bulan. Dan 4 pelaku yang diamankan pihaknya itu juga terkait dengan kasus terdahulu terutama di wilayah Sumatera.
Keempat tersangka yang diamankan di Komplek Ismaya Cinere kemarin malam dikendalikan oleh dua orang narapidana di dua lembaga pemasyarakatan (lapas) berbeda.
Satu orang di Lapas Aceh yaitu Dan serta satu orang di Lapas Cipinang yaitu Din. Kedua narapidana ini adalah otak dari pembuatan sabu di rumah ini.
"Mereka sudah beroperasi selama 6 bulan namun berpindah tempat. Bahan-bahan kimianya pun disimpan di beberapa lokasi berbeda," kata Arman di BNN Kota Depok, Selasa (11/4/2017).
Peranan kedua narapidana itu adalah sebagai pemasok dari balik tahanan. Mereka pula yang menjadi pendana jaringan ini dalam membeli bahan mentah. (Sindonews)
loading...
Post a Comment