SAWANG- Sejumlah wali murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 9 Sawang menilai penyaluran bantuan pemerintah Program Indonesia Pintar (PIP) tidak transparan.
Cut Lisna (42) warga kubu yang juga salah satu wali murid menyampaikan awalnya dirinya menyangka putrinya yang sekolah di SD Negeri 9 sejak kelas satu hingga saat ini kelas 6 tidak mendapatkan bantuan PIP dari pemerintah.
Belakangan cut Lisna baru mengetahui jika putrinya juga mendapat beberapa kali bantuan dana PIP sebanyak 3 tahap sejak tahun 2022 hingga 2024.
“ Saya sejak anak saya sekolah hingga sekarang kelas 6 berpikir tidak ada bantuan apapun, apalagi nama anak saya pernah disebut oleh guru, kemarin saya baru tahu kalau anak saya itu sudah ada bantuan PIP, buku rekening dan kartu ATM juga sudah lama sejak tahun 2022 sudah ada dikantor sekolah diberitahukan oleh salahsatu guru “,cerita cut kepada media ini,Minggu (9/11).
Icut meminta suaminya untuk croscek ke sekolah SD tersebut, hasilnya buku rekening beserta kartu ATM diberikan oleh pihak sekolah.
Setelah dilakukan pengecekan ke salahsatu BSI Link diketahui dana bantuan PIP masuk ke rekening putrinya sebanyak 3 kali dengan rincian Rp 900 ribu pada tahun 2022,450 ribu tahun 2023 dan 450 ribu tahun 2024.
Cut mengatakan selama ini dirinya tidak mengetahui jika putrinya mendapat bantuan dana PIP, pihak sekolah tidak pernah memberitahukan.
Dirinya mengakui jika pada beberapa kesempatan pihak sekolah pernah mengundang serta menghadiri Rapat wali murid membahas bantuan untuk murid, dimana dalam rapat tersebut pihak sekolah hanya menyampaikan adanya bantuan uang untuk sebagian murid tanpa menyebutkan nama-nama murid serta jumlah nominal bantuan diterima setiap murid.
Dalam rapat wali murid tersebut juga disepakati para murid yang menerima bantuan harus membagi rata bantuan dengan para murid yang tidak menerima.
Seingat cut putrinya ada beberap kali diberikan uang oleh guru yang jumlahnya dibawah 50 ribu.
‘ Yang saya sesalkan mengapa pihak sekolah menyembunyikan buku bank dan kartu ATM anak saya dan tidak memberitahukan anak saya pernah mendapat bantuan PIP “,Ungkap cut.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ridwan (52) warga kubu kec. Sawang Kab. Aceh Utara, dirinya juga menyangka anaknya tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah.
Namun ternyata anaknya juga telah menerima bantuan sebanyak 3 kali sejak beberapa tahun lalu tanpa adanya pemberitahuan dari pihak sekolah.
Terungkap hal ini setelah Ridwan meminta buku rekening dan kartu ATM yang sudah lama disimpan di sekolah tersebut.
“ Saya pikir anak saya tidak mendapat bantuan apapun dari sekolah, ternyata kemarin baru saya tahu kalau anak saya ada juga dapat bantuan terbukti ada buku rekening dan kartu ATM “,ujar ridwan saat ditemui di warung kios usahanya, Sabtu ( 8/11).
Ridwan mengharapkan pihak sekolah dapat menjelaskan mengapa sampai ada upaya menyembunyikan nama-nama murid penerima bantuan PIP beserta jumlahnya.
“ Saya kecewa kalau seperti ini, kenapa anak saya ada diberi bantuan PIP tidak diberitahukan oleh sekolah malah buku rekening dan kartu ATM juga disembunyikan selama ini “ ,pungkasnya.
Sementara itu anggota komite sekolah SD Negeri 9 Sawang Abdul Hadi menyesalkan tidak transparan pihak SD Negeri Sawang bantuan dana PIP bagi para murid.
Hadi meminta agar pihak sekolah dapat menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan bantuan PIP agar para wali murid mengetahui secara jelas dan rinci.
“ Menurut saya pihak sekolah tidak boleh seperti itu, harusnya sekolah harus transparan kepada wali murid siapa saja yang menerima bantuan dan berapa pembagian per murid bila dibagi rata, nanti akan kita minta list rincian mulai tahun 2021 hingga 2025 dan cara pembagiannya “,ungkap Hadi yang juga wali murid sekolah SD tersebut, Minggu (9/11).
Sementara itu pihak sekolah SD Negeri 9 hingga berita ini dimuat belum dapat dikonfirmasi,pihak redaksi media ini tetap akan memuat berita klarifikasi dari pihak SD Negeri 9 bila diminta oleh pihak sekolah.(Red)
