 |
| Pipa pembuangan limbah pertamina |
LHOKSEUMAWE- Pihak Komisi C DPRK Lhokseumawe menilai selama tiga tahun belakangan ini, pihak Depot Pertamina Regional II di Desa Hagu Selatan Kecamatan Banda Sakti tidak transparan tentang aktifitas pembuangan limbah ke laut dan tertutup soal penyaluran dana bantuan CSR untuk warga desa binaannya.
(Baca: Pertamina Kota Lhokseumawe Buang Limbah Busuk Ke Pantai Wisata Ujung Blang.)
Hal itu diungkapkan salah satu anggota Komisi C DPRK Lhokseumawe Ardiansyah alias Caca kepada Waspada, Jumat (28/10) kemarin, terkait kasus temuan pembuangan limbah ke laut melalui saluran pipa milik Depot Pertamina di Jalan Samudera Desa Hagu Selatan.
Caca mengatakan pihaknya sangat menyesalkan sikap pejabat Depot Pertamina setempat yang terkesan tertutup dan kurang bersahabat bila mempertanyakan persoalan limbah dan bantuan dana CSR untuk warga binaannya.
“ Bukan hanya keluhan tentang masalah limbah saja, tapi selama ini warga binaan pertamina nyaris tak lagi menikmati dana CSR. Saya pernah berkunjung ke Depot Pertamina, tapi terkesan tak bersahabat dan marah kalau ditanya soal limbah dan dana CSR,” tuturnya.
Mengenai masalah pembuangan limbah tersebut, Komisi C meminta pihak Pengawasan Dampak Lingkungan Hidup ( Wasdal ) di Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( BLHK) Kota Lhokseumawe segera turun ke lapangan untuk cross chek kebenarannya.
Karena bila selama ini pembuangan limbah telah mencemarkan air laut Ujung Blang, tentu bisa menimbulkan dampak paling buruk bagi kehidupan, mengingat itu juga merupakan salah satu objek wisata terbesar yang paling banyak pengunjungnya.
(Baca: Video Pertamina Lhokseumawe Buang Limbah Busuk ke Objek Wisata Laut Ujong Blang )
Sehingga sangat dikhawatirkan dampak buruk pencemaran limbah pertamina diterima oleh makhluk yang
hidup di dalam laut, masyarakat pesisir, pengunjung objek wisaya bahari, dan para nelayan setempat.
Apalagi, dampak buruk yang ditimbulkan oleh pencemaran limbah bisa timbul dalam jangka waktu panjang ataupun jangka waktu pendek.
Maka untuk menyikapi hal itu, pihak BLHK tidak boleh tinggal diam dan harus bertindak cepat untuk menangani dan memeriksa kasus dugaan pencemaran limbah oleh pertamina. Kemudian berupaya melakukan upaya mencegah terjadinya dampak buruk lingkungan hidup. pencemaran limbah ke laut.
Sementara itu, Kepala Kantor Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( BLHK) Kota Lhokseumawe Zulkifli sudah memerintahkan Kepala Bidang Wasdal Jamaluddin untuk turun ke lapangan mengcross chek kasus pembuangan limbah pertamina di Desa Hagu Selatan.
“ Saya sudah perintahkan Bidang Wasdal turun lapangan melakukan pemeriksaan dan cross chek kebenaran tentang limbah berbau busuk yang dibuang pertamina ke pantai. Nanti saya kabari setelah ada hasilnya,” terangnya. (Waspada)
Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment