JANTHO - Ratusan warga memadati Polsek Kuta Baro, di kawasan Peukan Ateuk, Aceh Besar, Senin, 5 September 2016. Mereka menghadiri agenda mediasi kasus pengrusakan alat peraga Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Besar Mawardi Ali-Tgk Husaini AW atau Pasangan Putih, yang terjadi di kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.
Hadir dalam acara itu, Kasat Intel Polres Banda Aceh AKP Zainuddin, Kapolsek Kuta Baro AKP Marzuki, Danramil Mutrisno, Camat Kuta Baro Sudirman, ketua dan anggota Tim Pemenangan Pasangan Putih yang tergabung dari 10 partai politik.
Polisi sebetulnya juga mengundang sejumlah stakeholder lainnya, termasuk dari unsur Pasangan Saifuddin Yahya (Pak Cek)-Juanda Djamal. Namun perwakilan pasangan ini tak tampak hadir.
Kasat Intel Polres Banda Aceh Zainuddin mengatakan, pertemuan itu digelar untuk mencari solusi yang arif sekaligus untuk menghindari hal-hal yang bisa menggangu jalannya pesta demokrasi. "Seyogyanya memang hadir kedua belah pihak," kata Zainuddin.
Polisi memang belum mengidentifikasi siapa sesungguhnya pelaku pengrusakan. Namun, langkah mediasi diambil agar kasus tersebut tidak menjadi bias. "Kita menghindari munculnya pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Putih Muchlis Zulkifli mengatakan, pihaknya mendesak agar polisi bisa mengungkap kasus ini dan mencari pelakunya. Sebab, kata Muchlis, pengrusakan ini bukanlah yang pertama. "Kami ingin tindakan tegas agar tidak menjadi preseden buruk terhadap jalannya pesta demokrasi," kata Mucklis.(Sumber: modusaceh.co)
Hadir dalam acara itu, Kasat Intel Polres Banda Aceh AKP Zainuddin, Kapolsek Kuta Baro AKP Marzuki, Danramil Mutrisno, Camat Kuta Baro Sudirman, ketua dan anggota Tim Pemenangan Pasangan Putih yang tergabung dari 10 partai politik.
Polisi sebetulnya juga mengundang sejumlah stakeholder lainnya, termasuk dari unsur Pasangan Saifuddin Yahya (Pak Cek)-Juanda Djamal. Namun perwakilan pasangan ini tak tampak hadir.
Kasat Intel Polres Banda Aceh Zainuddin mengatakan, pertemuan itu digelar untuk mencari solusi yang arif sekaligus untuk menghindari hal-hal yang bisa menggangu jalannya pesta demokrasi. "Seyogyanya memang hadir kedua belah pihak," kata Zainuddin.
Polisi memang belum mengidentifikasi siapa sesungguhnya pelaku pengrusakan. Namun, langkah mediasi diambil agar kasus tersebut tidak menjadi bias. "Kita menghindari munculnya pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Putih Muchlis Zulkifli mengatakan, pihaknya mendesak agar polisi bisa mengungkap kasus ini dan mencari pelakunya. Sebab, kata Muchlis, pengrusakan ini bukanlah yang pertama. "Kami ingin tindakan tegas agar tidak menjadi preseden buruk terhadap jalannya pesta demokrasi," kata Mucklis.(Sumber: modusaceh.co)
loading...
Post a Comment