Teks dan foto
Kandidat dalam pemilihan Geusyik Alue Jamok Kec. Baktiya Kab. Aceh Utara menduga ada kecurangan dalam pengglembungan jumlah surat suara,Kamis (17/6)
LHOKSUKON, :Karena diduga ada kecurangan penggemblungan jumlah suara, Masyarakat dan empat calon Geuchik Gampong Alue Jamok, Kecamatan Baktia, Kab. Aceh Utara protes hasil pemilihan geuchik dan diminta ulang.
Pasalnya, diduga dalam perhitungan jumlah surat suara yang masuk ke dalam kotak suara terjadi pengglembungan atau melebihi dari jumlah pemilih yang hadir di TPS.
Salah satu calon geuchik Gampong nomor urut 3 mengatakan informasi yang diperoleh, Pemilihan Geuchik Gampong Alue Jamok yang digelar Selasa 25 Mei lalu 2021 lalu nyaris ricuh.
Karena saat proses penghitungan surat suara ditemukan kelebihan 5 surat suara. Pihak Kecamatan juga dituding merestui hasil pemilihan yang dinilai tidak demokratis tersebut.
“Jumlah pemilih dalam daftar hadir di TPS sebanyak 471 orang, namun saat dihitung surat suara yang masuk ke kotak suara totalnya 476 suara. Jadi ada 5 surat suara ‘Hantu’. ini lah masalahnya dan kami sudah sampaikan sanggahan ke Bupati Aceh Utara pada Senin lalu,” ungkapnya.
Dijelaskannya, hasil penghitungan suara tersebut dimenangkan oleh Saidi calon geuchik nomor urut 2 memperoleh 137 suara. Sedangkan Ahmadi memperoleh 136 suara, hanya selisih 1 suara. Sedangkan Iskandar Wadi calon nomor urut 4 mendapat 107 suara, calon nomor 1 Muzakir meraih 73 suara, kemudian calon nomor urut 5 Asnawi hanya 20 suara.
Berikutnya 3 suara dinyatakan tidak sah.
Ahmadi mengaku pasca kecurangan itu, telah membuat sanggahan yang ditanda tangan oleh dua calon lainnya, yakni Iskandar Wadi dan Asnawi. Tembusan Muspika Baktia, Panitia Pemilihan Geuchik Gampong Aleu Jamok, Tuha Peut, Panwas Pemilihan Geuchik Alue Jamok tingkat Kemukiman Panteu Brueh dan Panwas tingkat kecamatan.
Ia menerangkan pada Senin 7 Juni lalu, ia bersama panitia dipanggil oleh pihak kecamatan Baktia.
Saat itu panitia pemilihan bersikukuh tidak ada kecurangan, karena perolehan suara masih sesuai dengan jumlah undangan yang disebarkan ke masyaraka.
Sementara Ahmadi tetap dengan pendiriannya, karena berdasarkan aturan jumlah suara yang diperoleh harus sesuai dengan jumlah pemilih dalam daftar hadir. Ahmadi mengaku, pertemuan itu digelar, setelah ia berkali-kali mengajukan protes ke kantor kecamatan.
“Kami juga sudah menemui pak Mansur Kepala Bagian Pemkim di Kantor Bupati pada Senin lalu, tapi ia mengabaikan sanggahan kecurangan ini dan sepakat dengan hasil yang sudah diverifikasi di kantor Camat. Masalah nya lagi penghitungan suara ulang di kantor camat dilakukan secara diam-diam dan tidak kami ketahui,” keluhnya lagi.
Ahmadi juga menegaskan, mayoritas masyarakat Gampong Alue Jamok juga menolak hasil penghitungan suara tersebut. Sudah ada pernyataan tertulis dan ditanda tangan hampir 250 warga.
“Ini kecurangan yang sangat terang benderang yang dilakukan oleh para pihak untuk merusak demokrasi di gampong kami, saya pribadi sangat dirugikan dengan lima suara siluman itu, karena saya kalah selisih satu suara,” ujarnya.
Hal senada juga diungkap kandidat Iskandar Wadi yang menduga ada kongkalikong antara oknum di gampong dengan pihak kecamatan, hal itu terbukti dari surat berita acara hasil pertemuan di kantor Kecamatan bersama kandidat Ahmadi, dirinya disebut tidak hadir pada pertemuan itu.
“Saya ditulis tidak hadir dalam berita acara itu, padahal saya tidak tahu apa-apa, saksi-saksi saya juga mengaku tidak menerima panggilan apapun dari kantor kecamatan. Ini jelas pembohongan publik dan semakin jelas ada yang ingin merusak demokrasi di desa kami,” tegasnya.
Hal senada juga dikatakan Abdullah mantan Geuchik Gampong Alue Jamok. Ia menilai harus segera dilakukan pemilihan ulang demi terciptanyan keadilan bagi masyarakat dan calon lain.
“kami sudah melihat aturan tentang aturan pemilihan, jelas disebutkan jumlah suara harus sesuai dengan daftar pemilih yang hadir di TPS. Bila ada kelebihan suara, ini jelas ada kecurangan dan harus disikapi bijak di tingkat kecamatan, agar tidak terjadi keributan di desa. Harus segera dibuat pemilihan ulang yang adil dan jujur,” pungkasnya. (Zn)
loading...
Post a Comment