StatusAceh.Net - Pada 13 Oktober 1945, para pemuda etnis Tionghoa dari Seutui, Peunayong, dan daerah sekitar Banda Aceh, berkumpul kemudian berkonvoi ke Ulee Lheu untuk menyambut masuknya Sekutu dan tentara Koumintang dari China.
Sepanjang jalan mereka mengolok-olok pejuang kemerdekaan dengan spanduk, dan poster provokatif, “Tentara kami akan mendarat di sini, mereka prajurit-prajurit pilihan.” Pemuda China sangat mendukung masuknya Sekutu ke Aceh setelah Jepang kalah.
Sebaliknya, rakyat Aceh tidak menginginkan hal tersebut. Ribuan rakyat Aceh membuat pertahanan di sepanjang pantai. Dan sampai beberapa hari kemudian tentara Koumintang dari China yang disebut-sebut akan masuk Aceh bersama tentara Sekutu tidak pernah tampak batang hidungnya. Sejak itu sentimen anti China di Aceh mulai bangkit.
Untuk meredam hal itu, tokoh muda China di Jakarta, Injo Beng Goat pada 23 Oktober 1945 menulis surat khusus kepada masyarakar etnis Tionghoa di seluruh Indonesia. Kopian surat itu juga dibagi-bagikan kepada masyarakat etnis Tionghoa di Aceh.
Injo Beng Goat merupakan mantan redaktur surat kabar Keng Po yang terbit di Jakarta. Ia beberapa tahun mendekam dalam penjara ketika Jepang berkuasa. Dalam suratnya, ia menyerukan agar etnis Tionghoa ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan Belanda dan sekutunya.
Baca Selanjutnya >>>
loading...
Post a Comment