![]() |
Syarif (kiri) dan Ari, dua kurir narkoba yang berhasil diamankan BNN di depan Polsek KP3 Baakuheni, Lampung, Rabu (17/10/2018). |
Keduanya diciduk anggota BNN di Bakahuni, Lampung saat akan menyeberang menuju Bandung pada Rabu (17/10) dini hari tadi. Mereka mengaku membawa ratusan pake ganja tersebut lantaran terbelit kebutuhan ekonomi, sehingga menerima tawaran tersebut untuk membawa ganja dari Aceh-Bandung.
Syarif, salah seorang tersangka mengaku bahwa awal mula dirinya menerima tawaran tersebut, ketika dirinya bertemu dengan seseorang dikawasan Cikampek beberapa waktu lalu. Ketika itu, pria yang diketahui bernama Dian, menawarkan untuk mengambil mobil dari Aceh menuju Bandung.
Bahkan lantaran, kedua tersangka sudah biasa membawa mobil bersama, ia pun menyetujui tawaran tersebut. Tak hanya itu keduanya pun dibelikan tiket Pesawat gratis menuju Aceh.
"Waktu itu ada teman yang minta bantuan, saya disuruh membawa pickup dari Aceh ke Bandung, tapi dia enggak bilang kalau yang dibawa narkoba," kata Syarif di Kantor BNN, Cawang, Rabu (17/10/2018).
Diungkapkan Syarif, untuk upah yang didapat dengan mengambil mobil tersebut dirinya dijanjikan uang Sebesar Rp. 15 juta untuk dua orang. Setengah dari uang tersebut sudah dibayarkan terlebih dahulu sebelum dirinya berangkat ke Aceh.
Walau sempat curiga dengan upah yang cukup besar tersebut, namun rasa kebutuhan yang mendesak untuk memenuhu kebutuhan rumah tangga, ia pun mengesampingkan pikiran negatif tersebut, dan menerima tawaran tersebut.
"Namanya juga kerja serabutan, enggal nentu dapat uang, ditawari upah gede ya langsung terima aja. Apalagi kita butuh uang untuk keperluan keluarga," ucapnya.
Sesampai di Aceh, Lanjut Syarif dirinya langsung bertemu dengan seorang pria berinisial MAN. Dia tak menjelaskan barang apa yang dibawa yang disembunyikan dibawah bak mobil. Pria tersebut hanya meminta untuk segera mengantarkan mobil tersebut ke Bandung.
Sebelum sampai Bandung dirinya, nanti akan bertemu lagi dengan seseorang di Tol Jagorawi. Ia menjelaskan bahwa orang tersebut akan memberi tahu dimana mobil tersebut akan diantar.
"Sampai di Terminal Banda Aceh saya langsung dikasih kunci mobil dan disuruh jalan, dia enggak bilang apa-apa lagi," katanya.
Lantaran sempat merasa ada yang jangal, ia mengaku sempat mencoba melihat apa yang disembunyikan di bawah bak mobil jenis Daihatsu L 300 nopol B 9596 UAD. Ketika itu ia melihat paketan terbungkus berwarna cokelat yang cukup banyak.
Saat itu, dirinya mengaku dan yakin bahwa yang di bawa adalah narkotika. Namun ketika itu, seseorang terus memantau mereka dengan terus menelpon setiap jamnya, untuk memastikan keberadaanya, dua kurir tersebut.
"Karena penasaran saya sempat coba bongkar saat di Pelalawan, sempat takut karena ternyata yang dibawa narkoba, tapi saya diawasi jadi terpaksa jalan terus," katanya.
Rupanya, BNN yang sudah mengetahui rencana pengiriman narkotika ke Bandung tersebut langsung melakukan pengrebekan. Keduanya pun tak dapat berbuat banyak saat digrebek petugas. Kedua pun mengaku hanya di utus seseorang untuk membawa kendaraan tersebut ke Bandung, Jawa Barat.
Meski sudah terlanjut basah, keduanya pun mengaku menyesal atas apa yang dilakukannya. Kini keduanya pun terpaksa menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur. Direncankan bahwa barang haram tersebut akan diedarkan ke Bandung, Jakarta sebagai stok akhir tahun.
Sumber: wartakota.tribunnews.com
loading...
Post a Comment