![]() |
Lokasi terpanggangnya korban di Wonosegoro. (TRI WIDODO/RADAR SOLO) |
BOYOLALI – Niat Marni, 70, bersih-bersih pekarangan berujung petaka. Korban tewas terpanggang hidup-hidup. Saat membakar sampah di kebun jati di belakang rumahnya sendiri di Dukuh Gumul, RT 05 RW 02 Gilirejo, Kecamatan Wonosegoro, kemarin (20/9).
Danramil Wonosegoro, Lettu Inf Dalhar Mundakir menjelaskan, awalnya korban hendak membakar sampah di kebun belakang rumah. Sudah meminta izin ke suaminya, Sukar, 80. Tak disangka, api dari pembakaran sampah cepat membesar.
Korban lalu pingsan karena menghirup asap. Saat itulah api membakar tubuh korban. Terbakarnya tubuh korban baru diketahui selang beberapa menit kemudian. Oleh tetangganya, Ngatemi, 60, dan Slamet, 40, yang kebetulan melintas.
Keduanya curiga melihat kepulan asap membubung. Setelah dicek, ternyata ada yang membakar sampah daun jati kering. Mereka semakin kaget karena melihat tubuh korban sudah terbakar dan gosong. Keduanya lalu berterik meminta pertolongan.
Begitu mendengar teriakan minta tolong, sejumlah warga bergegas mendatangi lokasi kejadian. Mereka pun bersama-sama menolong korban. Sayang, nyawa korban tak tertolong. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Puskesmas Wonosegoro, korban murni meninggal dunia karena terbakar. ”Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” terang Dalhar kepada Jawa Pos Radar Solo.
Danramil mengingatkan kepada warga agar berhati-hati saat membakar sampah. Usahakan agar api tidak merembat ke tempat lain. Saat membakar sampah, jangan berdiri di tempat yang searah angin untuk menghindari kepulan asap. ”Kalau sampai menghirup asap terlalu banyak, bisa berakibat fatal,” imbuhnya. | Jawapos
Danramil Wonosegoro, Lettu Inf Dalhar Mundakir menjelaskan, awalnya korban hendak membakar sampah di kebun belakang rumah. Sudah meminta izin ke suaminya, Sukar, 80. Tak disangka, api dari pembakaran sampah cepat membesar.
Korban lalu pingsan karena menghirup asap. Saat itulah api membakar tubuh korban. Terbakarnya tubuh korban baru diketahui selang beberapa menit kemudian. Oleh tetangganya, Ngatemi, 60, dan Slamet, 40, yang kebetulan melintas.
Keduanya curiga melihat kepulan asap membubung. Setelah dicek, ternyata ada yang membakar sampah daun jati kering. Mereka semakin kaget karena melihat tubuh korban sudah terbakar dan gosong. Keduanya lalu berterik meminta pertolongan.
Begitu mendengar teriakan minta tolong, sejumlah warga bergegas mendatangi lokasi kejadian. Mereka pun bersama-sama menolong korban. Sayang, nyawa korban tak tertolong. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim Puskesmas Wonosegoro, korban murni meninggal dunia karena terbakar. ”Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” terang Dalhar kepada Jawa Pos Radar Solo.
Danramil mengingatkan kepada warga agar berhati-hati saat membakar sampah. Usahakan agar api tidak merembat ke tempat lain. Saat membakar sampah, jangan berdiri di tempat yang searah angin untuk menghindari kepulan asap. ”Kalau sampai menghirup asap terlalu banyak, bisa berakibat fatal,” imbuhnya. | Jawapos
loading...
Post a Comment