StatusAceh.net - Salah satu pemuda Aceh menghadiri Simposium Internasional di Moscow. Mulia Mardi dipilih menjadi delegasi dari Pemuda Aceh dari pelajar Indonesia di China untuk menghadiri acara symposium ini.
Selain dari Pelajar Indonesia dari China ada beberapa negara lain yang menghadiri acara tersebut. Bahas 100 Tahun Indonesia, Pemuda Aceh ini Angkat Bicara di Rusia mengenai perkembangan pemuda untuk menyambut keemasan suatu bangsa di era masa yang akan datang. Sementara dari dari pelajar Indonesia Tiongkok sendiri ada Mulia Mardi dari Aceh, Fadlan Muzakki dari Jakarta, Raynaldo dari Jakarta, Nikosiaw dari Jakarta, Dimitri dari Semarang.
Dalam kontek simposium internasional ini banyak hal yang diangkat dan membahas mengenai kesiapan pemuda menghadapi globalisasi dimasa yang akan datang. Tema diangkat ini nantinya berharap akan di realisasikan aksi nyata setalah sudah kembali ke negara masing masing dan selanjutnya bisa mempersiapkan jalan efektif nyata dalam menghadapi global perkembangan suatu negara.
Pada saat ini Indonesia sedang mempersiapkan masa keemasan dan kejayaan di tahun 2045, menghadapi 100 tahun kemerdekaan Indonesia peran penting harus di ambil oleh pemuda yang akan menjajaki dan menduduki kepemimpinan di tahun 2045. Isu ini menjadi topik utama dari Indonesia yang diangkat di Simposium Internasional .
Acara simposium Internasional ini di adakan dari tanggal 21 – 26 Juli 2018 di kampus Higher School Of Economics kota Moscow Federasi Russia. Pada tahun ini sengaja dilaksaksanakan satu minggu setelah Piala Dunia 2018, karena sangat banyak diplomat-diplomat dari berbagai negara yang berkunjung ke Russia untuk berbagai kepentingan selain berhubungan dengan piala dunia.
Pada saat ini Moscow salah satu kota strategis yang ingin menjalin kerjasama antar berbagai negeri karena efek dari piala Dunia yang dilaksanakan pada bulan juni dan juli 2018. Simposium Internasional saat ini mengambil waktu dan tempat yang sangat ektif untuk menjalin hubungan internasonal dengan beberapa negara lainnya.
Banyak cara untuk menghubungkan stragis dalam hubungan Internasional antarnegara yang berdaulat oleh dua negara atau lebih yang mencakup berbagai bidang kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan sebagainya.(Rill)
loading...
Post a Comment