Ilustrasi |
StatusAceh.Net - Dua kapal jenis pancung dan pompong mengalami tabrakan di Kota Batam Kepulauan Riau, Rabu (14/3). Satu orang dikabarkan tewas.
Kapolsek Belakang Padang AKP Ulil Rahim membenarkan peristiwa yang terjadi di Perairan Tanjung Pinggir Kota Batam tersebut.
Seperti diberitakan Antara, Ulil menjelaskan peristiwa terjadi sekira pukul 09.00 Wib.
Kapal pancung dari arah Belakangpadang menuju Sekupang membawa empat penumpang sedangkan pompong dari arah Tanjunguma tanpa penumpang.
"Seluruh korban sudah dibawa ke RSOB, termasuk yang meninggal," kata dia.
Kasus itu diserahkan kepada Ditpolair Polda Kepri, untuk mengetahui penyebab tabrakan dan sebagainya.
Kini, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab dua kapal kayu tabrakan.
"Penyebabnya belum tahu, nanti disidik Polair. Kami dari Polsek menemani karena korban merupakan warga Belakangpadang," kata dia.
Beberapa hari sebelum insiden tabrakan terjadi, BMKG Hang Nadim Batam sempat mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi. Untuk itu, para pengguna aktivitas kelautan maupun transportasi lau diminta agar berhati-hati. | Merdeka.com
Kapolsek Belakang Padang AKP Ulil Rahim membenarkan peristiwa yang terjadi di Perairan Tanjung Pinggir Kota Batam tersebut.
Seperti diberitakan Antara, Ulil menjelaskan peristiwa terjadi sekira pukul 09.00 Wib.
Kapal pancung dari arah Belakangpadang menuju Sekupang membawa empat penumpang sedangkan pompong dari arah Tanjunguma tanpa penumpang.
"Seluruh korban sudah dibawa ke RSOB, termasuk yang meninggal," kata dia.
Kasus itu diserahkan kepada Ditpolair Polda Kepri, untuk mengetahui penyebab tabrakan dan sebagainya.
Kini, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab dua kapal kayu tabrakan.
"Penyebabnya belum tahu, nanti disidik Polair. Kami dari Polsek menemani karena korban merupakan warga Belakangpadang," kata dia.
Beberapa hari sebelum insiden tabrakan terjadi, BMKG Hang Nadim Batam sempat mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi. Untuk itu, para pengguna aktivitas kelautan maupun transportasi lau diminta agar berhati-hati. | Merdeka.com
loading...
Post a Comment